9
2.3 Floating Drug Delivery System
Sistem penghantaran obat terapung atau Floating Drug Delivery System FDDS memiliki berat jenis yang lebih rendah dibandingkan dengan cairan
lambung sehingga mengapung dalam lambung tanpa dipengaruhi waktu pengosongan lambung dengan waktu yang diperpanjang. Ketika sistem terapung
dalam kandungan lambung, obat secara perlahan terlepas dengan laju yang diinginkan. Setelah lepasnya obat, sistem yang tersisa dikosongkan dari lambung.
Kondisi ini menghasilkan peningkatan waktu pengosongan lambung dan pengendalian yang lebih baik terhadap fluktuasi kadar obat dalam plasma Mishra
Gupta, 2012.
2.3.1 Pembagian sistem floating
Sistem penghantaran floating dibagi berdasarkan pada variabel formulasinya: effervescent dan sistem non-effervescent.
Gambar 2.1 Mekanisme sistem floating
10
2.3.2 Bentuk sediaan floating non-effervescent
Sistem non-effervescent ini bekerja dengan mekanisme pengembangan polimer, bioadhesif dari polimer pada lapisan mukosa saluran pencernaan. Pada
umumnya dalam formulasi sistem non-effervescent ini menggunakan bahan yang mampu membentuk gel atau memiliki kemampuan mengembang yang baik
seperti senyawa hidrokoloid, polisakarida. Biasanya juga digunakan bentuk matriks dari polimer seperti polimetakrilat, poliakrilat, polistiren, dan bioadhesif
polimer yaitu kitosan dan karbopol Goyal, et al., 2011.
2.3.3 Bentuk sediaan floating effervescent
Sistem ini dibuat dalam bentuk matriks dengan menggunakan polimer yang dapat mengembang seperti HPMC, kitosan, senyawa polisakarida lain, dan
berbagai komponen effervescent seperti natrium bikarbonat, kalsium karbonat, asam sitrat atau asam tartrat. Sediaan ini dirancang sedemikian rupa, sehingga
ketika kontak dengan cairan lambung, gas karbondioksida CO
2
akan terlepas dan terperangkap dalam sistem hidrokoloid yang mengembang. Hal ini
menyebabkan sediaan mengapung Goyal, et al., 2011.
2.3.4 Keuntungan Floating Drug Delivery System
Keuntungan Floating Drug Delivery System ini meliputi: a
Menguntungkan untuk obat yang dimaksudkan untuk aksi lokal di lambung misalnya: Antasida.
b Menguntungkan untuk menjaga obat dalam kondisi mengapung di
lambung ketika gerakan usus kuat dan ketika diare sehingga menghasilkan respon yang relatif lebih baik.
11 c
Zat yang bersifat asam seperti aspirin dapat mengiritasi lambung ketika bersentuhan dengan dinding lambung. Oleh karena itu, formulasi FDDS
mungkin berguna untuk pemberian aspirin dan obat-obatan lain dengan sifat yang sama.
d Menguntungkan untuk obat-obat diserap di lambung misalnya: garam
ferro, Antasida. e
Meningkatan penyerapan obat, karena terjadi peningkatan waktu tinggal di lambung dan peningkatan waktu kontak obat dengan daerah penyerapan
Arunachalam, et al., 2011.
2.3.5 Kerugian Floating Drug Delivery System