dalam keluarga TKDK dibandingkan pedagang tanaman hias di Jalan Pajajaran. Dari segi pendapatan penjualan tanaman hias, pedagang tanaman hias di Jalan
Pajajaran lebih unggul dibandingkan pedagang tanaman hias di Jalan Dadali. Hal ini karena lokasi Jalan Pajajaran lebih strategis dibandingkan Jalan Dadali. Tetapi
dari pendapatan total, pedagang tanaman hias di Jalan Dadali lebih unggul dibandingkan Jalan Pajajaran. Hal ini karena pendapatan produk diluar tanaman
hias pedagang tanaman hias di Jalan Dadali lebih besar dibadingkan pendapatan produk diluar tanaman hias pedagang tanaman hias di Jalan Pajajaran.
6.2.3 Analisis Keuntungan Usaha
Dari analisis RC usaha pedagang tanaman hias di Jalan Pajajaran, diperoleh angka RC atas biaya tunai sebesar 1,40 dan RC atas biaya total
sebesar 1,19. Pengertian RC atas biaya tunai sebesar 1,40 adalah untuk tiap Rp1,00 yang dikeluarkan oleh pedagang maka akan memperoleh penerimaan
sebesar Rp1,40,00. Untuk RC atas biaya total sebesar 1,19 berarti untuk setiap pengeluaran Rp1,00 akan diperoleh penerimaan sebesar Rp1,19,00. Sedangkan
analisis RC usaha pedagang tanaman hias di Jalan Dadali, diperoleh angka RC atas biaya tunai sebesar 1,46 dan RC atas biaya total sebesar 1,19. Pengertian
RC atas biaya tunai sebesar 1,46 adalah untuk tiap Rp1,00 yang dikeluarkan oleh
pedagang maka akan memperoleh penerimaan sebesar Rp1,46,00 . Untuk RC atas biaya total sebesar 1,19 berarti untuk setiap pengeluaran Rp1,00 akan diperoleh
penerimaan sebesar Rp1,19,00. Berdasarkan analisis di atas, maka dapat diidentifikasi bahwa usaha penjualan tanaman hias yang dilakukan oleh pedagang
tanaman hias di Kota Bogor secara ekonomis masih menguntungkan walaupun pesaing sudah semakin banyak.
BAB VII ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENDAPATAN USAHA TANAMAN HIAS
7.1 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan usaha tanaman hias digunakan analisis regresi berganda multiple regression. Metode
ini digunakan karena dalam menentukan pendapatan ada banyak variabel-variabel yang dianggap dapat mempengaruhinya. Peubah-peubah yang dimasukkan dalam
persamaan pendapatan tanaman hias adalah peubah yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan usaha tanaman hias yaitu: Lahan X
1
, Tenaga Kerja X
2
, harga beli tanaman hias Puring X
3
, harga beli tanaman hias Aglaonema
X
4
, harga beli tanaman hias Anggrek X
5
, harga beli tanaman hias Krisan X
6
, harga jual tanaman hias Puring X
7
, harga jual tanaman hias Aglaonema
X
8
, harga jual tanaman hias Anggrek X
9
, harga jual tanaman hias Krisan X
10
, pupuk kandang X
11
, pupuk kompos X
12
, pupuk NPK X
13
, sekam X
14
, pakis X
15
, Obat X
16
, transportasi X
17
, pot X
18
. Pengujian terhadap ketepatan model fungsi pendapatan dengan melihat koefisien determinasi
R
2
, F
hitung,
T
hitung
, maupun P
value
dari masing-masing parameter Tabel 22, sehingga menghasilkan model linear sebagai berikut:
Ln Y = 11,8 - 0,076 Ln Lahan - 0,192 Ln TK - 0,142 Ln HB
Puring
- 0,460 Ln HB
Aglonema
- 0,171 Ln HB
Anggrek
- 0,508 Ln HB
Krisan
+ 0,057 Ln HJ
Aglaonema
- 0,285 Ln HJ
Anggrek
+ 1,49 Ln HJ
Krisan
+ 0,212 Ln P.kandang + 0,101 Ln P.Kompos + 0,247 Ln P.NPK + 0,349 Ln