Faktor-faktor strategi Strategi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Dalam Upaya Deradikalisasi Pemahaman Agama Narapidana Terorisme Di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang

pribadinya.Sebagai suatu contoh “gap” yang terjadi antara personal anggota dalam suatu organisasi dikarenakan perbedaan politik, maka sudah pasti strategi yang sudah dirancangkan kurang bisa terlaksana seperti apa yang menjadi tujuan organisasi tersebut. c Faktor dari implikasi kebijakan pemerintah Kebijakan-kebijakan pemerintah yang berlaku bagi suatu negara tentunya berimbas pula pada semua lini kehidupan tak terkecuali sebuah organisasi.Hal demikian dikarenakan peraturan yang ditetapkan oleh suatu pemerintah wajib dilaksanakan oleh semua lapisan masyarakat, dan hal inilah yang turut pula mewarnai dalam strategi yang diterapkan pada suatu organisasi. d Faktor teknologi Teknologi sebagai sebuah sarana yang dimiliki oleh sebuah organisasi, tentunya akan mendukung penetapan strategi yang lebih baik dibandingkan dengan organisasi yang masih menggunakan data manual. Begitupula berlaku bagi suatu organisasi yang masih menggunakan peralatan seadanya, tentunya target dari strategi yang dihasilkan akan bergantung dari sarana dan prasarana yang mendukungnya. Organisasi yang telah memiliki seperangkat teknologi yang telah maju, memungkinkan menerapkan strategi dengan teknologi yang telah ada. Dari faktor-faktor yang tersebut diatas, tentunya kita mengetahui bahwa strategi yang diterapkan pada suatu organisasi adalah sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungannya, baik itu lingkungan dalam maupun lingkungan luar organisasi.

3. Tahapan-tahapan strategi

Dalam menentukan suatu strategi maka di butuhkan proses dan tahapan-tahapan yang jelas sehingga dalam penentuan strategi di tidak salah dalam menentuakan langkah yang tepat pada penentuannya. Strategi juga melalui tiga tahap dalam prosesnya, secara garis besar strategi melalui tiga tahapan, yaitu: 11 a Perumusan strategi Langkah pertama yang harus dilakukan adalah merumuskan strategi yang akan dilakukan. Sudah termasuk didalamnya adalah pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektifitas, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap untuk 11 Stainer, George dan Johm Miller, Manajemen Strategi, Jakarta: Erlangga, 2008, h. 65. memutuskan. Memperluas, menghindari, atau melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan. 12 b Implementasi strategi Setelah kita memutuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang telah ditetapkan tersebut.Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerjasama dari seluruh unit, tingkat dan anggota organisasi. c Evaluasi strategi Tahap akhi dari strategi adalah evaluasi, strategi ini diperlukan karena keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya.Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang dilaksanakan kembali untuk sebuah organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai. Penerapan strategi suatu organisasi merupakan suatu proses yang dinamis, agar terjadinya keberlangsungan dalam organisasi. Tahapan tersebut secara garis besar adalah sebagai berikut: d Analisis lingkungan 12 Fred R David, Strategic Management Concept and Cases, New Jersey: Prentice Hall, 2001, h. 5 Analisis lingkunngan merupakan proses awal menetapkan strategi yang bertujuan untuk mengidentifikasi sesuatu yang mempengaruhi kinerja lingkungan organisasi. Secara garis besar analisis suatu organisasi mencakup dua komponen pokok yatiu analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal. Adapun proses ini dikenal dengan analisis SWOT Strength, Weakness, Oportunity, Thteats.

B. Radikalisme

1. Pengertian dan Ciri Radikalisasi

Secara epitimologi radikalisasi merupakan serapan dari bahasa latin yaitu “radix”yang berarti akar. Dalam kamus politik radikal di artikan amat keras menuntut perubahan yang menyangkut undang-undang dan ketentuan pemerintah. 13 Eko Endrarmoko dalam bukunya menjelaskan arti radikal sinonim dengan fundamental, mendasar, primer, esensial, ekstrim, fanatik, keras, reaksioner, revolusioner, progresif, liberal, reformis dan seterusnya. 14 Pada awalnya istilah radikalisme justru diintrodusi dari tradisi Barat, terutama yaitu dikalangan keagamaan. Kristen 13 B.N. Marbun, Kamus Politik, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003, h. 462 14 Eko Endarmoko, Treasur Bahasa Indonesia, Jakarta: GPU, 2006, h. 501 protestan AS pada tahu 1960-an. Dalam perkembangannya, seperti yang telah disampaikan oleh Roger Graudy yang merupakan filosof dari Prancis menyatakan, bahwa radikalisme tidak berkisar hanya pada paham keagamaan, akan tetapi istilah tersebut telah menjelma dalam kehidupan sosial, politik dan budaya. Dengan demikian berarti, setiap idelogi atau pemikiran yang mempunyai dampak negatif side effect yang dapat membawa seseorang menjadi militan dan fanatik maka hal tersebut dapat dikategorikan dalam radikalisme. 15 Radikalisme merupakan suatu paham yang menghendaki adanya perubahan, pergantian dan penjebolan suatu sistem di masyarakat sampai keakarnya. Radikalisme menginginkan adanya perubahan secara total terhadap suatu kondisi atau semua aspek kehidupan masyarakat. Dengan demikian cakupan dari istilah radikalisme ini tergantung dari mana kita melihat dan mengkajinya, yang dalam penelitian ini yaitu penulis membatasi radikalisme dalam bentuk agama yang dalam hal ini yang dimaksud adalah agama Islam. Pada hakikatnya paham radikalisme pada suatu agama adalah tidak merupakan suatumasalah yang menjadi momok dan menakutkan, selama masih dalam koridor pemikiran ideologi 15 A. Rubaidi, Radikalisme Islam, Nahdatul Ulama ; Masa Depan Moderatisme di Indonesia, Jawa Timur: PWNU Jawa Timur, 2010, hal. 30-32