Sinopsis Film Balibo Five

juniornya tersebut. Akhirnya roger East pergi ke Timor-Timur bersama Jose Ramos Horta dan memulai petualangannya dalam film ini. Sesampainya Roger East di Timor-Timur, berita tentang hilangnya lima jurnalis muda tersebut sudah cukup meluas. Namun Jose Ramos Horta yang tidak ingin Roger East terluka karena tujuan utamanya adalah menulis memoar tentang wilayah tersebut saat mencari informasi tentang kasus tersebut berusaha mengarahkan East hanya ke tempat yang cenderung aman dari konflik baku tembak dengan milisi Fretilin melawan milisi Apodeti dan militer Indonesia. Namun keteguhan hati East yang menginginkan kasus ini benar-benar terkuak memaksa Ramos Horta untuk membawanya ke Desa Balibo tempat baku tembak tersebut terjadi. Dalam perjalanan menuju Desa Balibo konflik kerap muncul, dari mulai konflik batin mereka yang menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri para warga Timor-Timur yang menjadi korban baku tembak, sampai pergulatan pemikiran mereka tentang politik dunia yang menyebabkan terjadinya invasi dan tragedi di Timor-Timur. Dalam alur cerita yang maju-mundur ini diselingi dengan flashback perjalanan lima jurnalis muda tersebut yang sebelumnya sudah mendatangi Desa Balibo dan tewas ketika meliput insiden baku tembak antara milisi Fretilin dan milisi Associacao Popular Democratica de Timorese Apodeti yang dibantu oleh milter Indonesia. Adegan klimaks dalam film ini terdapat saat lima jurnalis muda tersebut dikepung di sebuah rumah Cina yang sebelumnya telah meraka jadikan base camp selama melakukun proses peliputan. Hal tersebut terlihat dengan adanya gambar bendera Australia di salah satu bagian dinding rumah tersebut. Ketika sudah terkepung dan tidak mungkin bisa lolos untuk melarikan diri, salah satu dari mereka yaitu Brian Peters, keluar untuk mencoba bernegosiasi dengan pihak militer Indonesia. Namun ketika ia keluar dan menjelaskan bahwa ia adalah seorang jurnalis dan merupakan warga negara Australia, seketika itu pula peluru keluar dari salah satu pistol komandan pasukan militer Indonesia dan menembus kepala jurnalis tersebut. Tidak lama berselang keempat jurnalis lainnya dibunuh secara keji di tempat yang sama, dan mayat beserta alat rekam mereka dibakar untuk menghilangkan jejak. Setelah Roger East melakukan perjalanan dan sampai di tempat kejadian tewasnya lima jurnalis tersebut, ia menemukan fakta yang membuat dirinya sangat terpukul, bagaimana mungkin para jurnalis yang sedang melakukan tugas peliputan bisa dibunuh hanya demi alasan politis. Mengetahui fakta tersebut, Roger East bersama jose Ramos Horta pergi ke Dili untuk melanjutkan menulis memoar tentang Timor-Timur serta kisah tentang tewasnya lima jurnalis muda tersebut. Situasi yang tidak aman membuat Jose Ramos Horta terpaksa diungsikan ke luar negeri untuk memberikan informasi mengenai konflik tersebut kepada dunia luas melalui forum Perserikatan Bangsa Bangsa PBB. Sedangkan Roger East memutuskan untuk tetap tinggal di Dili dan menyelesaikan tulisannya tersebut. Kejadian memilukan pun kembali terjadi, bersamaan ketika Roger East menulis memoar datanglah pasukan militer Indonesia dan mulai menangkap East untuk kemudian dibunuh di hadapan ratusan warga Dili lainnya yang dieksekusi di sekitar pelabuhan Dili. Juliana merupakan salah satu saksi mata yang selamat dan melihat kejadian tersebut. Kejadian tersebut sangat membekas di hati Juliana karena umurnya saat itu baru sekitar lima tahun. Akhirnya Roger East tewas sebelum mengungkapkan kasus hilangnya lima jurnalis muda jaringan televisi Australia tersebut. Dan mereka semua tewas ketika sedang melakukan tugasnya sebagai seorang jurnalis, tugas berat yang mempertaruhkan segenap jiwa dan raga serta nyawa mereka.

C. Biografi Sutradara Robert Connolly

Robert Connolly adalah seorang sutradara, produser dan juga screenwriter yang lahir di Melbourne, Australia pada tahun 1967. Robert Connolly juga dikenal sebagai sutradara dan juga produser yang sangat memperhatikan isu-isu politik dan juga sosial dalam film yang akan ia buat. Beberapa film hasil karya Robert Connolly yang mendapat apresiasi dan dikenal luas dalam masyarakat antara lain, Three Dollars, The Bank, Romulus my Father dan juga The Boys. Film features cerita panjang pertama yang diproduseri oleh Robert Connolly adalah film yang berjudul The Boys. Film The Boys ditayangkan premiere perdana pada ajang Berlin International Film Festival di Jerman pada tahun 1998. Tak diduga film tersebut secara mengejutkan berhasil meraih 13 nominasi dalam ajang Australia Film Institute AFI Award, termasuk nominasi film terbaik. Kejutan tidak hanya sampai di situ, Film The Boys berhasil meraih empat penghargaan yaitu Best Director , Best Adapted Screenplay, Best Supporting Actor and Best Supporting Actress . Masih di tahun 1998, ia berhasil masuk dalam sepuluh besar dunia, produser pendatang baru terbaik. Pada tahun 2007 Connolly membuat sebuah rumah produksi film yang ia namakan Arenafilms. Arenafilms adalah rumah produksi film yang sangat memperhatikan isi content pesan yang ingin disampaikan dalam setiap film yang dibuat. Sebagian besar film yang diproduksi oleh Arenafilms bertemakan sosial dan juga politik. Di bawah bendera Arenafilms, Connolly bekerjasama dengan John Maynard memproduseri film drama yang berjudul Romulus My Father yang disutradarai oleh Richard Roxburg. Film Romulus My Father ini diperankan oleh Eric Bana dan Franka Potente. Film ini berhasil memperoleh empat penghargaan dalam ajang AFI Award termasuk menjadi film terbaik di salah satu festival film terbesar di Australia tersebut. Robert Connolly merupakan salah satu sutradara sekaligus produser yang cukup disegani di kancah perfilman dunia. Sebagaian besar film yang ia buat selalu ditayangkan di perhelatan festival film besar di seluruh dunia. Sampai saat ini film-film karya Connolly telah diputar di lebih dari 30 festival film internasional di seluruh dunia seperti Toronto International Film Festival, San Sebastian Film Festival dan juga Berlin International Film Festival. Karena sebagian besar film buatan Connolly bertemakan sosial dan juga politik, ia mendapatkan apresiasi dari pemerintah Australia. Pada tahun 2001 ia mendapatkan Centenary Medal dari pemerintah Australia berkat jasanya memajukan perfilman di Australia. Robert Connolly merupakan salah satu produser sekaligus sutradara dengan produksi film yang sangat produktif. Film-film yang diproduksinya pun erat kaitannya dengan isu-isu sosial dan juga politik.

D. Karya Film dan Filmography Sutradara Robert Connolly

1. The Bank 2001 Film The Bank yang disutradarai oleh Robert Connoly pada tahun 2001 merupakan film yang berkisah tentang kehidupan seorang Simon O’Reilly yang merupakan CEO Centabank dalam memimpin sebuah bank kenamaan dunia. Di saat ia berambisi untuk menduduki posisi tertinggi di World Bank Bank Dunia ia menemui kenyataan bahwa dalam perjalanannya mencapai ambisi tersebut terdapat banyak rintangan seperti budaya suap dan juga korupsi. Dalam keadaan sulit tersebut O’Reilly bertemu dengan Jim Doyle yang merupakan ahli kalkulus matematika ekonomi yang memberikan metode baru dalam memprediksi fluktuasi ekonomi dalam membentuk moral yang baik bagi para pelaku ekonomi dan juga perbankan dunia dalam menjalankan profesinya agar sesuai dengan kaidah moral yang baik. Film ini diperankan oleh Anthony LaPaglia sebagai Simon O’Reilly, David Wenham sebagai Jim Doyle dan juga Sibylla Budd. 2. Three Dollars 2005 Three Dollars merupakan film yang berkisah tentang seorang pria jujur bernama Eddie yang diperankan oleh David Wenham. Eddie menemukan kebahagian dalam hidupnya dalam bentuk sebuah keluarga kecil yang sangat harmonis. Kehidupan Eddie dilengkapi dengan hadirnya tiga wanita super, yaitu isteri dengan pemikiran brilian dalam diri Tanya, anak perempuan pertamanya Abby yang berusia enam tahun dan anak perempuan terakhirnya yang sangat cantik bernama Amanda.