Deskripsi dan Batasan Hutan Rakyat Potensi Hutan Rakyat

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi dan Batasan Hutan Rakyat

Undang-undang No. 41 tahun 1999, menyatakan hutan berdasarkan status kepemilikannya terbagi menjadi hutan negara dan hutan hak. Hutan negara merupakan kawasan hutan yang tumbuh di atas tanah yang tidak dibebani hak milik, sedangkan hutan hak adalah hutan yang tumbuh di atas tanah yang dibebani hak milik dan umumnya disebut hutan rakyat. Hutan rakyat dalam Keputusan Menteri Kehutanan No. 49Kpts-II1997, didefinisikan sebagai hutan yang dimiliki oleh rakyat dengan luas minimal 0.25 ha, dengan penutupan tajuk tanaman kayu-kayuan dan atau jenis tanaman lainnya lebih dari 50, dan atau pada tanaman tahun pertama dengan tanaman sebanyak minimal 500 tanaman per hektar.

2.2 Potensi Hutan Rakyat

Hutan rakyat di Indonesia mempunyai potensi besar, baik dari segi populasi pohon maupun jumlah rumah tangga yang mengusahakannya. Tercatat pada tahun 1999, kawasan hutan rakyat mampu memproduksi kayu mencapai 895 000 m 3 dan mensuplai hingga 11 dari total kebutuhan kayu di pulau Jawa. Rata-rata produksi pada areal hutan rakyat mencapai 2.29 m 3 hatahun, nilai tersebut 3 kali lebih besar dari rata-rata produksi tahunan pada areal-areal yang dikelola oleh pemerintah. Petani di Indonesia umumnya membudidayakan pohon secara intercropping dengan tanaman musiman untuk keperluan konsumsi sehari-hari maupun dijual untuk memperolah uang tunai ESSC 2006. Periode tahun 2003-2007 pembangunan hutan rakyat dan agroforestri di Indonesia oleh pemerintah pusat mencapai total luasan sebesar 220 321 ha Dishut NTB 2008. Data potensi hutan rakyat berdasarkan sensus pertanian yang dilakukan oleh Departemen Kehutanan bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa potensi hutan rakyat sampai dengan tahun 2003 sebesar 39 564 003 m 3 dengan luas areal mencapai 1 560 229 ha. Sampai dengan tahun 2003, di Provinsi NTB tercatat sebanyak 37 852 rumah tangga hutan atau rumah tangga yang membudidayakan tanaman kehutanan dengan jenis Jati, Bambu, dan Mahoni pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA sebagai komoditas utama, dengan populasi masak tebang Jati sebesar 1 315 577 batang, Bambu sebesar 762 669 batang dan Mahoni sebesar 85 930 batang Dephut dan BPS 2004. Darusman dan Hardjanto 2006 menyatakan bahwa tingginya potensi hutan rakyat secara nyata telah dapat merangsang tumbuhnya aktivitas lanjutan seperti usaha-usaha yang termasuk dalam backward dan forward linkages. Besarnya potensi hutan rakyat tersebut bukan berarti bahwa masalah produksi hasil hutan rakyat dapat diabaikan, namun masih menyisakan banyak permasalahan yang harus diselesaikan. Permasalahan tersebut harus dan dapat dipecahkan melalui kegiatan-kegiatan penelitian, baik berupa penelitian dasar maupun penelitian terapan.

2.3 Peranan Hutan Rakyat