Analisis Separabilitas Monitoring Luas Hutan Rakyat Berdasarkan Citra Landsat : Kasus di Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat

5.3 Analisis Separabilitas

Analisis separabilitas dilakukan untuk mengukur keterpisahan tiap kelas dengan melihat perbedaan digital number DN di setiap piksel pada masing-masing kelas tutupan lahan. Analisis ini dilakukan pada klasifikasi citra Landsat tahun 2000 dan tahun 1994. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah metode klasifikasi terbimbing supervised classification. Pada proses separabilitas, metode yang dipilih yaitu transformed divergence karena metode ini baik dalam mengevaluasi keterpisahan antar kelas dan memberikan estimasi yang terbaik untuk pemisahan kelas Jaya 2010. Metode ini juga dapat mengukur tingkat keterpisahan tiap kelas dengan mengukur jarak antar kelas secara statistik. Semakin besar jarak antar satu kelas dengan kelas yang lain maka kelas-kelas yang diambil cukup homogen sehingga ragamnya kecil. Kombinasi band yang dipilih dalam klasifikasi ini mengacu pada komposit warna standart Departemen Kehutanan dengan kombinasi band 5-4-3 dengan warna berturut-turut red, green, blue. Dari tabel 12 diatas menunjukkan bahwa klasifikasi citra Landsat tahun 1994 memiliki rata-rata tingkat keterpisahan sebesar 1957. Dari 66 pasangan klasifikasi tutupan lahan yang diuji, sebanyak 40 pasang mempunyai separabilitas yang sangat baik, 19 pasang mempunyai separabilitas baik, 1 pasang mempunyai separabilitas cukup, 3 pasang mempunyai separabilitas kurang, 3 pasang mempunyai separabilitas tidak terpisahkan. Pasangan yang tidak dapat dipisahkan yaitu kelas rawa semak dengan kelas sawah dengan nilai separabilitas 1095, kelas pemukiman dengan kelas hutan rakyat dengan nilai separabilitas 1584, dan kelas lahan terbuka dengan kelas hutan rakyat dengan nilai separabilitas 1593. Pada umumnya kelas yang tidak dapat dipisahkan dikarenakan adanya kesamaan penampakan visual dalam bentuk rona dan asosiasi antar objek pada setiap kelas. Pada kelas sawah yang berair dan bervegetasi, memiliki penampakan tekstur dan rona warna yang sama dengan kelas rawa semak dengan warna biru hingga biru tua dengan tekstur halus. Sedangkan pada beberapa kelas hutan rakyat yang berada di sekitar pemukiman penduduk, memilki penampakan rona warna yang sama dengan kelas pemukiman yaitu kombinasi warna hijau muda dan merah. Hal ini dikarenakan beberapa pengelolaan hutan rakyat dilakukan dengan sistem pekarangan sehingga pada beberapa titik penampakan visual kelas hutan rakyat menyerupai kelas pemukiman. Pada kelas hutan rakyat yang telah dilakukan penebangan dan hutan rakyat yang baru dilakukan penanaman pasca tebangan replanting mempunyai penampakan rona warna yang menyerupai kelas lahan terbuka yaitu warna hijau muda dan merah muda pink. Nilai separabilitas selengkapnya disajikan pada Tabel 11 untuk tahun 1994 dan Tabel 12 untuk tahun 2000. Tabel 11 Matrik keterpisahan tiap kelas pada citra Landsat tahun 1994 Kelas Klasifikasi BA SW HR AW BA RS HT PM SB KC LT PLK Badan air 200 2000 2000 2000 2000 2000 2000 200 200 200 2000 Sawah 2000 2000 2000 1791 1095 2000 1978 200 200 200 2000 Hutan rakyat 2000 200 1974 1997 2000 1907 1584 200 200 159 3 2000 Awan 2000 200 1974 2000 2000 2000 1998 200 200 191 2000 Bayangan awan 2000 179 1 1997 2000 1787 2000 1767 200 200 200 2000 Rawa semak 2000 109 5 2000 2000 1787 2000 1931 200 200 200 2000 Hutan tanaman 2000 200 1907 2000 2000 2000 1842 200 200 200 2000 Pemukiman 2000 197 8 1584 1998 1767 1931 1842 200 200 199 6 2000 Semak belukar 2000 200 2000 2000 2000 2000 2000 2000 200 200 2000 Kebun campuran 2000 200 2000 2000 2000 2000 2000 2000 200 200 2000 Lahan terbuka 2000 200 1593 1910 2000 2000 1999. 99 1996 200 200 2000 Pertanian lahan kering 2000 200 2000 2000 2000 2000 2000 2000 200 200 200 Sumber : Data hasil analisis akurasi klasifikasi citra Landsat tahun 1994 Pada hasil klasifikasi citra Landsat tahun 2000 menunjukkan hasil klasifikasi memiliki rata-rata tingkat keterpisahan sebesar 1959. Dari 66 pasangan klasifikasi tutupan lahan yang diuji, sebanyak 37 pasang mempunyai separabilitas yang sangat baik, 22 pasang mempunyai separabilitas baik, 1 pasang mempunyai separabilitas cukup, 4 pasang mempunyai separabilitas kurang, 2 pasang mempunyai separabilitas tidak terpisahkan. Pasangan yang tidak dapat dipisahkan yaitu kelas pertanian lahan kering dengan kelas hutan rakyat dengan nilai separabilitas 1438. Hal ini dikarenakan adanya kesamaan rona warna kedua kelas tersebut pada kelas hutan rakyat yang dikelola dengan sistem agroforestry antara tanaman sengon dengan tanaman pertanian. Selain itu, kelas pertanian lahan kering dengan kelas hutan tanaman juga tidak dapat dipisahkan dengan nilai separabilitas 1593. Nilai ini didapatkan karena kelas hutan tanaman di lokasi penelitian dikelola dengan melakukan budidaya tanaman Jati yang memiliki penampakan visual menyerupai kelas pertanian lahan yaitu kombinasi hijau muda, kuning, dan merah muda pink. Tabel 12 Matrik keterpisahan tiap kelas pada citra Landsat tahun 2000 Kelas Klasifikasi BA SW HR AW BA RS HT PM SB KC LT PLK Badan air 2000 2000 200 200 200 2000 2000 2000 200 2000 2000 Sawah 200 1985 200 200 200 2000 1956 1911 200 2000 1985 Hutan rakyat 200 1985 200 200 200 1617 2000 1999 200 1667 1438 Awan 200 2000 2000 200 200 2000 2000 2000 200 2000 2000 Bayangan awan 200 2000 2000 200 185 3 2000 2000 2000 200 2000 2000 Rawa semak 200 2000 2000 200 185 3 2000 2000 2000 200 2000 2000 Hutan tanaman 200 2000 1617 200 200 200 2000 2000 198 8 1948 1593 Pemukiman 200 1956 2000 200 200 200 2000 1733 200 2000 1952 Semak belukar 200 1911 1999 200 200 200 2000 1733 199 9 2000 1929 Kebun campuran 200 2000 2000 200 200 200 1988 1997 1999 2000 1772 Lahan terbuka 200 2000 1667 200 200 200 1948 2000 2000 200 1981 Pertanian lahan kering 200 1985 1438 200 200 200 1593 1952 1929 177 2 1981 Sumber : Data hasil analisis akurasi klasifikasi citra Landsat tahun 2000

5.4 Perhitungan Uji Akurasi Hasil Klasifikasi