Lahan prioritas hutan rakyat dengan mengedepankan pertimbangan kawasan Lahan prioritas hutan rakyat dengan mengedepankan pertimbangan kawasan

Dari isu pemanfaatan ruang di atas, dibangun 8 skenario dan kriteria normatif lahan yang dapat diprioritaskan menjadi hutan rakyat. Skenario yang dibangun dikelompokkan ke dalam 2 kelompok skenario, yaitu: 1 kelompok skenario dengan mengedepankan pertimbangan kawasan budidaya, dan 2 kelompok skenario dengan mengedepankan pertimbangan kawasan perlindungan, seperti yang tersaji pada Tabel 43. Tabel 43. Skenario dan kriteria lahan yang dapat diprioritaskan untuk pengembangan hutan rakyat. Skenario Kriteria Keterangan 1 2 3

A. Lahan prioritas hutan rakyat dengan mengedepankan pertimbangan kawasan

budidaya. Skenario A1 a. Lahan tersedia dan sesuai untuk hutan rakyat berdasarkan preferensi petani. b. Bukan merupakan kawasan siap bangun yang direncanakan sebagai lokasi kota kabupaten. c. Lahan yang tergolong sebagai lahan kritis. Skenario lahan prioritas sebagai salah satu alternatif solusi penanganan isu pemanfaatan lahan kritis. Skenario A2 a. Lahan tersedia dan sesuai untuk hutan rakyat berdasarkan preferensi petani. b. Bukan merupakan kawasan siap bangun yang direncanakan sebagai lokasi kota kabupaten. c. Lahan di luar kawasan hutan negara. d. Lahan dengan jarak 1000 m dari batas kawasan hutan negara. Skenario lahan prioritas sebagai salah satu alternatif solusi penanganan isu pemantapan kawasan hutan. Skenario A3 a. Lahan tersedia dan sesuai untuk hutan rakyat berdasarkan preferensi petani. b. Bukan merupakan kawasan siap bangun yang direncanakan sebagai lokasi kota kabupaten. c. Lahan dengan formasi tutupan tanah terbuka dan semak belukar serta areal budidaya pertanian lahan kering di Kecamatan Wera, Ambalawi, Wawo, Lambitu, Parado, dan Donggo. Skenario lahan prioritas sebagai salah satu alternatif solusi penanganan isu pengembangan kawasan sentra produksi Mente, Kemiri, dan Jarak Pagar. Skenario A4 a. Lahan tersedia dan sesuai untuk hutan rakyat berdasarkan preferensi petani. b. Bukan merupakan kawasan siap bangun yang direncanakan sebagai lokasi kota kabupaten. c. Bukan merupakan lahan dengan formasi tutupan padang rumput, pada Kecamatan Wera, Sanggar, Ambalawi, dan Lambu. Skenario prioritas sebagai bentuk dukungan terhadap isu pengembangan kawasan pengembalaan dan sentra ternak.

B. Lahan prioritas hutan rakyat dengan mengedepankan pertimbangan kawasan

perlindungan. Skenario B1 a. Lahan tersedia dan sesuai untuk hutan rakyat berdasarkan preferensi petani. b. Bukan merupakan kawasan siap bangun yang direncanakan sebagai lokasi kota kabupaten. c. Lahan dengan jarak 200 m dari mata air. d. Lahan dengan jarak 100 m dari bibir sungai. Skenario lahan prioritas sebagai alternatif solusi penanganan isu perlindungan sumber air. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA 1 2 3 Skenario B2 a. Lahan tersedia dan sesuai untuk hutan rakyat berdasarkan preferensi petani. b. Bukan merupakan kawasan siap bangun yang direncanakan sebagai lokasi kota kabupaten. c. Lahan dengan jarak 350 m dari garis pantai pada Kecamatan Tambora, Sanggar, Parado, Monta, Soromandi, Langgudu, Ambalawi, Wera, Sape, dan Lambu. Skenario lahan prioritas sebagai alternatif solusi penanganan isu perlindungan dan pelestarian fungsi pantai. Skenario B3 a. Lahan tersedia dan sesuai untuk hutan rakyat berdasarkan preferensi petani. b. Bukan merupakan kawasan siap bangun yang direncanakan sebagai lokasi kota kabupaten. c. Lahan yang tergolong sebagai kawasan rawan bencana banjir, dan longsor Kecamatan Sape, Belo, Soromandi, Lambitu, Monta, Parado, dan Wawo. Skenario lahan prioritas sebagai alternatif solusi penanganan isu pengelolaan kawasan rawan bencana banjir dan tanah longsor. Skenario B4 a. Lahan tersedia dan sesuai untuk hutan rakyat berdasarkan preferensi petani. b. Bukan merupakan kawasan siap bangun yang direncanakan sebagai lokasi kota kabupaten. c. Lahan yang tergolong sebagai kawasan rawan bencana kekeringan Kecamatan Donggo, Wera, dan Woha. Skenario lahan prioritas sebagai alternatif solusi penanganan isu pengelolaan kawasan rawan bencana kekeringan. Skenario A1 Skenario A1 merupakan skenario yang difokuskan sebagai salah satu alternatif solusi penanganan isu pemanfaatan lahan krtitis di Kabupaten Bima. Dengan mengembangkan hutan rakyat pada lahan-lahan kritis, maka diharapkan dalam jangka panjang kelas kekritisan lahan-lahan tersebut dapat menurun. Jenis- jenis tanaman cepat tumbuh, pengikat nitrogen, dan penghasil serasah yang tinggi seperti Albizia dan Akasia dapat dipertimbangkan sebagai komoditi hutan rakyat, baik dikembangkan secara monokultur maupun campuran. Bentuk-bentuk insentif langsung maupun tak langsung atau kombinasi antara keduanya, seperti subsidi bibit dan sarana produksi, upah penanaman pohon, fasilitas kredit, pembangunan pasar dan jaminan harga, bantuan teknis, dan tax holiday dapat diberikan untuk menstimulus masyarakat atau petani untuk mengembangkan hutan rakyat dan membudidayakan tanaman keras berkayu di atas lahan miliknya yang tergolong ke dalam lahan prioritas berdasarkan skenario A1. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Rangkaian operasi spasial yang dilakukan dalam rangka pembangunan model spasial lahan prioritas pengembangan hutan rakyat berdasarkan kriteria skenario A1 dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini: Gambar 24. Diagram alir rangkaian operasi pembangunan model spasial lahan prioritas pengembangan hutan rakyat berdasarkan skenario A1. Analisis menggunakan kriteria skenario ini, menghasilkan sebaran lahan- lahan yang dapat diprioritaskan sebagai hutan rakyat seluas 32 536 ha atau sebesar 19.25 dari total luas lahan sesuai untuk hutan rakyat. Lahan-lahan prioritas tersebut hanya ditemui dan tersebar di 16 kecamatan, dimana sebaran lahan prioritas terluas ditemukan pada Kecamatan Soromandi yaitu seluas 11 092 ha. Skenario A2 Skenario A2 merupakan skenario yang difokuskan sebagai salah satu alternatif solusi penanganan isu pemantapan kawasan hutan di Kabupaten Bima. Dengan mengembangkan hutan rakyat pada kawasan penyangga, diharapkan mampu mengurangi tekanan dan okupasi terhadap kawasan hutan. Jenis-jenis tanaman penghasil kayu dengan nilai ekonomi tinggi seperti Jati dan Sonokeling dapat dipertimbangkan sebagai komoditi hutan rakyat, baik dikembangkan secara monokultur maupun campuran. Disamping itu, ada baiknya pula untuk mempertimbangkan pemilihan jenis tanaman dengan kelas pengusahaan yang berbeda dengan kelas pengusahaan tanaman di kawasan hutan yang berbatasan langsung dengan kawasan penyangga tersebut sehingga terbentuk batas alami berupa tegakan antara kawasan hutan dengan lahan milik masyarakat. Bentuk- bentuk insentif langsung maupun tak langsung atau kombinasi antara keduanya, seperti penataan batas partisipatif, fasilitasi sertifikasi kayu, subsidi bibit dan Peta Tematik Lahan Prioritas Pengembangan Hutan Rakyat Peta Tematik Kesesuaian Lahan Hutan Rakyat Peta Tematik Administratif Kabupaten Bima Peta Tematik Lahan Kritis Erase Overlay SKENARIO A1 Query Desa Panda Kecamatan Palibelo pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA sarana produksi, fasilitas kredit, pembangunan pasar dan jaminan harga, penyuluhan, pendidikan dan bantuan teknis, serta tax holiday dapat diberikan untuk menstimulus masyarakat atau petani untuk mengembangkan hutan rakyat dan membudidayakan tanaman keras berkayu di atas lahan miliknya yang tergolong ke dalam lahan prioritas berdasarkan skenario A2. Rangkaian operasi spasial yang dilakukan dalam rangka pembangunan model spasial lahan prioritas pengembangan hutan rakyat berdasarkan kriteria skenario A2 dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini: Gambar 25. Diagram alir rangkaian operasi pembangunan model spasial lahan prioritas pengembangan hutan rakyat berdasarkan skenario A2. Analisis menggunakan kriteria skenario ini, menghasilkan sebaran lahan- lahan yang dapat diprioritaskan sebagai hutan rakyat seluas 33 568 ha atau sebesar 19.86 dari total luas lahan sesuai untuk hutan rakyat. Lahan-lahan tersebut tersebar di 18 kecamatan, dimana sebaran lahan prioritas terluas ditemukan pada Kecamatan Ambalawi yaitu seluas 4 474 ha. Lahan-lahan prioritas yang terbentuk dapat dimanfaatkan sebagai media budidaya tanaman-tanaman andalan seperti Jati, Kemiri, Sonokeling, dan Mahoni. Skenario A3 Skenario A3 merupakan skenario yang difokuskan sebagai salah satu alternatif solusi penanganan isu pembangunan dan pengembangan kawasan sentra produksi Mente, Kemiri, dan Jarak Pagar, di Kabupaten Bima. Pengelolaan kawasan sentra produksi Mente, Kemiri, dan Jarak Pagar disinyalir akan berjalan Peta Tematik Lahan Prioritas Pengembangan Hutan Rakyat Peta Tematik Kesesuaian Lahan Hutan Rakyat Peta Tematik Administratif Kabupaten Bima Peta Tematik Kawasan Hutan SKENARIO A2 Query Desa Panda Kecamatan Palibelo Buffer 1000 m dari batas kawasan hutan negara Overlay Erase pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA lebih optimal dan efektif apabila dibangun dan dikembangkan pada lahan-lahan prioritas pengembangan hutan rakyat, karena pada dasarnya lahan-lahan prioritas tersebut terbentuk dari preferensi petani dalam menentukan karakteristik lahan yang memungkinkan dan diinginkan oleh mereka untuk dijadikan lokasi atau tempat membudidayakan pohon dan tanaman keras berkayu. Bentuk-bentuk insentif langsung maupun tak langsung atau kombinasi antara keduanya, seperti subsidi bibit dan sarana produksi, fasilitas kredit, pembangunan pasar dan jaminan harga, pembangunan industri pengolahan, pendidikan dan pelatihan, serta tax holiday dapat diberikan untuk menstimulus masyarakat atau petani untuk membudidayakan Mente, Kemiri, dan Jarak Pagar di atas lahan miliknya yang tergolong ke dalam lahan prioritas berdasarkan skenario A3. Rangkaian operasi spasial yang dilakukan dalam rangka pembangunan model spasial lahan prioritas pengembangan hutan rakyat berdasarkan kriteria skenario A3 dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini: Gambar 26. Diagram alir rangkaian operasi pembangunan model spasial lahan prioritas pengembangan hutan rakyat berdasarkan skenario A3. Analisis menggunakan kriteria skenario ini, menghasilkan sebaran lahan- lahan yang dapat diprioritaskan sebagai hutan rakyat seluas 35 639 ha atau sebesar 21.08 dari total luas lahan sesuai untuk hutan rakyat, dengan sebaran lahan prioritas terluas ditemukan pada Kecamatan Ambalawi yaitu seluas 11 690 ha. Peta Tematik Administratif Kabupaten Bima Query Desa Panda Kecamatan Palibelo Query Kecamatan Wera, Ambalawi, Wawo, Lambitu, Parado, Donggo Overlay Peta Tematik Lahan Prioritas Pengembangan Hutan Rakyat Erase SKENARIO A3 Query Kawasan Budidaya Pertanian Lahan Kering, serta Tanah Terbuka dan Semak Belukar Peta Tematik Tutupan Lahan Kabupaten Bima Peta Tematik Kesesuaian Lahan Hutan Rakyat pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Skenario A4 Tumpang tindih pemanfaatan ruang merupakan permasalahan tata ruang yang sering dijumpai di Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam penetapan lahan-lahan prioritas untuk pengembangan hutan rakyat sedapat mungkin diusahakan tidak tumpang tindih dan kontra produktif terhadap rancangan pemanfaatan ruang yang ada. Sebagai contoh, di beberapa wilayah di Kabupaten Bima, yaitu di Kecamatan Wera, Ambalawi, Sanggar, dan Lambu telah ditetapkan sebagai kawasan pengembalaan dan sentra ternak. Oleh karena itu, pada skenario A4, lahan-lahan dengan tutupan lahan berupa padang rumput di 4 kecamatan tersebut dikeluarkan dari kriteria lahan prioritas untuk pengembangan hutan rakyat. Lahan-lahan prioritas yang terbentuk selain dimanfaatkan sebagai media budidaya tanaman keras berkayu yang bernilai ekonomi tinggi, dapat pula dimanfaatkan sebagai lahan-lahan untuk membudidayakan dan menanam tanaman keras penghasil pakan ternak seperti Lamtoro, Gamal, dan Kaliandra, baik sebagai tanaman pagar maupun ditanam dengan pola mix croping dengan tanaman keras penghasil kayu. Bentuk-bentuk insentif langsung maupun tak langsung atau kombinasi antara keduanya, seperti subsidi ternak dan pengembangan program silvopastural, subsidi bibit dan sarana produksi, fasilitas kredit, pembangunan pasar dan jaminan harga, pembangunan rumah potong hewan, serta pendidikan, pelatihan dan bantuan teknis dapat diberikan untuk menstimulus masyarakat atau petani untuk mengembangkan hutan rakyat dan membudidayakan tanaman keras penghasil pakan ternak di atas lahan miliknya yang berada di sekitar kawasan sentra ternak dan tergolong ke dalam lahan prioritas berdasarkan skenario A4. Rangkaian operasi spasial yang dilakukan dalam rangka pembangunan model spasial lahan prioritas pengembangan hutan rakyat berdasarkan kriteria skenario A4 dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini: pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Gambar 27. Diagram alir rangkaian operasi pembangunan model spasial lahan prioritas pengembangan hutan rakyat berdasarkan skenario A4. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat seluas 39 959 ha lahan yang dapat diprioritaskan sebagai lahan pengembangan hutan rakyat, dengan sebaran lahan terluas ditemukan pada Kecamatan Lambu yaitu seluas 13 093 ha, diikuti oleh Kecamatan Ambalawi seluas 11 899 ha, Kecamatan Wera seluas 8 458, dan Kecamatan Sanggar seluas 6 321 ha. Skenario B1 Skenario B1 merupakan skenario yang difokuskan sebagai salah satu alternatif solusi penanganan isu perlindungan sumber air di Kabupaten Bima. Dengan mengembangkan hutan rakyat di sepanjang sempadan sungai dan mata air, diharapkan mampu menjaga dan mempertahankan kelestarian sumber air. Jenis-jenis tanaman dengan ciri fisiologis memiliki daya evapotranspirasi yang rendah, dan memiliki sistem perakaran yang mampu mengikat air tanah seperti Karet, Manggis dan Bungur dapat dipertimbangkan sebagai komoditi hutan rakyat, baik dikembangkan dalam pola monokultur, campuran, maupun agroforestry. Bentuk-bentuk insentif langsung maupun tak langsung atau kombinasi antara keduanya, seperti pengembangan program agroforestry dan atau apikultur, subsidi bibit tanaman MPTS dan sarana produksi, fasilitasi pengembangan skema jasa lingkungan, pengembangan ekowisata, fasilitas kredit dan pembangunan pasar hasil hutan non kayu, akuisisi atau pembelian lahan milik oleh pemerintah, pembelian kayu dalam bentuk tegakan oleh pemerintah dan Peta Tematik Administratif Kabupaten Bima Query Desa Panda Kecamatan Palibelo Query Kecamatan Wera, Ambalawi, Sanggar, dan Lambu Overlay Peta Tematik Lahan Prioritas Pengembangan Hutan Rakyat Erase SKENARIO A4 Query Tutupan Lahan Non Padang Rumput Savana Peta Tematik Tutupan Lahan Kabupaten Bima Peta Tematik Kesesuaian Lahan Hutan Rakyat pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA menetapkannya sebagai standing stock permanen, fasilitasi pendidikan, pelatihan, dan studi banding, penguatan kelembagaan lokal, pembangunan plot percontohan, serta tax holiday dapat diberikan untuk menstimulus masyarakat atau petani untuk mengembangkan hutan rakyat dan membudidayakan tanaman keras berkayu di atas lahan-lahan yang tergolong ke dalam lahan prioritas berdasarkan skenario B1. Rangkaian operasi spasial yang dilakukan dalam rangka pembangunan model spasial lahan prioritas pengembangan hutan rakyat berdasarkan kriteria skenario B1 dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini: Gambar 28. Diagram alir rangkaian operasi pembangunan model spasial lahan prioritas pengembangan hutan rakyat berdasarkan skenario B1. Analisis menggunakan kriteria skenario ini, menghasilkan sebaran lahan- lahan yang sebaiknya tidak dikembangkan menjadi hutan rakyat seluas 18 155 ha atau sebesar 10.74 dari total luas lahan sesuai untuk hutan rakyat. Lahan-lahan tersebut tersebar di 18 kecamatan, dimana sebaran terluas ditemukan pada Kecamatan Soromandi yaitu seluas 2 690 ha. Skenario B2 Skenario B2 merupakan skenario yang difokuskan sebagai salah satu alternatif solusi penanganan isu perlindungan dan pelestarian fungsi pantai di Kabupaten Bima. Dengan mengembangkan hutan rakyat di sepanjang sempadan pantai dengan jarak maksimal 350 m, diharapkan mampu menjaga dan mempertahankan kelestarian fungsi pantai. Jenis-jenis tanaman yang memiliki daya tumbuh yang baik pada tanah-tanah berlumpur dan berpasir, adaptif terhadap Overlay Peta Tematik Lahan Prioritas Pengembangan Hutan Rakyat Peta Tematik Kesesuaian Lahan Hutan Rakyat Peta Tematik Administratif Kabupaten Bima Peta Tematik Jaringan Sungai SKENARIO B1 Query Desa Panda Kecamatan Palibelo Buffer 100 m dari bibir sungai Erase Peta Tematik Mata Air Buffer 200 m di sekitar mata air pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA salinitas yang tinggi, dan memiliki kemampuan fisiologis menahan terpaan angin, seperti Cemara Laut, Ketapang, Angsana, dan Kelapa, dapat dipertimbangkan sebagai komoditi hutan rakyat, baik dikembangkan dalam pola monokultur, maupun campuran. Bentuk-bentuk insentif langsung maupun tak langsung atau kombinasi antara keduanya, seperti pengembangan program silvofishery, subsidi bibit ikan dan atau rumput laut beserta sarana produksinya, pengembangan ekowisata, pembangunan pasar hasil usaha tani non kayu, fasilitasi pendidikan, pelatihan, dan bantuan teknis, serta diversifikasi mata pencaharian dapat diberikan untuk menstimulus masyarakat atau petani untuk mengembangkan hutan rakyat dan membudidayakan tanaman keras berkayu di atas lahan-lahan yang tergolong ke dalam lahan prioritas berdasarkan skenario B2. Rangkaian operasi spasial yang dilakukan dalam rangka pembangunan model spasial lahan prioritas pengembangan hutan rakyat berdasarkan kriteria skenario B2 dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini: Gambar 29. Diagram alir rangkaian operasi pembangunan model spasial lahan prioritas pengembangan hutan rakyat berdasarkan skenario B2. Analisis menggunakan kriteria skenario ini, menghasilkan sebaran lahan- lahan yang sebaiknya tidak dikembangkan menjadi hutan rakyat seluas 11 876 ha atau sebesar 7.03 dari total luas seluruh lahan sesuai untuk hutan rakyat. Lahan- lahan tersebut tersebar di 10 kecamatan, dimana sebaran lahan prioritas terluas ditemukan pada Kecamatan Lambu yaitu seluas 2 436 ha. Peta Tematik Administratif Kabupaten Bima Deliniasi garis pantai Query Desa Panda Kecamatan Palibelo Query Kecamatan Tambora, Sanggar, Parado, Monta, Soromandi, Langgudu, Ambalawi, Wera, Sape, Lambu Overlay Peta Tematik Lahan Prioritas Pengembangan Hutan Rakyat Peta Tematik Kesesuaian Lahan Hutan Rakyat Erase Buffer 350 m dari garis pantai SKENARIO B2 pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Skenario B3 Kecamatan Sape, Belo, Soromandi, Lambitu, Monta, Parado, dan Wawo, merupakan kecamatan-kecamatan yang tergolong sebagai daerah rawan banjir dan longsor di Kabupaten Bima. Setiap tahunnya, kecamatan-kecamatan tersebut selalu terkena bencana longsor dan banjir tahunan yang menyebabkan kerugian materi dan jiwa, dimana kerugian terbesar tercatat di tahun 2003 dan 2006. Skenario B3 merupakan skenario yang difokuskan sebagai salah satu alternatif solusi penanganan isu pengelolaan kawasan rawan bencana banjir dan longsor di Kabupaten Bima. Dengan mengembangkan hutan rakyat dan pada kawasan rawan bencana tersebut sebagai media membudidayakan tanaman keras berkayu, diharapkan dapat mengurangi resiko terjadinya bencana banjir dan longsor, atau minimal dapat menekan kerugian yang timbul sebagai dampak dari bencana tersebut. Jenis-jenis tanaman yang memiliki daya evapotranspirasi dan luas permukaan daun yang tinggi, menghasilkan banyak serasah, dan dengan sistem perakaran yang dalam serta dapat memperbesar porositas tanah sehingga air hujan banyak yang masuk ke dalam tanah sebagai air infiltrasi dan hanya sedikit yang menjadi air limpasan seperti Nangka, Albizia, Akasia, Mahoni, Jati, dan Lamtoro, dapat dipertimbangkan sebagai komoditi hutan rakyat, baik dikembangkan dalam pola monokultur, campuran, maupun agroforestry. Bentuk-bentuk insentif langsung maupun tak langsung atau kombinasi antara keduanya, seperti subsidi bibit tanaman MPTS, pengembangan agroforestry, pembangunan pasar hasil hutan non kayu, fasilitasi modal, upah menanam pohon dan tanaman keras berkayu di atas tanah milik, pengembangan skema jasa lingkungan, pendidikan, pelatihan, dan bantuan teknis terkait konservasi tanah dan pengaturan hasil, serta tax holiday dapat diberikan untuk menstimulus masyarakat atau petani untuk mengembangkan hutan rakyat dan membudidayakan tanaman keras berkayu di atas lahan-lahan tanah milik yang tergolong ke dalam lahan prioritas berdasarkan skenario B3. Rangkaian operasi spasial yang dilakukan dalam rangka pembangunan model spasial lahan prioritas pengembangan hutan rakyat berdasarkan kriteria skenario B3 dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini: pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Gambar 30. Diagram alir rangkaian operasi pembangunan model spasial lahan prioritas pengembangan hutan rakyat berdasarkan skenario B3. Analisis menggunakan kriteria skenario ini, menunjukkan bahwa semua lahan-lahan yang sesuai untuk hutan rakyat di Kecamatan Sape, Belo, Soromandi, Lambitu, Monta, Parado, dan Wawo dapat dikategorikan sebagai lahan prioritas untuk pengembangan hutan rakyat, dengan luas mencapai 56 346 ha, atau sebesar 33.34 dari total luas lahan yang tersedia dan sesuai untuk hutan rakyat. Skenario B4 Skenario B4 merupakan skenario yang difokuskan sebagai salah satu alternatif solusi penanganan isu pengelolaan kawasan rawan bencana kekeringan di Kabupaten Bima. Dengan mengembangkan hutan rakyat dan memanfaatkan lahan sebagai media membudidayakan tanaman keras berkayu, diharapkan dapat meningkatkan dan mempertahankan muka air tanah pada kawasan-kawasan rawan bencana kekeringan tersebut. Jenis-jenis tanaman yang memiliki daya evapotranspirasi yang rendah, dan memiliki sistem perakaran yang mampu mengikat air tanah seperti Karet, Manggis dan Bungur, atau tanaman-tanaman yang memiliki daya adaptasi tinggi terhadap kekeringan seperti Jati, Asam Jawa, dan Cendana dapat dipertimbangkan sebagai komoditi hutan rakyat, baik dikembangkan dalam pola monokultur, campuran, maupun agroforestry. Bentuk-bentuk insentif langsung maupun tak langsung atau kombinasi antara keduanya, seperti subsidi bibit tanaman MPTS, pengembangan agroforestry, pembangunan pasar hasil hutan non kayu, fasilitasi modal, upah menanam pohon dan tanaman keras berkayu di atas tanah milik, pengembangan skema jasa lingkungan, pendidikan, pelatihan, dan bantuan teknis Peta Tematik Administratif Kabupaten Bima Query Desa Panda Kecamatan Palibelo Query Kecamatan Sape, Belo, Soromandi, Lambitu, Monta, Parado, Wawo Overlay Peta Tematik Lahan Prioritas Pengembangan Hutan Rakyat Peta Tematik Kesesuaian Lahan Hutan Rakyat Erase SKENARIO B3 pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA terkait konservasi tanah dan pengaturan hasil, serta tax holiday dapat diberikan untuk menstimulus masyarakat atau petani untuk mengembangkan hutan rakyat dan membudidayakan tanaman keras berkayu di atas lahan-lahan tanah milik yang tergolong ke dalam lahan prioritas berdasarkan skenario B4. Rangkaian operasi spasial yang dilakukan dalam rangka pembangunan model spasial lahan prioritas pengembangan hutan rakyat berdasarkan kriteria skenario B4 dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini: Gambar 31. Diagram alir rangkaian operasi pembangunan model spasial lahan prioritas pengembangan hutan rakyat berdasarkan skenario B4. Hasil analisis menggunakan kriteria skenario ini, menunjukkan bahwa semua lahan-lahan yang sesuai untuk hutan rakyat di Kecamatan Donggo, Wera, dan Woha dapat dikategorikan sebagai lahan prioritas untuk pengembangan hutan rakyat, dengan luas mencapai 29 518 ha, atau sebesar 17.46 dari total luas lahan yang tersedia dan sesuai untuk hutan rakyat. Dari 8 skenario lahan prioritas hutan rakyat, skenario B3 atau skenario yang difokuskan sebagai salah satu alternatif solusi penangan isu pengelolaan kawasan rawan bencana banjir dan tanah longsor, merupakan skenario yang menghasilkan sebaran lahan prioritas terluas yaitu seluas 56.346 ha, atau sebesar 33,34 dari total luas lahan yang tersedia dan sesuai untuk hutan rakyat. Sedangkan skenario B2 atau skenario yang difokuskan sebagai salah satu alternatif solusi penanganan isu perlindungan dan pelestarian fungsi pantai, merupakan skenario yang menghasilkan sebaran lahan prioritas terendah yaitu seluas 11.876 ha, atau hanya sebesar 7,03 dari total luas lahan yang tersedia dan sesuai untuk hutan rakyat. Peta Tematik Administratif Kabupaten Bima Query Desa Panda Kecamatan Palibelo Query Kecamatan Donggo, Wera, dan Woha Overlay Peta Tematik Lahan Prioritas Pengembangan Hutan Rakyat Peta Tematik Kesesuaian Lahan Hutan Rakyat Erase SKENARIO B4 pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Tabel 44. Luas lahan prioritas pengembangan hutan rakyat dirinci per skenario. Skenario Luas lahan prioritas hutan rakyat ha Persentase terhadap luas lahan yang tersedia dan sesuai untuk hutan rakyat Keterangan Skenario A1 32 536 19.25 Skenario A1, A2, A3, dan A4 merupakan skenario yang mengedepankan pertimbangan kawasan budidaya. Skenario A2 33 568 19.86 Skenario A3 35 639 21.08 Skenario A4 39 959 23.64 Skenario B1 18 155 10.74 Skenario B1, B2, B3, dan B4 merupakan skenario yang mengedepankan pertimbangan kawasan perlindungan. Skenario B2 11 876 7.03 Skenario B3 56 346 33.34 Skenario B4 29 518 17.46 Sumber: Olahan Data GIS Lahan prioritas hasil pembangunan model spasial menggunakan 8 skenario di atas bersifat spesifik atau memiliki satu fungsi khusus untuk tiap skenarionya. Tidak tertutup kemungkinan terdapat sebaran lahan yang memuat lebih dari satu fungsi. Sebagai contoh, hasil operasi tumpang tindih antara sebaran lahan dengan kriteria skenario B1, B2, dan B3 menghasilkan sebaran lahan dengan luas sebesar 281 ha, yang berarti sebaran lahan tersebut merupakan sebaran lahan prioritas pengembangan hutan rakyat dengan mengedepankan pertimbangan kawasan perlindungan sungai dan mata air, perlindungan kelestarian fungsi pantai, dan perlindungan kawasan rawan bencana banjir dan tanah longsor. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Gambar 32. Peta sebaran lahan prioritas untuk pengembangan hutan rakyat, berdasarkan kriteria skenario A1. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Gambar 33. Peta sebaran lahan prioritas untuk pengembangan hutan rakyat, berdasarkan kriteria skenario A2. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Gambar 34. Peta sebaran lahan prioritas untuk pengembangan hutan rakyat, berdasarkan kriteria skenario A3. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Gambar 35. Peta sebaran lahan prioritas untuk pengembangan hutan rakyat, berdasarkan kriteria skenario A4. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Gambar 36. Peta sebaran lahan prioritas untuk pengembangan hutan rakyat, berdasarkan kriteria skenario B1. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Gambar 37. Peta sebaran lahan prioritas untuk pengembangan hutan rakyat, berdasarkan kriteria skenario B2. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Gambar 38. Peta sebaran lahan prioritas untuk pengembangan hutan rakyat, berdasarkan kriteria skenario B3. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Gambar 39. Peta sebaran lahan prioritas untuk pengembangan hutan rakyat, berdasarkan kriteria skenario B4. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA

6. KESIMPULAN DAN SARAN