Vegetasi dan satwa Aspek biofisik 1 Lokasi dan Aksesibilitas

4.1.7 Vegetasi dan satwa

Vegetasi yang ada di kawasan DMHB dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu vegetasi darat dan vegetasi air: • Vegetasi darat Hampir seluruh vegetasi darat yang ada di kawasan ini merupakan tanaman yang sengaja ditanam oleh pengelola, seperti Pinus, Flamboyan, Cemara Kipas, Bugenvil, Sengon dan Kerai Payung. Pola penyebarannya tersebar merata di seluruh kawasan. Sedangkan vegetasi yang ada di sekitar kawasan sebagaian besar adalah vegetasi pertanian. Jenis vegetasi pertanian yang ada di kawasan ini antara lain berupa lahan pertanian, hutan produksi, dan pekarangan. Jenis vegetasi eksotik antara lain cabe, bawang daun, sawi, dan lainnya. Sedang tanaman perkebunan adalah kelapa sawit dan kopi. Vegetasi pertanian ini mendominasi bagian kawasan termasuk diantaranya kawasan dengan kemiringan lebih dari 15. • Vegetasi air. Secara keseluruhan vegetasi air terdiri atas tanaman liar seperti apu-apu, lidi air, teratai, dan lain-lain. Pola penyebarannya secara keseluruhan terfokus pada bagian perairan yang dangkal dengan kedalaman tidak lebih dari 2m. Pola penyebaran vegetasi air juga ditentukan oleh arus air danau yang menyebabkan vegetasi air dominan berada di kawasan dengan arus lemah tenang dan karena terjadi pusaran arus sehingga bahan organik yang mengapung di permukaan danau berkumpul di bagian tengah danau. Hal ini menyebabkan terbentuknya rawa yang kemudian ditumbuhi oleh lidi air dan beberapa jenis tanaman lainnya. Perkembangan tanaman air ini tidak terkontrol terutama dengan digunakannya area tepi danau sebagai kawasan pertanian sehingga memacu erosi dan penggunaan pestisida dan pupuk membuat air danau menjadi subur dan mempercepat perkembangan tanaman air. Satwa yang ada di kawasan DMHB juga dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu: • Satwa darat Sebagaian besar satwa darat yang ada di kawasan DMHB merupakan satwa liar seperti burung Cangak Merah, Belibis, Kadal, dan lain-lain. Penyebaran satwa terutama burung biasanya berada di areal perairan dangkal. Hal ini disebabkan banyaknya tanaman air dan satwa air yang berada di kawasan perairan dangkal yang menjadi sumber makanan bagi burung. a b Gambar 9. Satwa yang ada di kawasan DMHB a. Cangak Merah; b. Belibis • Satwa air Satwa air yang ada di kawasan DMHB sebagian besar merupakan hasil budidaya. Secara rutin setiap 3 bulan selalu diadakan pelepasan ikan di kawasan DMHB ini. Hal ini dimaksudkan untuk menambah nilai atraksi wisata kawasan DMHB dan menjadi sumbangan pemerintah bagi masyarakat di sekitar kawasan DMHB. 4.2 Aspek wisata 4.2.1 Objek wisata