5.1.2.2 Fasilitas wisata
Fasilitas yang terdapat di kawasan masih dinilai kurang memberikan kenyamanan kepada pengunjung kawasan. Untuk itu fasilitas wisata yang ada di
kawasan perlu ditambahkan dan diperbaiki kondisinya. Selain itu ada juga fasilitas yang belum ada di tapak namun dirasa perlu untuk diadakan seperti pusat
informasi, kantin, dan fasilitas tambahan lain yang mampu menunjuang akifitas wisata dan menambah kenyamanan bagi pengguna.
Desain fasilitas wisata pada kawasan masih terkesan fungsional tanpa memiliki kesan estetis untuk itu perlu penambahan elemen-elemen dekoratif
untuk memberikan nilai tambah pada keindahan tapak. Desain fasilitas seharusnya sesuai dengan identitas tapak dan lingkungan sekitarnya agar tidak menimbulkan
kontras yang memberikan kesan negatif pada tapak.
5.1.3 Aspek budaya
Kebudayaan penduduk setempat merupakan salah satu potensi wisata yang bisa dikembangkan pada kawasan DMHB. Selain menambah daya tarik nilai
budaya ini juga dapat memberikan indentitas pada kawasan. Bentuk nilai budaya yang bisa dikembangkan dapat berupa pengadakan event-event budaya pada hari-
hari libur, membuat kantin yang menjual makanan khas daerah Rejang Lebong, menjual hasil kerajinan tangan khas Rejang Lebong, dan memasukkan unsur-
unsur kebudayaan pada bentuk dan desain fasilitas yang ada.
5.1.4 Aspek pengunjung
Jumlah pengunjung yang mencapai angka 62138 pengunjung pada tahun 2011 menunjukkan bahwa pengunjung rata-rata perbulan pada tahun 2011 adalah
sebanyak 5178 orang dan rata-rata jumlah kunjungan perminggu ialah sebanyak 1294 orang. Berdasarkan hasi survey dan wawancara terhadap pengelola diketahui
bahwa kunjungan terbanyak tiap minggunya terjadi pada hari minggu yaitu sekitar 75 dari jumlah kunjungan perminggu 971 orang. Hal ini disebabkan karena di
Kabupaten Rejang Lebong hari sabtu termasuk hari kerja. Apabila dihitung beban yang dialami kawasan terutama bagian darat 2,11 Ha pada saat jumlah
pengunjung sebesar 971 orang maka didapatkan hasil 21,73 m²orang. Hal ini
menunjukkan bahwa jumlah pengunjung yang datang ke kawasan DMHB saat ini cukup banyak namun belum melebihi batas daya dukung kawasan sehingga belum
terjadi kerusakan pada kawasan. Namun berdasarkan hasil wawancara terhadap pengelola pada libur hari raya jumlah pengunjung bisa mencapai 2500 orang
perhari jika menggunakan perhitungan yang sama maka beban yang di terima kawasan sebesar 8,44 m²orang. Nilai tersebut berarti kawasan sudah terlalu padat
pengunjung sehingga pengunjung yang ada di kawasan sudah tidak merasa nyaman lagi melakukan akitifitas wisata. Namun untungnya ledakan pengunjung
hanya terjadi pada hari-hari tertentu saja sehingga kawasan DMHB masih bisa memulihkan keadaannya baik secara alami maupun dengan perlakuan dari
pengelola di saat pengunjung sedikit. Berdasarkan data dari pengelola dapat disimpulkan bahwa jumlah
pengunjung yang datang ke kawasan DMHB bertambah setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan kebutuhan masyarakat akan rekreasi. Namun
sayangnya peningkatan ini tidak dibarengi dengan pengembangan fasilitas dan sarana serta objek wisata yang terkesan monoton. Untuk mencegah hal ini maka
diperlukan pengembangan fasilitas penunjang kegiatan wisata dan atraksi-atraksi wisata yang menarik sehingga dapat menyalurkan kebutuhan masyarakat akan
rekreasi. Selain itu peningkatan jumlah pengunjung juga menunjukkan bahwa perlu diadakan perluasan kawasan DMHB agar kawasan mampu menerima lebih
banyak kunjungan dan mampu mengoptimalkan pemanfaatan potensi wisata yang ada di kawasan DMHB.
Peningkatan pengunjung ini juga harus dijaga agar tidak melebihi daya dukung kawasan karena dapat mengakibatkan rusaknya kondisi kawasan. Hal ini
dapat dilakukan dengan peraturan atau kebijakan pihak pengelola seperti pembatasan jumlah pengunjung atau penutupan kawasan pada hari-hari tertentu
untuk perbaikan kawasan baik secara alami maupun secara buatan terutama setelah hari libur besar atau ketika jumlah pengunjung yang datang sangat padat.
Dengan demikian keberlajutan kawasan dapat dipertahankan.
5.1.5 Aspek Pengelola