saat melakukan analisis visual citra. Sedangkan untuk kelas yang lain memiliki nilai akurasi pengguna user
’s accuracy sebesar 100 . Sedangkan untuk nilai akurasi pembuat p
roducer’s accuracy, Kelas lahan terbuka memiliki nilai akurasi pembuat producer
’s accuracy paling kecil yaitu sebesar 80 . Adanya kesalahan tersebut karena adanya kesamaan penampakan visual citra antara kelas lahan terbuka dan
kelas pemukiman sehingga menyulitkan dalam melakukan analisis visual. Dari total lima titik pengamatan ground check lapangan pada kelas lahan terbuka, terdapat satu
titik yang masuk kedalam kelas pemukiman. Adanya kesalahan akurasi juga terjadi pada kelas hutan rakyat. Kelas hutan
rakyat mempunyai nilai akurasi pembuat p roducer’s accuracy sebesar 98,46 .
Adanya kesamaan penampakan visual antara kelas hutan rakyat dan kelas semak belukar menyebabkan terjadinya kesalahan klasifikasi sebesar 1,54 . Dari total 65
titik pengamatan ground check lapangan, ada satu titik pengamatan yang masuk dalam kelas semak belukar. Untuk nilai kelas-kelas yang lain mempunyai nilai
akurasi pembuat p roducer’s accuracy sebesar 100 . Untuk keterangan lebih
lengkapnya terdapat pada lampiran 4.
5.5 Analisis Perubahan Luas Hutan Rakyat Tahun 1994-2010
Dalam analisis perubahan luas hutan rakyat, metode perbandingan citra hasil klasifikasi post classification comparasion digunakan untuk menganalisis areal
yang berubah changed, arel yang tetap no change, dan areal yang tidak dapat dianalisis no data. Areal yang berubah adalah setiap piksel pada kedua citra
klasifikasi dengan lokasi yang sama tetapi memiliki perbedaan atribut klasifikasi. Areal yang tidak berubah adalah piksel dengan lokasi dan atribut klasifikasi yang
sama pada kedua citra klasifikasi. Sedangkan areal yang tidak dapat dianalisis adalah areal yang tidak mempunyai informasi penutupan lahan, yaitu daerah yang tertutup
awan, bayangan awan, dan null cell Kosasih 2002. Pada penelitian ini, perhitungan perubahan luas hutan rakyat didasarkan pada
matrik perubahan untuk mengetahui informasi luas dan bentuk perubahan dari kelas hutan rakyat dengan kelas yang lain. Dari data hasil analisis perubahan lahan pada
tahun 1994 – 2010 menunjukkan bahwa hutan rakyat terus mengalami pertumbuhan
luasan dengan berbagai faktor yang mempengaruhi seperti adanya kepastian lahan, kepastian pasar, adanya kelembagaan dalam petani hutan rakyat, dll.
Gambar 15 Perkembangan luas hutan rakyat dari tahun 1994 - 2010 Pada Gambar 15 menunjukkan bahwa periode tahun 1994
– 2000 terjadi dinamika perubahan luasan hutan rakyat. Luas hutan rakyat yang pada awalnya di
tahun 1994 memiliki total luasan sebesar 4282,45 ha mengalami perkembangan luasan sebesar 6501,61 ha pada tahun 2000. Adanya penambahan luasan sebesar
2219,16 ha diakibatkan oleh adanya alih fungsi pengelolaan lahan oleh masyarakat terutama perubahan dari kelas kebun campuran dan pertanian lahan kering. Pada
periode ini, total 1355,45 ha lahan kebun campuran dan 584,81 ha kelas pertanian lahan kering berubah menjadi kelas hutan rakyat. Perubahan tutupan lahan periode
1994 – 2000 selengkapnya terdapat pada Tabel 14 dan sebaran spasial tahun 1994-
2000 dapat dilihat pada Gambar 16. Pada umumnya perubahan kelas tutupan lahan menjadi kelas hutan rakyat di periode ini diakibatkan oleh adanya success story dari
masyarakat sekitar dalam melakukan pengelolaan lahan dengan hutan rakyat. Pada analisis perubahan luas lahan hutan rakyat periode tahun 2000 - 2005,
perkembangan luasan hutan rakyat berlangsung sangat cepat. Pada tahun 2000, kelas hutan rakyat yang memiliki total luas sebesar 6501,61 ha mengalami perkembangan
Tahun 1994 Tahun 2000
Tahun 2005 Tahun 2010
4282,45 ha 6501,61 ha
8077,04 ha 8157,41 ha
total luasan sebesar 8077,04 ha pada tahun 2005. Pertambahan luas hutan rakyat yang cukup siginifikan ini diakibatkan oleh semakin besarnya alih fungsi lahan yang
dilakukan oleh masyarakat. Kelas kebun campuran dan kelas pertanian lahan kering yang mengalami perubahan luas yang cukup besar. Kelas kebun campuran
mengalami perubahan luas sebesar 1565,41 ha dan kelas pertanian lahan kering mengalami perubahan luas sebesar 592,61 ha. Perubahan tutupan lahan periode 2000
– 2005 selengkapnya terdapat pada Tabel 15 dan sebaran spasial tahun 2000 - 2005 dapat dilihat pada Gambar 17.
Pada periode ini akses penjualan kayu rakyat telah sangat mudah dengan semakin bertambahnya jumlah pabrik pengolahan kayu sawmill. Selain itu,
masyarakat telah mengetahui keuntungan budidaya tanaman kayu yang telah dibuktikan oleh sebagian masyarakat sekitar yang melakukan alih fungsi lahan yang
dimilki. Alih fungsi pengelolaan lahan terjadi tidak hanya dominan pada kelas kebun campuran, namun tersebar cukup merata pada kelas-kelas yang lain, seperti kelas
pertanian lahan kering dan sawah. Adanya perubahan kelas sawah menjadi kelas hutan rakyat terjadi pada jenis sawah tadah hujan. Perubahan ini diakibatkan karena
kurangnya intensitas hujan sehingga menyebabkan sawah tidak bisa ditanami padi. hal ini mengakibatkan beberapa petani lebih memilih mengelola lahannya dengan
budidaya tanaman kayu fast growing dengan tanaman sengon. Pada tahun 2005 - 2010, perkembangan luasan hutan rakyat berlangsung
cenderung konstan dengan hanya mengalami pertambahan luasan sebesar 80,37 ha. Perubahan tutupan lahan periode 2005
– 2010 selengkapnya terdapat pada tabel 16 dan sebaran spasial tahun 2005 - 2010 dapat dilihat pada Gambar 18. Pada periode
ini, masyarakat telah membagi porsi penggunaan lahannya sesuai dengan yang diinginkan dengan ditanami tanaman buah-buahan, kelapa, dan sawah. Bagi
masyarakat sekitar, menambah porsi penggunaan lahan untuk tanaman kayu dengan mengurangi porsi untuk ruang tumbuh tanaman kelapa ditakutkan akan mengurangi
pendapatan harian mereka. hal ini dikarenakan untuk mencukupi kebutuhan sehari- hari, sebagian besar masyarakat mendapatkan penghasilan dari hasil sadapan sari
buah kelapa yang diolah menjadi gula kelapa.
Tabel 14 Matrik perubahan lahan hasil klasifikasi citra Landsat tahun 1994 – 2000
Tahun 1994
Tahun 2000 Awan
ha Badan
air ha
Bayanga n awan
ha Hutan
rakyat ha
Hutan tanaman
ha Kebun
campuran ha
Lahan terbuk
a ha Pemuki
man ha
Pertania n lahan
kering ha
Rawa semak
ha Sawah
ha Semak
belukar ha
Total ha Awan
88,26 -
25,26 239,67
40,70 44,44
0,56 4,24
141,18 7,58
72,19 1,66
665,74 Badan air
33,38 11,52
0,01 0,46
- 0,82
- -
- 0,28
10,94 -
57,41 Bayangan
awan 32,46
0,42 47,87
189,39 17,41
44,81 0,60
1,76 40,91
2,30 27,42
2,32 407,66
Hutan rakyat
171,39 2,30
58,98 3061,42,
167,83 515,90
1,10 5,39
163,45 16,84
115,50 2,35
4282,45 Hutan
tanaman 53,15
- 30,82
458,44 374,04
11,21 0,30
4,27 159,47
6,48 55,41
1,80 1257,38
Kebun campuran
138,23 0,52
49,70 1355,85
139,23 1746,50
0,44 13,26
160,76 10,18
185,12 3,23
3803,03 Lahan
terbuka 4,48
- 4,56
44,30 9,38
4,90 3,26
0,84 51,73
1,24 3,46
0,97 129,13
Pemukiman 18,29
- -
12,61 7,60
1,61 1,14
37,52 16,55
0,09 24,77
2,18 122,37
Pertanian lahan
kering 24,47
0,09 15,98
584,81 150,47
101,04 2,85
4,49 593,35
16,05 58,35
10,26 1535,75
Rawa semak
15,35 1,94
6,98 25
4,39 8,07
0,36 1,76
23,43 19,30
34,04 2,08
142,70 Sawah
155,66 4,85
64,47 483,89
143,37 227,56
2,14 50,63
348,23 64,94
864,72 34,52
2444,97 Semak
belukar 26,32
- 11,80
45,78 3,65
3,51 -
1,50 19,17
3,60 57,83
37,75 210,89
Total 761,45
21,64 316,42
6501,61 1058,07
2812,36 12,75
125,67 1718,24
148,88 1509,76
99,11 15059,49
Tabel 15 Matrik perubahan lahan hasil klasifikasi citra Landsat tahun 2000 - 2005
Tahun 2000 Tahun 2005
Badan air ha
Hutan rakyat
ha Hutan
tanaman ha
Kebun campuran
ha Lahan
terbuka ha
Pemuki man
ha Pertanian
lahan kering ha
Rawa semak
ha Sawah
ha Semak
belukar ha
Total ha
Awan 40,09
326,04 22,51
34,54 -
54,28 9,46
1,20 227,34
44,35 759,80
Badan air 11,37
2,01 0,42
- -
0,35 -
2,54 4,78
0,71 21,64
Bayangan awan
0,38 151,24
30,87 9,08
1,38 13,23
3,26 0,59
72,61 18,59
301,23 Hutan rakyat
2,23 4780,98
95,28 274,40
4,77 291,13
77,81 0,28
894,87 79,57
6501,61 Hutan tanaman
0,02 371,51
389,69 49,47
4,20 20,91
19,55 0,62
191,90 8,25
1056,13 Kebun
campuran 0,78
1565,41 81,17
552,43 2,06
103,25 25,53
0,15 463,32
14,90 2809,00
Lahan terbuka -
2,08 2,93
0,87 0,08
1,43 2,71
0,21 1,41
1,03 12,75
Pemukiman -
9,35 3,41
0,73 0,06
60,93 2,04
- 39,27
9,78 125,57
Pertanian lahan kering
- 592,61
72,95 61,35
7,46 208,03
178,36 0,06
507,82 90,20
1717,22 Rawa semak
0,63 33,71
3,62 -
1,63 10,53
2,61 27,09
58,06 10,91
148,79 Sawah
14,43 238,97
26,15 20,92
0,14 89,32
5,56 1,16
1062,02 48,90
1507,55 Semak belukar
- 3,14
1,11 2,23
0,07 0,50
5,17 0,11
24,28 61,59
98,20 Total
64,92 8077,04
730,11 1006,33
21,84 853,88
332,06 34,01
3547,68 349,85
15059,49
Tabel 16 Matrik perubahan lahan hasil klasifikasi citra Landsat tahun 2005 - 2010
Tahun 2005 Tahun 2010
Badan air ha
Hutan rakyat
ha Hutan
tanaman ha
Kebun campuran
ha Lahan
terbuka ha
Pemukiman ha
Pertanian lahan kering
ha Rawa
semak ha
Sawah ha
Semak belukar
ha Total
ha Badan air
69,94 -
- -
- -
- -
- -
69,94 Hutan rakyat
1,57 7579,19
13,23 255,23
0,05 72,07
61,06 -
40,98 53,66
8077,04 Hutan
tanaman 28,45
701,83 -
- -
- -
0,10 -
730,38 Lahan
terbuka 2,40
4,98 -
8,76 0,06
- -
2,85 2,81
21,85 Pemukiman
0,62 -
2,89 -
839,55 8,58
- 2,26
- 853,90
Kebun campuran
349,72
-
607,43 -
29,60 4,77
- 5,76
9,24 1006,52
Pertanian lahan kering
92,64 -
0,95 -
5,27 211,34
- 6,17
15,69 332,06
Rawa semak -
- -
- -
- 34,01
- -
34,01 Sawah
13,34 0,06
0,84 0,03
33,62 10,28
- 3483,53
8,24 3547,94
Semak belukar
91,06 -
2,52 1,17
6,83 3,72
3,44 4,28
272,84 385,85
Total 71,50
8157,41 720,10
869,87 10,02
987,00 299,75
37,45 3543,93
362,47 15059,49
Gambar 16 Peta perubahan tutupan lahan Kecamatan Cikalong tahun
1994 - 2000
Gambar 17 Peta perubahan tutupan lahan Kecamatan Cikalong tahun 2000 - 2005
Gambar 18 Peta perubahan tutupan lahan Kecamatan Cikalong tahun 2005 - 2010
5.6 Praktek Pengelolaan Hutan Rakyat 5.6.1 Tahun 1985 - 1990