Ruang dakwah ke depan memang akan menuntut lebih profesionalisme kita dalam konteks “keilmuan” yang bisa dipertanggungjawabkan bashirah
sehingga dakwah citra dakwah ini akan tetap baik seiring dengan permasalahan dan perkembangan dunia global yang lebih menantang. Mari
ciptakan suasana ilmiyyah yang merupakan komponen dasar dari profesionalitas dalam dakwah kita. Allahu a’lam
B. Media Dakwah
Kata media merupakan jamak dari bahasa Latin yaitu medion, yang berarti alat perantara. Sedangkan secara istilah media berarti segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentunya. Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa media dakwah berarti segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan.
18
Dalam kamus, telekomunikasi media adalah sarana yang digunakan oleh komunikator sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan kepada
komunikan apabila komunikasi berada jauh tempatnya, banyaknya atau keduanya.
19
Pemanfaatan media dalam berbagai kegiatan dakwah memungkinkan komunikasi antar da’i dan mad’u menjadi lebih dekat. Untuk
itu, keberadaan media dakwah menjadi hal urgen mengingat dakwah melalui media akan lebih memudahkan da’i dalam menyampaikan pesan.
20
18
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983, hal. 163.
19
Ghazali Syahdar BC.TT, Kamus Istilah Komunikasi, Bandung: Djembatan 1992, Cet. Ke-2. hal. 22.
20
M. Bachri Ghazali, Dakwah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997, hal. 12.
Melalui media massa, seorang juru dakwah da’i dapat mengunjungi rumah-rumah, kantor-kantor, bahkan kamar rahasia sekalipun, untuk
membisikkan pesan etika dan moral. Melalui kekuatan persuasinya, media massa akan menghadirkan nilai-nilai moral dan agama secara universal,
sekaligus meghindari munculnya kesan eksklusif.
21
Masyarakat masa kini adalah masyarakat plural yang berkembang dengan berbagai kebutuhan yang praktis, sehingga kecanggihan teknologi mau
tidak mau akan menghadapi dan menjadi idaman dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian, media dakwah merupakan wasilah bagi
keberhasilan dakwah yang dilakukan.
22
Komunikasi dengan menggunakan media massa saat ini memiliki pengaruh yang sangat besar dalam merubah masyarakat dengan keberadaan
media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan internet. Menurut Soejono Soekanto mengatakan bahwa “perubahan pada masyarakat dunia saat
ini merupakan gejala normal yang telah mempengaruhi dan menjalar dengan cepat menembus bagian-bagian dunia lainnya karena adanya komunikasi
modern”.
23
Dengan demikian, perkembangan teknologi yang sangat cepat ini dapat mempermudah manusia untuk berhubungan antara satu sama lainnya. Di
antara media massa yang mengalami kemajuan pesat dan saat ini telah menarik banyak kalayak adalah radio. Hal ini di karenakan radio merupakan
21
M. Hasan Tholchah. Dinamika Kehidupan Religius, Jakarta: LF. Putra, 2004 .hal. 57.
22
M. Hasan Tholchah. Dinamika Kehidupan Religius, hal. 61.
23
Soejono Soekanto, Sosiologi Pengantar, Jakarta: Rajawali Pers, 1982, Cet. Ke-1. hal. 305.
salah satu jenis media massa yang memiliki peranan sangat signifikan dan pengaruh yang luas.
Dakwah Melalui Televisi
Tak dapat dibantah, televisi punya banyak keunggulan ketimbang jenis media massa lainnya. Pertama, pesan televisi disajikan secara audio-visual,
berbeda dengan radio yang hanya audio dan surat kabar yang bersifat visual saja.
Dilihat dari sisi dakwah, pasti saja medium TV jauh lebih efektif dari pada jenis media-media massa lainnya. Selain itu, media dakwah di TV
memiliki relevansi sosiologis, mengingat mayoritas masyarakat kita beragama Islam. Fungsi dakwah di televisi bisa membantu individu dan masyarakat
untuk menemukan kembali dan memperkokoh nilai-nilai yang selama ini menjadi bagian dari identitas mereka.
Adanya televisi dakwah, secara sosiologis sesuai dengan kebutuhan dan potensi khalayak. Dari segi demokrasi informasi, televisi dakwah
memberikan alternatif sajian informasi dan hiburan dan sosialisasi budaya yang lebih sehat dan bernuansa lokal.
Kemajuan di bidang pertelevisian di Indonesia menyebabkan terbukanya kesempatan menampilkan berbagai acara yang menyangkut
budaya masyarakat. Masyarakat Indonesia yang religius, selama ini menikmati acara keagamaan melalui media cetak dan radio. Budaya menonton TV dalam
masyarakat tentu dimanfaatkan bagi tayangan bernuansa agama. Berikut ini adalah survey majalah Ummat Januari 2007 terhadap
media dakwah
MEDIA RESPONDEN Televisi
60, 0 Radio 21,6
Media Cetak 6,0
Forum Pengajian, Media Konvensional
11. 6
Jadi, dakwah bukan lagi merupakan acara yang kaku dan penuh uraian dogmatis kaidah agama, tetapi sudah mengarah ke berbagai topik masalah
kehidupan sehari-hari sebagai aplikasi dari ajaran agama, tanpa menghilangkan unsur hiburan.
C. Analisis Isi Kualitatif