Pengertian Narapidana Strategi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Dalam Upaya Deradikalisasi Pemahaman Agama Narapidana Terorisme Di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang

46

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG BNPT

A. Sejarah BNPT

Badan Nasional penanggulangan terorisme selanjutnya disebut BNPT, merupakan lembaga pemerintah nonkementrian LPNK di Indonesia yang mempunyai tugas dari pemerintah untuk melakukan penanggulangan terorisme. 1 Berdirinya BNPT tidak bisa dilepaskan dari peristiwa bom Bali I pada 12 Oktober 2002. Selaku orang nomor saru di negeri ini, Megawati segera mengeluarkan instruksi presiden nomor 4 tahun 2002 pasca terjadinya peledakan bom yang menewaskan lebih kurang 200 orang tersebut. Presiden tersebut memberikan mandat kepada Menkopolkam Mentri Koordinator Bidang Politik dan keamanan yang saat itu dijabat oleh Susilo Bambang Yudhoyono SBY untuk membuat kajian dan strategi nasional penanggulangan terorisme. 2 Segera setelah memperoleh mandat Menkopolkam membentuk Desk Koordinasi Pemberantas Terorisme DKPT berdasarkan keputusan Menteri Nomor : Kep-26MenkoPolkam112002. DKPT mempunyai tugas untuk membantu Menkopolkam dalam merumusakan kebijakan bagi pemberantasan tidak pidana terorisme, meliputi aspek penangkalan, pencegahan, penanggulangan, penghentian penyelesaian dan segala 1 Tugas tersebut berdasarkan pasal 2 dalam peraturan presiden nomor 46 tahun 2010 tentang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme 2 Diakses dari http:www.bnpt.go.idprofil.php pada tanggal 20 Mei 2016 pada pukul 11.02 WIB. tindakan hukum yang diperlukan.Serta menunjuk Dirj. Pol Drs. Ansyaad Mbai, MM sebagai ketua DKPT. Pada tanggal 21 Agustus 2009, dalam rapat kerja komisi I DPR dengan Menkopolkam, DPR merumuskan beberapa keputusan dan rekomendasi, yakni : a. Mendukung upaya pemerintah dalam penanggulangan dan memberantas terorisme. b. Terorisme adalah kejahatan manusia luar biasa yang harus dijadikan musuh bersama. c. Upaya meningkatkan kapasitas dan keterpaduan penanggulangan terorisme, agar meningkatkan peran masyarakat. d. Merekomendasi kepada pemerintah untuk membentuk suatu “badan” yang berwenang secara operasional melakukan tugas pemberantasanpenanggulangan terorisme. e. Menerbitkan regulasi sebagai elaborasi UU No. 342004 tentang TNI dan UU No. 22002 tentang Polri, untuk mengatur ketentuan lebih rinci tentang “Rule Of Engagment” aturan perlibatan TNI, terkait tugas Operasi Militer selain perang, termasuk aturan perlibatan TNI dalam mentgatasi terorisme dan tugas perbantuan TNI terhadap Polri. Berdasarkan rekomendasi Komisi I DPR tersebut dan assesment terhadap dinamika terorisme, maka pada tanggal 16 Juli 2010 Presiden Republk Indonesia menerbitkan Peraturan Presiden Nomor. 46 tahun 2010 tentang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, dan