walaupun percepatan belajar itu dilakukan. Hal ini diungkapkan oleh Takriyah Agustina, S.Pd selaku guru program akselerasi:
Kalau tujuan pembelajaran masih mengacu dan sesuai dengan kurikulum nasional, kita kan memang acuannya kurikulum
nasional. Dengan kurikulum tersebut anak-anak diharapkan bisa mengerti dan juga terampil berbahasa, karena saya
mengajar
Bahasa Indonesia.
Jadi rancangan
materi pembelajaran tetap sesuai dengan kurikulum nasional, kita
tidak melenceng dari situ.
Berdasarkan wawancara di atas diketahui bahwa penerapan program akselerasi di SMPN 3 Tangerang Selatan tetap beracuan
pada tujuan kurikulum nasionalKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam mengambil tujuan pembelajarannya dan
memberikan seutuhnya isi kurikulum kepada siswa akselerasi dengan tidak mengurangi atau merubah tujuan pembelajarannya
baik secara umum maupun secara khusus.
2. MateriPengalaman Belajar Kurikulum Program Akselerasi
Komponen kedua dalam penerapan kurikulum program akselerasi adalah materipengalaman belajar. Hal ini akan dikaji dalam beberapa
aspek sebagai berikut:
a. Perumusan Materi
Berdasarkan data hasil wawancara diketahui bahwa perumusan materi pada penerapan kurikulum program akselerasi di SMPN 3
Tangerang Selatan dilakukan oleh guru bidang studi masing- masing. Rumusan materi berasal dari materi yang sama dari diknas
seperti yang digunakan di reguler, tetapi pada program akselerasi membutuhkan persiapan dan perumusan tersendiri, karena waktu
penyampaian yang sangat terbatas. Takhriyah Agustina, S.Pd, menyatakan bahwa:
Kalau RPP itu yang membuat adalah guru bidangnya masing- masing, apabila kita perlukan dari materi lain ya kita cari.
Pernyataan di atas ditegaskan oleh Hj. Siti Budayah, S.Pd: Tidak ada yang merancang, semuanya sudah ada materinya,
cuma setiap guru punya RPP, bukan hanya akselerasi, jika kita mau jadi guru setiap harus guru punya persiapan dalam
mengajar, dan yang merancang itu ya guru masing-masing, tidak ada materi yang dirancang, materi itu sudah ada, Cuma
pengembangannya, penyampaiannya bagaimana supaya anak itu lebih bisa menerima, itu namanya RPP.
Berdasarkan wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa materi yang diberikan kepada siswa program akselerasi di SMPN 3
Tangerang Selatan dirumuskan oleh guru masing-masing mata pelajaran yaitu dengan membuat RPP sendiri. Hal ini karena guru
merupakan pelaku utama dalam proses pembelajaran di kelas, dan juga untuk memberikan kesempatan kesiapan guru dalam
memadatkan materi yang akan disampaikan dengan waktu yang sempit. Namun demikian, perumusannya tetap beracuan pada
materi yang ditetapkan oleh Depdikas.
b. Isi Materi
Berdasarkan hasil wawancara dirumuskan bahwa materi mata pelajaran yang diberikan kepada siswa akselerasi di SMPN 3
Tangerang Selatan sama dengan reguler atau kurikulum Diknas. Tidak ada yang dikurangi walau percepatan belajar itu dilakukan.
Perbedaanya hanya pada penyampaian materi, untuk materi yang mudah maka guru hanya mengajarkannya secara sekilas,
sedangkan untuk materi yang sulit maka guru memperdalam materi tersebut. Takriyah Agustina, S.Pd menyatakan:
kalau pengurangan materi sebenarnya tidak ada, tetapi untuk materi-materi yang diperkirakan mudah, maka guru hanya
mengajarkannya secara sekilas, tetapi untuk materi-materi sulit, biasanya diperdalam oleh guru. Khusus untuk kelas sembilan
IX, apabila materi yang akan diajarkan sudah pernah diajarkan di kelas tujuh VII atau di kelas delapan VIII, maka
ibu cuma mengajar garis besarnya.
Selain isi materi yang tidak dikurangi, materi yang diberikan pada program akselerasi justru didukung oleh pengayaan belajar
untuk memperdalam materi. Hal ini diungkapkan pula oleh Takriyah Agustina, S.Pd:
Untuk penambahan juga ada, jika sekiranya materi yang dibutuhkan siswa perlu untuk ditambah. Misalnya jika ada
siswa yang bertanya tentang sesuatu yang tidak terdapat di buku, maka saya harus mencari referensi dari buku lain dan
mungkin juga dengan contoh lain yang terdapat di buku tersebut. Misalnya lagi jika mereka belajar tentang karya
ilmiah, diberi contoh skripsi, makalah-makalah, atau jurnal.
Pernyataan ini didukung oleh ungkapan dari Drs Sholeh Fathoni bahwa guru berusaha menambah keluasan dan kedalaman
materi. Dalam kesempatan lain Drs Sholeh Fathoni juga mengatakan:
Sekolah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada guru akselerasi untuk menambah kedalaman materi pelajaran, yang
penting tujuan dari pembalajaran tercapai.
Khusus untuk materi yang di UN kan terdapat pengayaan, diberikan di luar jam sekolah, setelah jam sekolah selesai. Hj. Eni
Subekti, M.Pd mengungkapkan: Untuk pelajaran yang di UN kan kita menambah atau
mengambil materi dari bahan-bahan lain.
Pernyataan ini dipertegas oleh ungkapan dari Hj. Siti Budayah, S.Pd.:
Pengurangan tidak ada, penambahan, pendalaman materi, dari semester satu mereka sudah ada penambahan materi, materi
hanya untuk materi yang di UN kan saja.
Berdasarkan uraian data di atas disimpulkan bahwa penerapan kurikulum program akselerasi di SMPN 3 Tangerang Selatan telah
berusaha memberikan pelayanan dalam bentuk pemberian materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa agar minat dan motivasi
belajar siswa terus berkembang. Hal ini dapat dilihat dari cara
pemberian materi yang menekankan pada materi yang kurang dipahami siswa, selain itu ada juga tugas-tugas yang diberikan
dalam bentuk tugas mandiri atau kelompok diluar jam pelajaran sekolah. Tugas mandiri atau kelompok diberikan dalam bentuk
membaca, diskusi, meringkas, membuat makalah, dan membuat presentasi. Usaha lain dari pemenuhan kebutuhan siswa akselerasi
oleh SMPN 3 Tangerang Selatan juga mengadakan aktifitas pengayaan belajar berupa pemberian tugas atau kegiatan belajar
mengajar yang melibatkan seluruh kemampuan siswa. Khusus untuk materi yang di UN kan terdapat pengayaan diluar jam
pelajaran sekolah.
3. OrganisasiStrategi Belajar Mengajar Kurikulum Program Akselerasi
Komponen ketiga di dalam penerapan kurikulum program akselerasi adalah organisasistrategi belajar mengajar. Secara lebih
terperinci akan dikaji dalam beberapa aspek sebagai berikut:
a. Karakteristik Siswa
Berdasarkan hasil wawancara dirumuskan bahwa siswa yang mengikuti program akselerasi di SMPN 3 Tangerang Selatan
adalah anak-anak
yang terpilih
karena keberbakatannya,
penyeleksian siswa tersebut dilakukan secara ketat yaitu melalui beberapa tes. Hj. Siti Budayah, S.Pd. mengungkapkan:
Pengrerutanya pertama kita adakan tes, tesnya tes TPA Tes Potensi Akademik, kemudian psikotes untuk mengetahui IQ,
untuk mengetahui komitmen pada tugas, kemudian kepatuhan, disitu ada 4 aspek yang diukur nanti. Setelah tahu TPA nya
bagus rata-rata 7,5 dan IQ nya juga bagus maka yang terakhir adalah tes wawancara, setelah semuanya bagus baru mereka
diambil, sebagai siswa atau peserta akselerasi. Ketika mereka mendaftar hanya membawa rapor, kelas 4, 5, dan 6 beserta nilai
NEM, nilainya minimal harus 7,5. Setelah mendaftar orang tuanya dikumpulkan, kemudian dikasih pengarahan, bahwa ini
adalah program cepat, untuk anak-anak yang cerdas atau istimewa.
Senada dengan ungkapan di atas, Drs. Sholeh Fathoni menambahkan:
1. Diharapkan siswa yang ber IQ tinggi, di atas rata-rata dari siswa regular.
2. Kemampuan yang keras dan didukung keluarga. 3. Kepribadian yang baik.
Hal tersebut juga diperkuat dengan data yang diperoleh peniliti tentang pedoman seleksi penerimaan siswa baru program akselerasi
sebagai berikut: Persyaratan Pendaftaran Calon Siswa Baru
a. Persyaratan Umum : 1. Siswa kelas VI SDMI tahun pelajaran 20092010.
2. Memiliki NISN Nomor Induk Siswa Nasional. 3. Maksimal berusia 14 tahun pada 1 Juli 2010.
4. Menyerahkan foto copy aktakenal lahir. 5. Surat Keterangan peserta UASBN tahun 20092010.
6. Mengisi formulir pendaftaran F-A1 dan F-A2 yang telah
disediakan panitia PSB SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. 7. Bila dinyatakan diterima Lulus Seleksi sebagai siswa
SMPN 3 Tangerang Selatan, melampirkan foto copy Nilai UASBN tahun 20092010.
8. Melampirkan foto copy sertifikat prestasi akademik jika memiliki.
b. Persyaratan Khusus Program Akselerasi CI-BI I. Aspek Akademik :
1. Nilai rata-rata ujian akhir SDMI 7,00. 2. Rata-rata Nilai Rapor kelas VI 7,50.
3. Tes Potensial Akademik General Tes 7,50.
II. Aspek Psikologis : 1. Intelligent Quotient IQ 120 cerdas.
2. Kreativitas baik, diatas skor 120. 3. Komitmen pada tugas TC diatas 125.
4. Spritual Quotient SQ baiktaat. 5. Aspek Kesehatan.
6. Minat siswa dan persetujuan orang tua.
Berdasarkan uraian data di atas disimpulkan bahwa penerapan kurikulum kurikulum program akselerasi di SMPN 3 Tangerang
Selatan melakukan
penyeleksian siswa
berbakat dengan
menggunakan cara seleksi seperti yang ada pada pedoman Diknas Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan untuk Peserta Didik Cerdas
Istimewa yaitu dengan tidak hanya dilakukan dengan tes IQ tetapi harus dikombinasikan dengan beberapa rangkaian tes lain untuk
mengukur keberbakatanya.
b. Karakteristik Guru