kamu melanggarnya. barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang zalim”.
Khulu’ dapat dijatuhkan sewaktu-waktu baik isteri dalam keadaan suci ataupun tidak, hal ini disebabkan khulu’ terjadi atas kehendak isteri.
3. Syiqaq
‘Syiqaq’ berarti ‘perselisihan’ menurut istilah fiqih berarti perselisihan suami isteri yang diselesaikan oleh dua orang hakam, yaitu
seorang hakam dari pihak suami dan seorang dari pihak hakam dari pihak isteri.
11
Tetapi apabila keadaan sangat terpaksa dan hakam sudah sekuat tenaga berusaha untuk mendamaiakan suami isteri namun tidak berhasil maka
hakam boleh mengambil keputusan menceraiakan suami isteri tersebut. Adapun pengangkatan hakam apabila terjadi syiqaq, berdasarkan
firman Allah swt :
☺ ☺
☯ ☺
⌧ ☺
Artinya: “Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, Maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang
hakam dari keluarga perempuan. jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik
11
Djaman Nur, Fiqh Munakahat, h. 168
kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”.
4. Fasakh
Fasakh berarti ‘mencabut’ atau ‘menghapus’ maksudnya adalah perceraian yang disebabkan oleh timbulnya hal-hal yang dianggap berat oleh
suami atau isteri atau keduanya sehingga mereka tidak sanggup untuk melaksanakan kehidupan suami isteri dalam mencapai tujuannya.
12
Jadi fasakh berarti diputuskannya hubungan perkawinan atas permintaan salah
satu pihak oleh hakim agama karena salah satu pihak menemui cela pada pihak lain atau merasa tertipu atas hal-hal yang belum diketahui sebelum
berlangsungnya perkawinan.
13
Perceraian dalam bentuk fasakh ini termasuk perceraian dengan proses Peradilan. Hakimlah yang memberi keputusan tentang kelangsungan
perkawinan atau terjadimya perceraian, karena itu pihak penggugat dalam perkara fasakh ini haruslah mempunyai alat-alat bukti yang lengkap, yang
dapat menimbulkan keyakinan bagi hakim yang mengadilinya.
5. Ta’lik Talak
Arti ta’lik talak ialah ‘menggantungkan’ dan jika dihubungkan dengan kata-kata talak menjadi “ta’lik talak” yang berarti suatu talak yang
digantungkan jatuhnya kepada suatu hal yang memang mungkin terjadi, yang
12
Mukhtar, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, h. 212
13
Thalib, Hukum Kekeluargaan Indonesia, h. 117
telah disebutkan lebih dahulu dalam suatu perjanjian atau telah diperjanjikan lebih dahulu.
14
Maksud diadakan ta’lik talak adalah suatu usaha dan upaya untuk melindungi isteri dari tindakan sewenang-wenang suaminya, dengan adanya
sistem ta’lik talak maka nasib isteri dan kedudukannya dapat diperbaiki jika suami menyia-nyiakannya, sehingga isteri dapat mengadukan kepada hakim
agar perkawinannya diputus. Dan hakim dapat mengabulkan permohonannya sesudah terbukti kebenaran pengaduannya tersebut.
Ketentuan diperbolehkannya ta’lik talak ini tercantum dalam firman Allah surat An-Nisa4: 128 :
⌧ ☺
☺ ☯
⌧ ☯
⌧ ⌧
☺ ☺
Artinya: “Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, Maka tidak Mengapa bagi keduanya
mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik bagi mereka walaupun manusia itu
menurut tabiatnya kikir. dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara dirimu dari nusyuz dan sikap tak
acuh, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
14
Ibid., h. 106
6. Zihar, Ila’ dan Li’an