Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberadaan media massa membawa pengaruh luas dibanding dengan komunikasi tatap muka. Besarnya eksistensi media komunikasi yang berakibat merubah informasi menjadi komoditi dalam masyarakat. Televisi sebagai salah satu media, memiliki peranan penting. Sejak memiliki karakteristik yang sempurna yaitu gabungan antara audiovisual yang kemudian menjadi kesatuan yang menjadi daya tarik tersendiri, baik itu dilihat dari segi warna, suara, pencahayaan, program acara yang beragam, acara yang terus berkesinambungan baik itu yang bersifat langsung maupun interaktif dengan para pemirsa. Media televisi juga merupakan alat informasi, hiburan, dan kontrol sosial yang juga dapat menjadi penghubung wilayah secara geografis. Sebagai media informasi, TV unggul dalam menyampaikan tayangannya yang dilengkapi dengan ulasan penjelas. Media siaran ini mampu menyampaikan suatu informasi dengan cepat, namun ia tidak dapat menguraikan segala aspeknya secara lengkap dan mendalam. Seperti yang dikutip oleh Jalaludin Rahmat, Televisi menggeser agama konvensional. Kutbahnya didengar dan disaksikan oleh jamaah yang lebih besar dari jamaah manapun, rumah adatnya tersebar di seluruh pelosok bumi, ritual-ritualnya diikuti dengan kehidmatan, dan boleh jadi lebih banyak menggetarkan hati, 1 juga mempengaruhi alam bawah sadar melebihi ibadah agama-agama yang pernah ada. 1 Lahirnya televisi swasta yang beberapa tahun menyemaraki dunia hiburan, menambah kreatifitas dalam menayangkan program-program yang beragam. Persaingan dalam program siaran terjadi, masing-masing stasiun televisi tidak mau ketinggalan dalam memproduksi program-program baru, apalagi jika jenis acaranya diminati oleh masyarakat. Program keagamaan juga tidak kalah dengan program-program televisi lainnya seperti sinetron, infotainment, kuis, musik, dan lainnya. Setiap stasiun televisi berlomba dalam menyajikan program terbaik bagi masyarakat. Di dalam dunia pertelevisian ada tiga pihak yang terlibat di dalamnya yakni yang menyajikan, yang disajikan dan yang menikmati. Pesawat televisi dianggap sebagai medium komunikasi massa yang efektif yang dapat digunakan sebagai alat pendidikan dan siaran keagamaan. Dengan adanya kesadaran akan kehadiran media televisi sebagai media masyarakat post modern, program-program di televisi memang menyuguhkan tayangan yang tidak mendidik, akan tetapi disisi lain, televisi juga menyuguhkan tayangan-tayangan yang mendidik dan bernuansa islami. Dengan mengetahui kelebihan televisi, maka alat tersebut dapat digunakan sebagai media dakwah, sebab sangat diharapkan bahwa dakwah yang dilakukan melalui televisi dapat berjalan dengan efektif dan efisisen, agar tujuan dalam mendidik umat dapat tercapai dengan baik. 1 Jalaludin Rahmat, Islam Aktual, Bandung:Mizan,1992, cet.1, hal 53. Dakwah Islamiyah adalah ajakan kepada semua orang untuk mengakui, meyakini dan mengamalkan ajaran Islam, guna kemaslahatan manusia di dunia dan akhirat. Orang yang menyeru disebut da’i dan apa-apa yang diserukannya adalah pesan-pesan dakwah. Pemanfaatan televisi untuk kegiatan dakwah lebih sesuai sebab televisi adalah media elektronik yang menjangkau seluruh pemirsa secara merata dalam satu kegiatan yang dikemas secara rapi dan pemirsa dapat mudah menerimanya. Seolah pemirsanya dapat langsung berhadapan dalam jumlah yang cukup besar. Satu paket dakwah dapat diterima dalam jumlah besar mad’u. Dakwah melalui media komunikasi massa haruslah tetap berada dalam sistem komunikasi massa islam, yaitu selalu berpedoman pada Al-qur’an dan hadist Nabi sebagai landasan teori dan filosofinya. Televisi mengantarkan berjuta-juta informasi. Melalui media televisi inilah, proses komunikasi keagamaan juga mulai berkembang. Kini dakwah tidak hanya dapat dilakukan dengan cara berkutbah atau berceramah secara langsung di setiap pengajian-pengajian. Kini dengan terciptanya media komunikasi modern, dakwah dapat dilakukan melalui radio, televisi, internet, bahkan handphone. Sebenarnya kalau dilihat situasi kemandirian manusia di depan budaya materialistis, tetapi dakwah justru harus dapat dituangkan dalam bentuk pesan yang kompetitif diantara ide-ide lainnya yang juga ditawarkan kepada sasaran yang sama. Dakwah sebagai proses menyeru kepada kebaikan amar ma’ruf dengan menyampaikan informasi-informasi Illahi kepada manusia agar mereka mengikuti aturan-aturan Islam serta menjauhi segala larangan. Dakwah Islam selain mengajak umat kepada kebaikan, baik itu dalam pertarungan informasi dan hal yang lain. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, informasi kini disalurkan dengan berbagai media yang serba canggih. Dengan mengedepankan prinsip efektifitas dan efisiensi lahirlah media penyalur informasi yang sangat menakjubkan. Dalam waktu sekejap suatu peristiwa di daerah terpencil dapat langsung diketahui oleh seluruh dunia serentak dan bersamaan. Dakwah sebagai suatu proses kegiatan komunikasi keagamaan dihadapkan pada perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi. Hal ini menuntut bagaimana proses dakwah dapat langsung beradaptasi dengan mad’u yang dihadapi, baik melalui media cetak atau media elektronik. Berdakwah menggunakan media teknologi komunikasi merupakan salah satu bentuk mengoptimalkan fungsi tersebut. Media televisi khususnya sebagai hasil teknologi merupakan saluran yang bisa dipergunakan untuk memperluas jangkauan dakwah Islamiyah. Dakwah sebagai salah satu kegiatan komunikasi keagamaan diharapkan pada perkembangan dan kemajuan teknologi yang makin canggih ini dapat beradaptasi terhadap kemajuan tersebut, artinya pesan-pesan dakwah di tuntut dikemas dan disampaikan dengan terpaan media komunikasi dan sesuai dengan mad’u yang dihadapi. Bagi umat Islam, sunnah Nabi Muhammad SAW adalah pedoman hidup selain Al Quran dan Hadist dengan berbagai macam cabang ilmu yang diperoleh darinya. Untuk itu stasiun televisi swasta Trans 7 menyajikan program acara keagamaan rahasia sunnah. Rahasia Sunnah adalah program yang akan mengupas berbagai sunnah Rasul dari berbagai dimensi, seperti kesehatan, psikologi, keilmuan dan lainnya. Hasil penelusuran tim Rahasia Sunnah ini diperkuat oleh penjelasan ilmiah dari narasumber yang kredibel di bidangnya serta kajian dari sudut pandang ulama. Program ini akan menambah wawasan keislaman umat mengenai mukjizat di dalam Al-Quran dan hadist serta mengajak pemirsa untuk berpikir kritis tentang kajian IPTEK yang dapat dikaitkan dengan kitab pedoman hidup. Acara Rahasia Sunnah di stasiun televisi Trans 7, merupakan acara keagamaan atau bisa dibilang kegiatan dakwah, yang disiarkan atau ditayangkan melalui televisi, yang mendapat respon baik dari masyarakat. Acara ini dikemas dengan sedemikian rupa sehingga memiliki nuansa yang berbeda dari yang ada, selain itu banyak mengandung pesan-pesan dakwah yang bermanfaat bagi seluruh pemirsa yang menyaksikannya. Pesan dakwah yang disampaikan melalui acara Rahasia Sunnah di Trans 7 tujuannya adalah agar umat muslim dapat memahami Islam dari aspek ilmiah. Format pengemasan acaranya juga berbeda dari acara keagamaan yang lain. Dibuat semenarik mungkin, dengan format jalan-jalan, tetapi tetap disisipkan nilai-nilai keagamaannya, sehingga tidak membosankan untuk ditonton. Materinya Jadi dikombain apa yang ada di Al-Qur’an dengan Sunnah Rasulullah. Dengan latar belakang inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengambil penelitian mengenai program acara Rahasia sunnah di Trans 7. untuk itu penulis mengambil judul “Pesan Dakwah Di Media Elektronik Analisis Isi QCA Acara Rahasia Sunnah di Trans 7”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah