Rencana sirkulasi Rencana aktifitas

5.4.1.3 Zona penyangga

Zona ini memiliki luas 19,4 Ha 34 dari luas keseluruhan dan berfungsi untuk melindungi kawasan wisata dan menjaga keberlajuntaanya. Zona ini akan dimanfaatkan sebagai area vegetasi dengan tujuan melindungi struktur tanah dan menambah keindahan dan kenyamanan kawasan. Area yang dimanfaatkan sebagai zona penyangga adalah kawasan dengan kelas kesesuaian tidak sesuai untuk kegiatan wisata karena memiliki daya dukung rendah untuk kegiatan wisata area di perbatasan kawasan dengan lingkungan disekitarnya. Fungsi lainnya adalah untuk menjadi pembatas antara kawasan dengan daerah di luar kawasan sekaligus menjadi screen penghalang terhadap polusi suara, polusi udara dan pada bagian- bagian tertentu menjadi penghalang terhadab view yang dapat mengganggu kenyamanan pengunjung dalam berkegiatan wisata.

5.4.2 Rencana sirkulasi

Rencana sirkulasi tapak ini bertujuan untuk merencanakan jalur yang menghubungkan antara ruang satu dengan ruang lainnya dan menjadi penhubung antara objek satu dengan yang lainnya. Jalur sirkulasi tapak terbagi menjadi tiga bagian yaitu: • Jalur sirkulasi utama Jalur ini berfungsi sebagai jalur yang menghubungkan antara ruang satu dengan ruang lainnya. Jalur ini direncanakan dapat dilalui dengan berjalan kaki dan bersepeda karena jaraknya yang tidak cukup jauh. • Jalur Wisata Air Jalur ini merupakan jalur yang berfungsi untuk kegiatan wisata air. Jalur ini merupakan jalur yang digunakan untuk kegiatan wisata air. Jalur ini dapat diakses oleh pengunjung dengan menggunakan perahu motor dan sepeda air. • Jalur Wisata Darat Jalur ini merupakan jalur yang berfungsi untuk kegiatan wisata darat. Jalur ini dapat di akses oleh pengunjung dengan berjalan kaki dan bersepeda.

5.4.3 Rencana aktifitas

Pengembangan aktifitas yang direncanakan pada kawasan DMHB disesuaikan dengan fungsi ruang tempat aktifitas itu berlangsung. Dengan demikian, aktifitas yang berlangsung menjadi lebih sesuai dan harmonis dengan fungsi ruangnya. Agar aktifitas dapat dikelompokkan dalam ruang tertentu, maka dapat menggunakan pengelompokkan objek dan fasilitas pada ruangnya masing- masing. Dengan demikian aktifitas pengunjung lebih dapat diatur. Aktifitas yang dikembangkan di ruang penerimaan dan transisi pada umumnya bertujuan untuk mempersiapkan pengunjung sebelum melakukan kegiatan wisata. Aktifitas tersebut berupa parkir, membeli tiket, menerima informasi yang ada di pusat layanan informasi. Dengan adanya aktifitas ini maka pengunjung dapat merasa lebih nyaman dalam melakukan aktifitas wisata yang akan dilakukannnya. Aktifitas yang dikembangkan di ruang wisata terdiri atas dua jenis aktifitas yaitu aktifitas wisata air dan aktifitas wisata darat. Bentuk aktifitas tersebut dapat berupa aktifitas aktif maupun pasif. Bentuk kegiatan wisata air dapat berupa berperahu sambil menikmati suasana alam DMHB yang masih alami, memancing, dan bersepeda air. Sedangkan kegiatan wisata darat dapat berupa menikmati pemandangan danau, berbelanja, bermain, melakukan piknik bersama keluarga, menikmati pergelaran seni dan budaya khas Rejang Lebong, serta wisata kuliner asli daerah Rejang Lebong dengan nuansa yang alami dan udara yang sejuk. Selain itu dalam kegiatan wisata ini juga dikembangkan wisata minat khusus seperti bird watching dan memancing. Kemudian, di beberapa lokasi diberikan papan informasi dan papan interpretasi tentang wawasan mengenai lingkungan di kawasan DMHB. Tujuan umum dari aktifitas wisata ini adalah: 1. Menjadi sarana rekreasi bagi pengunjung sehingga pengunjung merasa puas setelah mengunjungi tempat ini. 2. Memberikan wawasan bagi pengunjung mengenai lingkungan alami kawasan DMHB. 3. Memberikan wawasan kepada pengunjung mengenai kebudayaan asli daerah rejang lebong dan produk-produk kebudayaanya.

5.4.4 Rencana fasilitas