Karakteristik Citra Landsat Monitoring Luas Hutan Rakyat Berdasarkan Citra Landsat : Kasus di Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat

Prahasta 2008. Produk-produk sensor Satelit Quickbird merupakan sumber daya yang sangat baik untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di bidang-bidang analisis perubahan lahan, pertanian, industri minyak dan gas, monitoring infrastruktur rekayasa dan konstruksi, dan kehutanan. Satelit ALOS Advance Land Observing Satellite adalah satelit milik Jepang yang diluncurkan pada tahun 2006 menggunakan roket H-II dan didesain untuk dapat beroperasi selama 3-5 tahun. Satelit ALOS merupakan generasi lanjutan dari JERS-1 the Japanese Earth Resource Satellite-1 dan ADEOS the Advance Earth Observing Satellite yang dilengkapi dengan teknologi yang lebih maju JAXA 2006. ALOS dilengkapi dengan tiga instrumen penginderaan jauh, yaitu PRISM Pancrhomatik Remote-sensing Instrument Stereo Mapping yang memancarkan gelombang pankromatik dengan resolusi spasial 2,5 meter, AVNIR-2 Advanced Visible and Near Infrared Radiometer type-2 yang dilengkapi dengan kemampuan khusus yang memungkinkan satelit dapat melakukan observasi tidak hanya pada arah tegak lurus lintasan satelit, tetapi juga beroperasi dengan sudut observasi pointing angle hingga ± 44º, dan PALSAR Phased-Array type L-band Synthetic Aperture Radar yang mempunyai kemampuan dalam melakukan pengamatan yang bebas dari tutupan awan pada siang atau malam hari.

2.4 Karakteristik Citra Landsat

Landsat merupakan Satelit Sumberdaya Bumi yang pada awalnya bernama ERST-1 Earth Resource Technology Satellite atau Landsat 1 yang diluncurkan pertama kalinya tanggal 23 Juli 1972 dan kemudian satelit berikutnya ERST-2 atau Landsat 2 diluncurkan pada tanggal 22 Januari 1975, dan secara resmi NASA mengganti program ERST menjadi program Landsat. Pada tanggal 5 Maret 1978 diluncurkan Landsat 3 yang kemudian diikuti dengan peluncuran Landsat 4, 5, 6, dan 7. Menurut Paine 1992, Citra Landsat dirancang untuk meliputi daerah yang luas untuk pandangan secara keseluruhan. Keberadaan atau ciri-ciri geologi yang besar tertentu dapat nampak secara jelas pada citra Landsat tetapi mudah diabaikan pada fotografi konvensional karena dibutuhkan foto udara yang banyak untuk meliputi suatu kawasan yang sama. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, citra Landsat TM Thematic Mapper mempunyai kelebihan lebih baik dari generasi citra Landsat sebelumnya. Menurut Jaya 2002 menyatakan bahwa TM merupakan alat scanning mekanis dengan MSS Multi Spectral Scanner yang mempunyai resolusi spektral sebanyak 7 tujuh band, resolusi spasial 30 m x 30 m dan radiometrik 8 bit yang lebih baik. Karakteristik spektral Landsat TM dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Karakteristik band pada Landsat TM Band Panjang Gelombang Resolusi spasial Aplikasi 1 0,45-0,52 µm 30 m Dirancang untuk membuahkan peningkatan penetrasi ke dalam tubuh air, dan juga untuk mendukung analisis sifat khas penggunaan lahan, tanah, dan vegetasi. 2 0,52-0,60 µm 30 m Dirancang untuk mengindera puncak pantulan vegetasi pada spektrum hijau yang terletak di antara dua saluran spektral serapan klorofil. Tanggapan pada saluran ini dimaksudkan untuk menekankan perbedaan vegetasi dan penelitian kesuburan. 3 0,63-0,69 µm 30 m Saluran terpenting untuk memisahkan vegetasi. Saluran ini berada pada salah satu bagian serapan antara kenampakan vegetasi dan bukan vegetasi, juga menajamkan kontras antara kelas vegetasi. 4 0,76-0,90 µm 30 m Saluran yang peka terhadap akumulasi biomassa vegetasi yang terdapat pada daerah kajian. hal ini akan membantu identifikasi tanaman dan akan memperkuat kontras antara tanaman-tanah dan lahan-air. 5 1,55-1,75 µm 30 m Saluran yang penting untuk penentuan jenis tanaman, kandungan air pada tanaman, dan kondisi kelembapan tanah. 6 2,08-2,35 µm 30 m Saluran yang penting untuk pemisah formasi batuan. 7 10,0-12,50 µm 120 m Saluran informasi termal yang dikenal bermanfaat untuk klasifikasi vegetasi, analisis gangguan vegetasi, pemisahan kelembapan tanah, dan sejumlah gejala lain yang berhubungan dengan panas. Sumber : Lillesand dan Kiefer 1990

2.5 Klasifikasi Penutupan dan Penggunaan Citra Landsat untuk Identifikasi Tutupan Lahan