dan pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam satuan kurikulum pendidikan program percepatan belajar juga merupakan suatu
persyaratan yang ada di dalam pedoman penyelenggaraan program percepatan belajar akselerasi.
Berikut adalah karakteristik yang membedakan kurikulum akselerasi dengan kurikulum biasa yaitu:
1. Materi pengalaman belajar yang menumbuhkan kreativitas harus dipilih untuk digemukan dan dipadatkan dengan cara:
a. Menambah bagian-bagian baru yang menarik dan merupakan tantangan bagi siswa berbakat.
b. Mengubah bagian-bagian yang kurang sesuai, dan c. Mengurangi kegiatan-kegiatan yang terlalu rutin dan
bersifat mengulang. 2. Terjadi penanjakan dinamis mental dan tindakan kreatif
creative action. 3. Berorientasi pada proses, kegiatan aktif dan penerapan tugas,
serta memberi peluang pada siswa untuk memilih sendiri kegiatan belajar sesuai dengan minat dan kemampuan.
4. Komponen yang bersifat teknis, seperti fasilitas, komposisi guru, pendekatan proses belajar mengajar, dan penggunaan
metode mengajar yang bervariasi
47
.
B. Deskripsi Konseptual
Strategi penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP atau kurikulum sekarang ini bersifat minimal yang wajib ditempuh pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum tersebut diasumsikan sesuai bagi sebagian besar peserta didik dengan kemampuan belajar rata-rata dan
dilakukan secara klasikal-massal. Dengan strategi penerapan seperti ini akan membuat anak yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan di atas rata-rata
anak berbakat dapat berprestasi di bawah potensi Under Achiever.
47
Reni Akbar-HawadiKurikulum Berdiferensiasi, ... h. 5.
Salah satu bentuk pelayanan pendidikan bagi anak berbakat adalah dengan melaksanakan kurikulum percepatan belajar akselerasi. Penerapan program
percepatan belajar ini tidak dilakukan oleh semua sekolah, hanya beberapa sekolah yang telah memenuhi syarat penyelenggaraan, diakui dan diizinkan
oleh depdiknas. Pelaksanaan program akselerasi yang dilakukan sekolah dikembangkan
sendiri sesuai dengan kemampuan dan kebijakan sekolah yang melaksanakan, namun tetap dipantau dan tidak terlepas dari peraturan dan pedoman
penyelenggaraan program percepatan belajar yang telah dikeluarkan oleh pemerintahdepdiknas.
Pelaksanaan kurikulum program percepatan belajar yang dilakukan oleh sekolah yang telah memenuhi persyaratan adalah melalui perencanaan,
pengembangan dan pelaksanaan komponen-komponen kurikulum seperti tujuan, materi, strategi dan evaluasi.
Telah banyak teori kurikulum yang dikeluarkan oleh para ahli guna memberikan gambaran mengenai pelayanan pendidikan bagi anak-anak
berbakat, namun belum ada penelitian yang menggambarkan bagaimana pelaksanaan komponen-komponen kurikulum program percepatan belajar
akselerasi itu dilakukan di lapangan. Pelaksanaan kadang lebih nyata dari teori-teori yang dikemukakan, atas
dasar pemikiran itu, dilakukan penelitian untuk mencoba memberikan gambaran tentang bagaimana pelaksanaan komponen-komponen kurikulum
program percepatan belajar akselerasi yang ada di lapangan.
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian