Analisis Hasil Evaluasi Penyampaian Hasil Evaluasi

pemberian tugas individual atau kelompok kepada siswa untuk menyusun sebuah karya tulis ilmiah. Hj. Eni Subekti, M.Pd menuturkan: Di sini ada ulangan harian, kemudian ada ulangan tengah semester, kemudian ulangan semester itu, hasil-hasilnya kita serahkan ke wali kelas, kemudian kita remedial hanya sekali, kemudian nanti untuk dipertanggung jawabkan saat rapat, untuk apakah anak ini masih bisa dipertahankan atau tidak, kalau direguler kan kita remedial-remedial terus sampai anak itu mencapai nilai standar, standar minimal setiap pelajaran, kalau di aksel hanya satu kali, dan ada pengumpulan- pengumpulan nilai guru bidang studi ke wali kelasnya. Lebih lanjut Takriyah Agustina, S.Pd menambahkan: Untuk evaluasinya, ada yang harian, ada yang per KD kita adakan ulangan, ada juga kalanya mereka harus tampil ke depan, karena saya mengajar bahasa Indonesia, maka ibu ajarkan kepada mereka untuk terampil menulis dan juga terampil berbahasa. Ada juga ujian semester, ujian tengah semester, sama seperti di reguler, tujuanya adalah untuk mengetahui seberapa jauh siswa mampu menangap dan mengerti materi yang kita kita ajarkan. Selain itu, saya sebagai guru juga harus instrospeksi diri, apakah di dalam mengajar ada kekurangan, atau materi yang saya ajarkan terlalu rumit untuk siswa, ataukah soal yang saya buat terlalu sulit untuk siswa, ataukah terlalu mudah, itu kan perlu kita evaluasi juga. Dari data di atas diketahui bahwa evaluasi yang dilaksanakan di kelas akselerasi sama dengan dengan di reguler, yang membedakan adalah jika di reguler remedial bisa berkali-kali sedangkan di akselerasi hanya sekali. Kemudian hasil dari evaluasi tersebut di bawa ke rapat dewan guru untuk menentukan apakah siswa tersebut masih bisa dipertahankan di kelas akselerasi atau tidak.

b. Analisis Hasil Evaluasi

Analisis hasil evaluasi siswa akselerasi berbeda dengan siswa regular, tingkat kesukaran soalnya lebih tinggi. Takriyah Agustina, S.Pd menuturkan: Pasti berbeda analisisnya, karena mereka berada di kelas yang khusus. Selain itu, tingkat kesukaran soalnya pun juga berbeda dengan yang di reguler, tidak kita samakan. Hal ini juga dikatakan pula oleh Hj. Eni Subekti, M.Pd: Oh iya betul, ini yang kadang membuat kecemburuan siswa akselerasi karena tingkat kesukaran soal kadang-kadang lebih tinggi dan bentuk soal lebih rumit. Yang pasti karena bobot soal yang di aksel lebih tinggi, maka analisisnya pun harus berbeda dari anak regular, nilai 7 di kelas aksel itu lebih baik dan lebih sulit dari pada nilai 8 di reguler, ya karena hal-hal yang tadi. Dari data di atas disimpulkan bahwa analisis hasil evaluasi siswa akselerasi berbeda dengan siswa regular, hal ini dikarenakan tingkat kesukaran, kerumitan dan bobot soal yang ada di kelas akselerasi berbeda dengan kelas regular.

c. Penyampaian Hasil Evaluasi

Berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa peyampaian hasil evaluasi dilakukan oleh penyelenggara program akselerasi secara langsung dan transparan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Hj. Siti Budayah, S.Pd: Oh iya, dibagikan langsung ke orang tua. Mereka punya buku masing-masing, buku nilai masing-masing punya portofolio masing-masing. Portofolio punya, buku nilainya punya, jadi mereka tahu jika nilainya kurang mereka harus remed untuk mencapai ketuntasan, karena KKM nya 7.5 untuk setiap mata pelajaran. Hal ini dipertegas oleh Takriyah Agustina, S.Pd: Penyampaiannya biasanya langsung saya bagikan ke siswa atau melalui wali kelas, jika mereka memerlukan perbaikan, saya langsung memberitahu bahwa mereka perlu perbaikan, dan kapan mereka harus melakukan perbaikan dan kapan mereka siap. Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa penginformasian hasil evaluasi siswa akselerasi bisa langsung diberikan kepada siswa atau ke wali kelas baru ke siswa. Hal ini dilakukan agar siswa dapat mengevaluasi proses belajarnya sendiri dan dapat memotivasinya belajar agar mendapatkan hasil yang optimal.

D. Kesimpulan

Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tujuan penyelenggaraan program akselerasi di SMPN 3 Tangerang Selatan adalah memberikan pelayanan pendidikan bagi anak berbakat atau anak yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan di atas rata- rata, guna memenuhi kebutuhan pendidikannya dengan memberikan kesempatan menyelesaikan pendidikan lebih cepat. 2. Materi kurikulum di ambil dari rumusan materi diknas, dan pemberiannya hanya yang bersifat esensial. 3. Siswa program akselerasi adalah siswa yang diterima melalui rekruitment dengan berbagai metode metode tes dan non tes. 4. Belum ada standar dalam pemilihan guru program akselerasi. Guru di pilih melalui rapat pengurus dan kepala sekolah, dengan mempertimbangkan segi profesionalitas, sikap, dan kepribadian. 5. Proses Belajar Mengajar PBM menggunakan metode variatif, tepat sesuai dengan siswa yang diajar, mengikuti dengan kemampuan siswa serta mampu membuat siswa aktif. 6. Evaluasi proses belajar mengajar dilakukan oleh guru bidang studi masing-masing, hasilnya langsung di berikan kepada siswa atau di berikan kepada wali kelas.