Perumusan Masalah Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender

5 Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat merupakan salah satu departemen yang mengadakan Mata Kuliah Gender dan Pembangunan yang diharapkan berperan serta dalam membentuk mahasiswa yang dapat menjelaskan konsep dan perspektif gender, menemukan isu gender dalam pembangunan, serta memilih metode yang efektif untuk penelitian berorientasi gender. Sejauh ini masih belum banyak diketahui bagaimana persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender dan faktor-faktor apa saja yang dapat membentuk atau mempengaruhi persepsi mahasiswa tersebut. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti tingkat persepsi mahasiswa peserta Mata Kuliah Gender dan Pembangunan terhadap kesadaran gender.

1.2 Perumusan Masalah

Sejauh ini persoalan gender lebih didominasi oleh perspektif perempuan, sementara dari perspektif laki-laki sendiri belum begitu banyak dibahas. Dominannya perspektif perempuan sering mengakibatkan jalan buntu dalam mencari solusi yang diharapkan, karena akhirnya berujung pada persoalan yang bersumber dari kaum lelaki. Apabila kita ingin melihat persoalan gender secara lebih berimbang, tentu saja, kita perlu mengkaji apa sesungguhnya yang ada di kepala laki-laki dan perempuan tentang soal yang klasik ini. Dengan perkataan lain semestinya diperlukan perhatian yang lebih serius tentang isu-isu gender pada laki-laki, bukan melulu mendekati dari sisi perempuan. 6 Terkait permasalahan gender di Indonesia, sampai sekarang hegemoni pandangan mengenai perempuan sebagai ibu rumah tangga masih teramat kuat, sehingga baik pemerintah maupun media massa terus-menerus berbicara tentang peran ganda. Menurut Budiman 1985 dalam Nauly 2002 jika perempuan masih harus membagi hidupnya menjadi dua, satu di sektor domestik dan satu lagi di sektor publik, maka laki-laki yang mencurahkan perhatian sepenuhnya pada sektor publik akan selalu memenangkan persaingan di pasaran tenaga kerja. Tampaknya mustahil untuk mengatasi permasalahan gender ini hanya dari sudut pandang perempuan, atau dengan perkataan lain hanya dengan berusaha merubah perempuan sebagai individu, dan juga masalah tidak akan selesai hanya dengan menyalahkan laki-laki. Namun, penting untuk memahami laki-laki secara empatik, apa permasalahannya, bagaimana kaitannya dengan struktur patriarki masyarakat, yang tentunya terkait dengan budaya dari suatu masyarakatnya. Mahasiswa diharapkan dapat berubah dalam hal pengetahuan, sikap, dan keterampilannya dalam peran gender, yaitu menjadi mahasiswa yang sadar gender. Berkaitan dengan kesadaran gender, mahasiswa sebagai praktisi akademis dirasa perlu untuk diukur persepsi terhadap kesadaran gendernya. Berkaitan dengan hal tersebut maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana persepsi mahasiswa peserta Mata Kuliah Gender dan Pembangunan terhadap kesadaran gender? 2. Bagaimana hubungan antara sosialisasi primer mahasiswa jenis kelamin, agama, suku bangsa, tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan tingkat penghasilan orang tua dan persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender? 7 3. Bagaimana hubungan antara sosialisasi sekunder mahasiswa tempat tinggal, kegiatan organisasi, interaksi dengan media massa, hubungan dengan teman, nilai mutu gender, dan indeks prestasi kumulatif dan persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender?

1.3 Tujuan Penelitian