Profil Tokoh dan Pemeran Film Balibo Five

seperti Frank Leboeuf mantan pemain tim nasional Perancis, Vinnie Jones, Steve Jones personel grup band Sex Pistols Dalam film Balibo Five ini LaPaglia berperan sebagai Roger East. Tokoh utama dalam film tersebut. Roger East adalah seorang jurnalis senior Australia yang bekerja untuk AAP-Reuters Australia. Dalam menjalani masa pensiunnya, Roger East menghabiskan waktunya untuk menulis beberapa memoar politik khususnya tentang negara-negara yang baru merdeka atau dalam keadaan konflik politik. Hal tersebut yang menjadi alasan pihak Fretilin yang diwakili oleh Jose Ramos Horta memberikan penawaran kepada Roger East untuk mengepalai kantor berita ETNA serta menulis memoar tentang Timor-Timur yang saat itu baru saja lepas dari penjajahan Portugis selama 400 tahun. Roger East menerima tawaran tersebut karena kedatangan Ramos Horta juga membawa kabar tentang hilangnya lima orang jurnalis muda jaringan televisi Australia yang sedang meliput kedatangan Tentara Nasional Indonesia di Timor- Timur. Roger East merasa terpanggil untuk melakukan investigasi hilangnya lima orang jurnalis muda tersebut yang akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di salah satu rumah Cina di Desa Balibo. Bahkan jasad mereka sudah tidak dapat dikenali karena telah menjadi abu setelah dibakar beserta rol film dan alat rekam mereka. Beberapa minggu setelah kejadian tersebut atau tepatnya sehari setelah Indonesia secara resmi melakukan operasi khusus untuk menumpas milisi Partai Fretilin yang dianggap komunis, Roger East ditemukan tewas mengapung di perairan sekitar Pelabuhan Dili. Saksi mata dalam peristiwa tersebut menyatakan Roger East dieksekusi dari jarak dekat dan mayatnya dibuang ke laut. 2. Oscar Isaac sebagai Jose Ramos Horta Oscar Isaac memiliki nama lengkap Oscar Isaac Hernandez. Ia lahir di Guatemala pada 5 Januari 1980. Ayah dari Isaac adalah seorang warga negara Cuba bernama Oscar G. Hernandez dan ibunya adalah seorang wanita asal Guatemala. Saat remaja, Isaac tumbuh dan besar di kota Miami yang membentuknya menjadi seorang musisi muda dan membentuk sebuah grup band yang diberi nama The Blinking Underdogs. Di band tersebut Isaac berposisi sebagai vokalis dan juga lead gitar. Isaac lulus dari Juilliard School pada tahun 2005 dan mulai berpikir untuk menjadi seorang aktor kenamaan. Film panjang pertama yang dimainkan oleh Issac adalah sebuah film yang berjudul The Nativity Story, dalam film tersebut ia berperan sebagai Joseph dan beradu akting dengan aktris Keisha Castle Hughes. Setelah film tersebut, Isaac mendapatkan sedikit peran di film All About The Benjamins dan juga film biografi tentang Che Guevarra yang berjudul Guerrilla. Di samping bermain untuk film layar lebar, Isaac juga bermain untuk beberapa serial telvisi di antaranya Law and Order : Criminal Intent. Karier Isaac mulai berkembang ketika ia mendapatkan peran bersama aktor senior Russel crowe dan aktor kenamaan Leonardo DiCaprio dalam film The Body Of Lies . Setelah itu kariernya semakin menanjak setelah beradu akting dengan aktor Russel Crowe dan aktris Cate Blanchett di Film Robin Hood yang diproduksi oleh Universal Studio. Dalam film kolosal tersebut Isaac berperan sebagai Raja John dari Kerajaan Inggris. Dan film terakhir yang akan dibintangi oleh Isaac dan sedang dalam proses penggarapan di akhir tahun 2010 ini adal film yang berjudul W.E. yang sutradarai oleh penyanyi Madonna. Dalam film Balibo Five, Isaac berperan sebagai Jose Ramos Horta. Peran Isaac sebagai Ramos Horta dalam film ini cukup sentral seperti halnya peran Roger East yang diperankan oleh Anthony LaPaglia. Ramos Horta adalah seorang pemuda kharismatik yang memiliki posisi penting di partai Fretillin. Ia menduduki jabatan sebagai staff khusus bidang luar negeri yang memiliki tugas untuk berhubungan dengan pihak lain yang berasal dari luar Timor-Timur. Ramos Horta menjalankan misi penting dari partai Fretillin ketika Portugis meninggalkan Timor-Timur di tahun 1975. Ia ditugaskan oleh partai yang dianggap berideologi komunis ini untuk menyebarkan informasi seluas-luasnya ke luar negeri tentang keadaan Timor-Timur setelah ditinggalkan oleh Portugis. Tugas berat itu akhirnya ia coba siasati dengan mengajak seorang wartawan senior Australia bernama Roger East untuk menulis memoar tentang Timor-Timur dan juga menjalankan kantor berita Timor-Timur yaitu East Timor National Agency ETNA. Gayung bersambut, Roger East pun menerima penawaran dari Ramos Horta dengan catatan ia bersedia membantu East untuk melakukan investigasi atas hilangnya lima wartawan muda jaringan televisi Australia yang hilang ketika melakukan peliputan invasi Indonesia di Timor-Timur. Mereka berdua akhirnya pergi ke Timor-Timur dan memulai petualangan yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya demi mengungkap sebuah misteri tewasnya lima jurnalis muda jaringan televisi Australia tersebut. 3. Damon Gameau sebagai Greg Shackleton Setelah lulus dari National Istitute of Dramatic Art NIDA pada tahun 1999, Damon Gameau memulai akting pertamanya pada film cerita panjang yang berjudul The Tracker yang disutradarai oleh Rolf de Heer. Sampai saat ini Damon telah membintangi 18 film layar lebar dan 12 serial televisi. Dalam film Balibo Five ini Damon berperan sebagai Greg Shackleton yang merupakan seorang reporter berusia 27 tahun yang bekerja untuk HSV-7 Seven Network. Peran Damon sebagai Greg Shackleton dalam film Balibo Five ini adalah seorang reporter yang mempunyai prinsip kuat dan teguh. Shackleton mempunyai jiwa kepemimpinan yang kuat dan cepat dalam mengambil keputusan. Berkat pribadi Shackleton yang luar biasa inilah HSV-7 berhasil mendapatkan reportase yang eksklusif mengenai peristiwa Balibo, walaupun pada akhirnya nyawa Shackleton menjadi sebuah harga yang harus dibayar dalam proses peliputan di Balibo. 4. Gyton Grantley sebagai Gary Cunningham Lahir di Brisbane, Queensland, Australia pada bulan Juli 1980, Gyton Grantley merupakan seorang aktor muda berbakat yang dimiliki oleh dunia perfilman Australia. Hal itu terbukti dengan 31 judul film layar lebar yang pernah ia bintangi. Selain itu, ia juga merupakan seorang aktor yang sering membintanggi beberapa serial televisi di Australia. Dalam film Balibo Five ini, Gyton berperan sebagai Gary Cunningham yang merupakan seorang kameramen berusia 27 tahun yang bekerja untuk HSV-7 Seven Network. Cunningham dalam film ini adalah seorang kameramen yang mempunyai sense of humor yang tinggi, terbukti beberapa kali dalam proses liputan ia menunjukkan sifat yang jenaka kepada orang-orang di sekitarnya. Namun di samping memiliki rasa humor yang tinggi, Cunningham juga memiliki kepekaan perasaan yang luar biasa, ia bisa merasakan perasaan kawan-kawannya ketika sedang meliput di bawah tekanan tinggi atau dalam situasi yang memilukan hati. 5. Nathan Phillips sebagai Malcolm Rennie Nathan Phillips mulai dikenal banyak orang ketika berperan sebagai seorang backpacker bernama Ben Mitchel dalam Film Wolf Creek. Ia telah membintangi lebih dari 25 judul film layar lebar dan lebih dari 10 serial televisi. Dalam film Balibo Five ini Nathan berperan sebagai Malcolm Rennie, seorang reporter berusia 29 tahun yang bekerja untuk TCN-9 Nine Network. Rennie merupakan seorang reporter yang cukup berpengalaman, terbukti ketika menghadapi situasi yang sulit dalam proses peliputan, ia bisa mengambil keputusan dengan tepat. 6. Thomas Wright sebagai Brian Peters Thomas Wright merupakan seorang aktor sekaligus penulis skenario film. Pada tahun 2009 ia bermain dalam Film Van Diemen ’s Land bersama Mark leonard Winter. Sedangkan pada 2007 ia berperan dalam Film The King-The Story Of Graham Kennedy. Memerankan tokoh Brian Peters yang mempunyai sifat yang keras, Thomas berhasil membuat tokoh Brian menjadi penting dalam film ini. Keputusannya untuk tetap mengambil gambar ketika para Tentara Nasional Indonesia mulai mendekat ternyata tepat. Ia berhasil mendapatkan gambar para tentara yang melakukan penyerangan dengan menggunakan pakaian sipil, walaupun pada akhirnya ia tertangkap dan dibunuh oleh para tentara tersebut. 7. Mark Leonard Winter sebagai Tony Stewart Mark Leonard Winter adalah seorang aktor muda lulusan VCA School of Film pada tahun 2007. Selama belajar di sekolah film tersebut, Winter memperdalam ilmu aktingnya sehingga saat ini ia memiliki kualitas akting yang luar biasa. Hal tersebut terlihat dari 10 judul film layar lebar antara lain Van Diemen ’s Land, Advantage dan Blame. Dalam film Balibo five ini, Winter berperan sebagai Tony Stewart seorang audioman berusia 21 tahun yang bekerja untuk HSV-7 Seven Network. Sebagai anggota tim yang paling muda, Tony belum mempunyai cukup banyak pengalaman dalam meliput situasi konflik sehingga ia kerap kali memerlukan masukan dari dua seniornya untuk mengambil sebuah keputusan. Namun dengan integritas yang tinggi, Tony menunjukkan bahwa walaupun masih muda, ia membuktikan bahwa ia layak untuk mengemban tugas berat meliput wilayah konflik yang sangat rawan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Film merupakan sebuah medium penyampaian informasi yang sangat efektif. Informasi yang disampaikan melalui sebuah film akan dengan mudah dipahami oleh para penontonnya karena pesan dalam film tersebut disampaikan dalam bentuk audiovisual suara dan gambar. Penyampaian pesan secara narasi bercerita membuat pesan dalam sebuah film akan mudah untuk dipahami, karena penonton seolah ikut menjadi bagian dari peristiwa yang terdapat dalam film tersebut. Pada penelitian ini, penulis meneliti sebuah film yang berjudul Balibo Five . Film Balibo Five ini merupakan sebuah film yang diangkat ke layar lebar berdasarkan kisah nyata yang menceritakan tentang tewasnya lima jurnalis muda jaringan televisi Australia yang sedang melakukan tugas peliputan konflik bersenjata yang terjadi di Timor-Timur pada akhir tahun 1975. Judul Balibo Five secara harafiah dapat diartikan menjadi sebuah kesatuan di mana terdapat lima orang yang menjadi korban dalam tragedi Balibo. Balibo sendiri diambil dari nama sebuah desa yang berada di Distrik Bobonaro, Timor- Timur. Sedangkan Five angka lima merupakan jumlah jurnalis yang tewas dalam tragedi tersebut. Jadi bisa diinterpretasikan bahwa judul Balibo Five mengacu kepada jumlah jurnalis yang menjadi korban dalam tragedi Balibo yang menjadi bahasan utama dalam film ini. Meliput sebuah peristiwa di wilayah konflik bersenjata bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Dibutuhkan kesiapan fisik dan mental yang kuat untuk bisa masuk ke dalam wilayah yang secara keamanan tidak dapat diprediksi. Tidak sedikit jurnalis yang menjadi korban ketika sedang melakukan proses peliputan di wilayah konflik bersenjata. Dalam kurun waktu 12 tahun terakhir sudah lebih dari 1.100 jurnalis dan staff media yang terbunuh dalam tugas peliputan di wilayah konflik bersenjata. Mereka menjadi korban pembunuhan karena ada pihak yang tidak menyukai apa yang mereka tulis atau apa yang mereka katakan. atau karena mereka menginvestigasi sesuatu di mana pihak tersebut tidak ingin hal tersebut diinvestigasi, karena pihak tersebut tidak menyukai jurnalis atau semata-mata karena para jurnalis berada di tempat yang salah dan pada waktu yang salah. Jaminan kemamanan bagi para jurnalis ketika meliput di wilayah konflik bersenjata menjadi sesuatu yang banyak diperbincangkan di kalangan pemerhati hukum internasional. Hal tersebut dikarenakan banyaknya jurnalis yang menjadi sasaran pihak-pihak yang bertikai dalam sebuah konflik bersenjata. Agar para jurnalis yang sedang meliput di wilayah konflik tidak menjadi korban, akhirnya International Federation of Journalist IFJ melakukan sebuah pertemuan di Jenewa, Swiss pada tahun 1949 yang menghasilkan sebuah kesepakatan yang dikenal dengan Konvensi Jenewa. Isi dari Konvensi Jenewa menuntut setiap orang untuk menghormati hak- hak manusia pada saat konflik bersenjata terjadi. Termasuk di dalamnya hak-hak para jurnalis yang sedang melakukan peliputan di wilayah konflik bersenjata. Para jurnalis harus digolongkan sebagai warga sipil yang harus terlindung dari kekerasan, ancaman dalam bentuk apapun, pembunuhan, hukuman penjara ataupun penyiksaan. Persetujuan ini mengikat secara hukum sejak tahun 1949. Pokok pembahasan yang menekankan perlindungan terhadap jurnalis yang melakukan tugas peliputan di wilayah konflik bersenjata terdapat pada pasal 79 yang menyatakan: 1. Jurnalis yang melaksanakan tugas profesional berbahaya di wilayah konflik bersenjata akan dianggap sebagai warga sipil seperti yang dimaksud dalam pasal 50 paragraf 1. 2. Mereka akan dilindungi sesuai dengan Konvensi dan Protokol ini, asalkan mereka tidak bertindak merugikan yang memengaruhi status mereka sebagai warga sipil, dan tanpa prasangka mengenai hak koresponden perang terhadap kekuatan tentara untuk status yang diberikan dalam pasal 4A 4 Konvensi Ketiga. 3. Mereka bisa mendapatkan satu kartu identitas yang mirip dengan model di Annex 2 pada protokol ini. Kartu ini, yang bisa dikeluarkan oleh pemerintah negara asal jurnalis atau wilayah tempat tinggal mereka atau lokasi penempatan yang ditetapkan oleh media berita mereka, bisa membuktikan status jurnalis mereka. Setelah tahun 1949 negara-negara yang terlibat konflik bersenjata mulai menaati kesepakatan ini. Mereka tidak boleh lagi melakukan perbuatan yang diskriminatif terhadap para jurnalis yang sedang melakukan tugas peliputan di wilayah konflik bersenjata. Berkat aturan tersebut, jumlah statistik jurnalis yang menjadi korban mulai menurun. Hal ini membantu para jurnalis untuk merasa lebih aman ketika sedang melakukan tugas peliiputan di wilayah konflik bersenjata.