Analisis isi kualitatif Analisis Isi Kualitatif

Penggunaan analisis isi dilakukan bila ingin memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang. Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi seperti: surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita, lukisan, pidato, surat, peraturan, dsb.

2. Analisis isi kualitatif

Dalam analisis isi kualitatif yang digunakan merujuk pada data reduksi kualitatif yang akan mendapatkan suatu volume material kualitatif, disamping berusaha melakukan identifikasi inti konsistensi core consistencies dan makna yang terkandung dalam kata-kata teks yang utama. Karena itu diperlukan suatu analisis isi yang lebih mendalam dan detail untuk memahami produk isi media dan mampu menghubungkannya dengan konteks social atau realitas yang terjadi sewaktu pesan dibuat. Karena semua pesan teks, symbol, gambar dan sebagainya adalah produk social dan budaya masyarakat. Inilah yang disebut analisis isi kualitatif. Analisis isi yang digunakan adalah analisis isi kualitatif QCA yaitu mencoba untuk menggunakan kekuatan metodologi analisis isi dan penelitian komunikasi untuk menganalisa secara sistematis sejumlah materi tektual tapi dengan elaborasi langkah-langkah analisis kualitatif. Mayring, 2000:6. Kualitatif analisis isi QCA mencoba untuk menggunakan kekuatan metodologi analisis isi dan penelitian komunikasi untuk menganalisa secara sistematis sejumlah materi tekstual tapi dengan elaborasi langkah-langkah analisis kualitatif. Mayring, 2000, hal:6. Prosedur utama formulasi kategori induksi menurut Mayring untuk dalam analisis isi adalah: a Research Question s b General Definition of Categories c Definition of Level of Abstractions d Inductive Formulation of Categories e Final Categories of Material f Summative Reliability Check g Qualitative Analysis Langkah-langkah analisis dan aturan-aturan atau prosedur hanya merupakan temuan dasar, namun yang lebih ditekankan adalah meneguhkan adanya hubungan subyektif terhadap material atau teks-teks yang menjadi subyek penelitian, dan itu bukanlah langkah-langkah yang bersifat otomatis, namun yang lebih penting dilakukan adalah tindakan kreatif untuk menginterpretasikan makna-makna teks. Altheide 1996:2 mengatakan bahwa analisis isi kualitatif disebut pula sebagai Ethnographic Content Analysis ECA, yaitu perpaduan analisis isi objektif dengan observasi partisipan. Artinya istilah ECA adalah periset berinteraksi dengan material-material dokumentasi atau bahkan melakukan wawancara mendalam sehingga pernyataan-pernyataan yang spesifik dapat diletakkan pada konteks yang tepat untuk dianalisis. Karena itu beberapa yang harus diperhatikan oleh periset: 26 1. Isi content atau situasi social seputar dokumen pesanteks yang diriset. Misalnya, periset harus mempertimbangkan factor ideology institusi 26 Rachmat Kriyantono, S.Sos., M.Si. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008, Cet. Ke-3. hal. 248 media, latar belakangan wartawan dan bisnis, karena factor-faktor ini menentukan isi berita dari media tersebut. 2. Proses atau bagaimana suatu produk media atau isi pesannya dikreasi secara actual dan diorganisasikan secara bersama. Misalnya, bagaimana berita diproses, bagaimana format pemberitaan TV yang dianalisis tadi disesuaikan dengan keberadaan dari tim pemberitaan, bagaimana realitas objektif diedit ke dalam realitas media massa, dan lainnya. 3. Emergence, yakni pembentukan secara gradual atau bertahap dari makna sebuah pesan melalui pemahaman dan interpretasi. Di sini periset menggunakan dokumen atau teks untuk membantu memahami proses dan makna dari aktivitas-aktivitas social. Dalam proses ini periset akan mengetahui apa dan bagaimana si pembuat pesan dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya atau bagaimana si pembuat pesan mendefinisikan sebuah situasi Ida, 2001:148. 40

BAB III GAMBARAN UMUM ACARA RAHASIA SUNNAH

A. Sekilas Tentang Trans 7

TRANS7 yang semula bernama TV7 berdiri dengan izin dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809BH.09.05III2000. Pada 22 Maret 2000, keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Dengan kerjasama strategis antara Para Group dan KKG, TV7 melakukan re-launching pada 15 Desember 2006 sebagai TRANS7 dan menetapkan tanggal tersebut sebagai hari lahirnya TRANS7. Di bawah naungan PT Trans Corpora yang merupakan bagian dari manajemen Para Group, TRANS7 diharapkan dapat menjadi televisi yang maju, dengan program- program in-house productions yang bersifat informatif, kreatif, dan inovatif. 1 TRANS7 dengan komitmen menyajikan tayangan berupa informasi dan hiburan, menghiasi layar kaca di ruang keluarga pemirsa Indonesia. Berawal dari kerjasama strategis antara Para Group dan Kelompok Kompas Gramedia KKG pada tanggal 4 Agustus 2006, TRANS7 lahir sebagai sebuah stasiun swasta yang menyajikan tayangan yang mengutamakan kecerdasan, ketajaman, kehangatan penuh hiburan serta kepribadian yang aktif. 1 www. Trans 7.co.id, diakses pada 10 Februari 2010.