21 dengan media massa, hubungan dengan teman, nilai mutu gender, dan indeks prestasi
kumulatif Dengan demikian, faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender adalah sosialisasi primer dan sekunder yang
dialami oleh mahasiswa. Berdasarkan pada penjelasan tersebut di atas, hubungan antar variabel dalam penelitian ini dituangkan ke dalam suatu diagram sebagaimana
dapat dilihat pada Gambar 1.
: Berhubungan Gambar 1. Kerangka Pemikiran Persepsi Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Gender
dan Pembangunan Terhadap Kesadaran Gender.
2.7 Hipotesis Penelitian
Agar penelitian lebih terarah sehingga dapat menjawab pertanyaan
penelitian dan mencapai tujuan penelitian maka dirumuskan hipotesis penelitian.
Faktor Sosial 1. Sosialisasi Primer
Jenis Kelamin Agama
Suku Bangsa Tingkat Pendidikan Orang
tua Pekerjaan Orang Tua
Tingkat Penghasilan Orang Tua
2. Sosialisasi Sekunder Kegiatan Organisasi
Interaksi dengan Media Massa
Hubungan dengan Teman Tempat Tinggal
Nilai Mutu Gender Persepsi Mahasiswa Terhadap
Kesadaran Gender Alokasi Peranan, Hak, Kewajiban,
Tanggung Jawab, dan
22 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara sosialisasi primer mahasiswa jenis
kelamin, agama, suku bangsa, tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan tingkat penghasilan orang tua dan persepsi mahasiswa terhadap
kesadaran gender. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara sosialisasi sekunder mahasiswa
tempat tinggal, kegiatan organisasi, interaksi dengan media massa, hubungan dengan teman, nilai mutu gender, dan indeks prestasi kumulatif dan persepsi
mahasiswa terhadap kesadaran gender.
2.8 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Jenis Kelamin yaitu identitas biologis mahasiswa yang terbagi atas dua kategori, yaitu perempuan dan laki-laki.
2. Agama adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan
kepercayaan tersebut. Agama terbagi atas lima kategori, yaitu Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha.
3. Suku bangsa adalah preferensi etnik mahasiswa yang ”diwarisi” dari
etnik salah satu atau kedua orang tuanya, dibedakan ke dalam kategori: Batak, Minangkabau, Jawa, Sunda, Tionghoa, dan etnik
lainnya. 4. Tempat tinggal adalah tempat mahasiswa tinggal selama mengikuti
mata kuliah yang terbagi atas dua kategori yaitu tinggal di kostkontrakan dan tinggal di rumah orang tuakerabat.
23 5. Hubungan dengan teman yaitu kedekatan hubungan mahasiswa
dengan teman-teman yang dimiliki oleh responden. Hubungan dengan teman diukur dari dua pertanyaan Lampiran 1, No. 11 12 yang
kemudian jawaban diberi skor dan dikategorikan menjadi: biasa saja skor 1-2 dan dekat skor 3-5.
6. Kegiatan organisasi adalah keikutsertaan mahasiswa dalam suatu kegiatan organisasi diluar kegiatan kuliah. Kegiatan organsasi diukur
dari jumlah kegiatan yang diikuti responden yang dibagi menjadi dua kategori, yaitu: sedikit 4 kegiatan dan banyak ≥ 4 kegiatan.
7. Interaksi dengan media massa yaitu media massa yang sering digunakan oleh responden untuk memperoleh hiburan dan atau
mencari informasi, baik media cetak seperti koran, tabloid, majalah, maupun media elektronik seperti televisi, radio, dan internet. Interaksi
mahasiswa dengan media massa dikategorikan menjadi: rendah ≤ 2
media massa, sedang 3 sampai 4 media massa, dan tinggi ≥ 5 media massa.
8. Nilai mutu Mata Kuliah Gender dan Pembangunan adalah nilai yang didapat setelah mengikuti Mata Kuliah Gender dan Pembangunan.
Nilai mutu dikategorikan menjadi: tinggi A, sedang B dan C, rendah D dan E.
9. Indeks prestasi kumulatif merupakan nilai bobot rata-rata perkredit dari sejumlah semester yang sudah diambil sampai pada suatu saat
dan dihitung sebagai rata-rata dari jumlah semua perkalian nilai bobot suatu matakuliah dengan bobot kredit mata kuliah dibagi oleh jumlah
24 bobot kredit mata kuliah dari semua mata kuliah yang diambil seorang
mahasiswa sampai pada saat tertentu. Indeks prestasi kumulatif dikategorikan menjadi: rendah ipk 2,75, sedang ipk 2,75
– 3,50, tinggi ipk 3,50.
10. Tingkat pendidikan orang tua adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang telah ditempuh kedua orang tua mahasiswa baik ayah
maupun ibunya; dibedakan ke dalam tiga kategori: tingkat pendidikan rendah tidak sekolah dan SD, sedang SLTP dan SMU, dan tinggi
Diploma dan Sarjana. 11. Pekerjaan orang tua adalah mata pencaharian yang dimiliki oleh
orangtua baik ayah maupun ibu mahasiswa. Dikategorikan sebagai berikut:
1. Tidak Bekerja 2. PNS
3. Gurudosen 4. TNIPolri
5. Buruh 6. Swasta
7. Pedagang 8. Lainnya
12. Tingkat penghasilan orang tua adalah jumlah uang dalam rupiah yang dihasilkan oleh orang tua mahasiswa setiap bulan. Penghasilan orang
tua diukur berdasarkan penggabungan penghasilan ayah dan ibu responden setiap bulan, yang dikategorikan menjadi: rendah Rp.
1.000.000, sedang Rp. 1.000.000 sampai Rp. 5.000.000, dan tinggi Rp. 5.000.000
13. Alokasi peranan adalah pembentukan karakter tertentu yang biasanya ditujukan kepada jenis kelamin tertentu dan skor alokasi peranan
dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu:
25 1. Rendah
: 7 ≤ Skor ≤ 16 2. Sedang
: 17 ≤ Skor ≤ 26 3. Tinggi
: 27 ≤ Skor ≤ 35 14. Hak adalah kesempatan yang dimiliki oleh seseorang untuk
mengakses sesuatu dan skor hak dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu 1. Rendah
: 4 ≤ Skor ≤ 9 2. Sedang
: 10 ≤ Skor ≤ 15 3. Tinggi
: 16 ≤ Skor ≤ 20 15. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh seseorang,
berkaitan dengan peran yang dijalaninya dan skor kewajiban dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu:
1. Rendah : 4 ≤ Skor ≤ 9
2. Sedang : 10 ≤ Skor ≤ 15
3. Tinggi : 16 ≤ Skor ≤ 20
16. Tanggung jawab adalah keadaan wajib yang harus ditanggung atas segala sesuatuakibat yang berkaitan dengan peranperbuatan yang
dijalaninya, dan skor tanggung jawab dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu:
1. Rendah : 4 ≤ Skor ≤ 9
2. Sedang : 10 ≤ Skor ≤ 15
3. Tinggi : 16 ≤ Skor ≤ 20
17. Harapan adalah keinginan yang ditujukan kepada jenis kelamin tertentu berkaitan dengan peran yang dijalaninya, dan skor harapan
dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu:
26 1. Rendah
: 4 ≤ Skor ≤ 9 2. Sedang
: 10 ≤ Skor ≤ 15 3. Tinggi
: 16 ≤ Skor ≤ 20 18. Persepsi mahasiswa peserta Mata Kuliah Gender dan Pembangunan
terhadap kesadaran gender yaitu pandangan mahasiswa yang telah mengikuti Mata Kuliah Gender dan Pembangunan terhadap kesadaran
gender, yang diukur melalui alokasi peranan, hak, kewajiban, tanggung jawab, dan harapan yang dilekatkan baik pada laki-laki
maupun perempuan yang berlaku di masyarakat dan tidak mengandung unsur kesetaraan gender. Semakin banyak mahasiswa
tersebut tidak setuju terhadap pernyataan yang disajikan maka tingkat persepsi terhadap kesadaran gender akan semakin tinggi dan
sebaliknya semakin banyak mahasiswa tersebut setuju terhadap pernyataan yang disajikan maka persepsi terhadap kesadaran
gendernya akan semakin rendah. Skor persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender diperoleh dari penjumlahan beberapa skor sub
variabel, yaitu: skor peranan, hak, kewajiban, tanggung jawab, dan harapan sehingga skor tingkat kesadaran gender dibagi menjadi tiga
kategori, yaitu: 1. Rendah
: 23 ≤ Skor ≤ 54 2. Sedang
: 55≤ Skor ≤ 86 3. Tinggi
: 87 ≤ Skor ≤ 11
27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian