Kerangka Pemikiran Operasional Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan usaha tanaman hias di Kota Bogor, Jawa Barat

untuk memproduksi 1 unit barang terakhir lebih besar dari penerimaan yang akan diperoleh seandainya barang tersebut dijual. Hubungan di atas bisa dilihat ilustrasinya pada Gambar 1. C.R C Q = TC R Q = TR Q Output Gambar 1. Total Revenue, Total Cost, Laba Maksimal Nicholson, 2001 Gambar 1, memperlihatkan fungsi-fungsi biaya dan penerimaan C dan R. Jika kita hanya memproduksi sedikit output, biaya yang mesti dikeluarkan yaitu C Q, lebih besar dari penerimaan R Q. Makin banyak barang diproduksi, jarak antara biaya dengan penerimaan makin kecil dan kalau terus ditambah, kita akan memperoleh laba yang positif, sebab R Q C Q. Laba yang maksimum dicapai ketika garis singgung TR dan MR sejajar.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Langkah pada penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pendapatan kemudian dianalisis dengan menggunakan alat analisis regresi regression analysis. Analisis fungsi pendapatan adalah analisis yang menjelaskan hubungan antara pendapatan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan. Fungsi pendapatan ini digunakan untuk menduga parameter tidak bebas Y dan parameter bebas X. Usaha tanaman hias merupakan usaha yang telah lama digeluti pedagang tanaman hias di Kota Bogor. Pedagang tanaman hias ini telah menekuninya sekitar sepuluh tahun bahkan ada yang lebih. Berdasarkan data dari Dinas Tata Kota dan Pertamanan Kota Bogor, jumlah pedagang tanaman hias di Kota Bogor bertambah. Selain masalah tersebut, pedagang tanaman hias juga mempunyai pesaing baru, yaitu: pedagang di perumahan-perumahan dan pedagang yang menjajakan langsung tanaman hias ke rumah penduduk atau ke pasar tradisional. Sebelum melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan pedagang tanaman hias, terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap tingkat pendapatan pedagang tanaman hias di Kota Bogor. Analisis pendapatan ini dilakukan dengan mengurangkan biaya yang dikeluarkan dari penerimaan. Biaya pembelian tanaman hias merupakan biaya yang paling besar diperlukan untuk usaha tanaman hias. Peningkatan harga beli tanaman hias itu sendiri menyebabkan pedagang untuk memikirkan kembali usahanya. Kemudian, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan pedagang tanaman hias. Analisis faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan pedagang tanaman hias dilakukan dengan analisis regresi. Keberhasilan usaha tanaman hias di Kota Bogor dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: luas lahan, tenaga kerja, harga beli tanaman hias, harga jual tanaman hias, pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk NPK, pakis, sekam, obat-obatan, transportasi, dan pot. Dengan melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan akan diketahui faktor-faktor yang berpengaruh dan faktor-faktor yang tidak berpengaruh. Dari hasil analisis tersebut, pedagang tanaman hias dapat mencapai tujuan akhir usahanya yaitu untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Dari hasil uraian tersebut kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Alur Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Tanaman Hias: 1. Luas lahan 2. TKLK 3. Harga beli Puring 4. Harga beli Aglaonema 5. Harga beli Anggrek 6. Harga beli Krisan 7. Harga jual Puring 8. Harga jual Aglaonema 9. Harga jual Anggrek 10. Harga jual Krisan 11. Pupuk kandang 12. Pupuk kompos 13. Pupuk NPK 14. Sekam 15. Pakis 16. Obat-obatan 17. Transportasi 18. Pot Usaha Tanaman Hias di Kota Bogor Faktor-faktor yang Tidak berpengaruh nyata Faktor-faktor yang Berpengaruh nyata Analisis Pendapatan RC Biaya-biaya: 1. Biaya tunai 2. Biaya diperhitungkan Penerimaan: 1. Penjualan tanaman hias 2. Produk diluar tanaman hias Model Fungsi Pendapatan Y = f X 1 ,X 2 ,….X m Analisis Regresi Berganda Masalah: 1. Jumlah Pedagang Bertambah 2. Adanya Persaingan

3.3 Hipotesis Penelitian