meningkatkan nilai budaya dan apresiasi budaya pada kalangan masyarakat Sumatera Utara melalui penyediaan bahan pustaka.
Bahan pustaka digunakan sebagai bahan ajar dan bacaan. Koleksi bahan bacaan ini ada yang bersifat serius, namun tidak sedikit pula yang bersifat hiburan. Dengan membaca
maka masyarakat diperkaya dengan berbagai ilmu pengetahuan. Membaca, terutama membaca untuk tujuan rekreasi, merupakan kultural yang mampu menambah khasanah
rohaniah pembaca. Perpustakaan propinsi sumatera utara juga bertugas melakukan pameran sesuai dengan peristiwa dan lingkungan budaya Sumatera Utara.
4.4 Rekreasi
Di samping perpustakaan menyediakan bahan-bahan yang berhubungan dengan pelajaran, perpustakaan pun harus meyediakan bahan-bahan bacaan yang bersifat hiburan
sehat, roman, puisi, cerpen, sandiwara dan karya-karya sastra lainya dalam lingkup lokal, nasional maupun internasional. Pada perpustakaan daerah terdapat fasilitas yang bersifat
rekreasi bagi pemakainya. Pemakai datang ke perpustakaan dengan maksud untuk menikmati berbagai jenis bahan pustaka, termasuk karya-karya yang bersifat hiburan,
misalnya fiksi, musik, dan permainan.
110
Perpustakaan propinsi sumatera utara memberikan layanan yang memungkinkan pengguna perpustakaan menggunakan waktu luangnya untuk berekreasi, baik melalui
bahan pustaka tertulis terekam atau bahan pustaka multimedia. Perpustakaan propinsi sumatera utara harus dijadikan sebagai sarana yang bisa menyejukkan hati warga
masyarakat Sumatera Utara. Perpustakaan propinsi sumatera utara juga dijadikan sebagai
110
Kontak, Ginting, Op.cit. hlm . 10.
Universitas Sumatera Utara
sarana hiburan bagi masyarakat melalui berbagai kegiatan misalnya, acara pemutaran film, jumpa penulis, dan mengikuti berbagai perlombaan lainnya.
111
Untuk mengembangkan minat baca, kesenangan membaca, kebiasaan membaca, dan menciptakan budaya baca masyarakat maka Perpustakaan propinsi sumatera utara
melakukan sosialisasi. Biasanya sosialisasi dilakukan melalui media surat kabar dan media elektronik.
4.5 Minat Baca
Minat adalah suatu keinginan atau keecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat baca berarti suatu keinginan atau kecenderungan yang tinggi terhadap bahan
bacaan. Bahan bacaan atau koleksi perpustakaan yang diminati oleh seseorang atau kelompok orang dalam masyarakat adalah yang mengandung manfaat, nilai yang sesuai
dengan apa yang dikehendaki oleh pembaca yang bersangkutan. Nilai dan manfaat yang dikehendaki tersebut sesuai dengan kebutuhan. Nilai dan manfaat itu dapat menambah
pengetahuan, memberikan kesenangan hiburan memberikan rasa kenikmatan jiwa bahkan rasa bangga yang ada pada diri seseorang. Setiap orang mempunyai tingkatan untuk
berminat tertarik dan berkeinginan terhadap bahan bacaan, baik yang ada di rumah, di perpustakaaan atau di mana saja.
112
111
Rachman, Herman, Op.cit. hlm. 33.
112
Wawancara dengan Suryanti sebagai Kepala Sub Bidang Layanan di BAPERSDA, 15 April 2010.
Selain harus dilakukan secara terus-menerus juga diperlukan kesediaan bahan bacaan yang memadai jumlah jenis dan mutunya serta kelangsungannya harus
memadai.
Universitas Sumatera Utara
Perpustakaan harus pula menyediakan buku-buku bacaan yang menarik yang akan menggugat kesenangan membaca, dan mendorong pengunjung untuk gemar membaca
sesuai dengan selera masing-masing. Perpustakaan dapat menjadi alat untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat baca bila perpustakaan dapat berfungsi sebagai pusat minat
baca. Di antara fasilitas yang bisa meningkatkan kegemaran membaca juga adalah perpustakaan sekolah.
Pengembangan budaya baca dalam masyarakat tidak hanya ditentukan oleh keinginan dan sikap masyarakat terhadap bahan-bahan bacaan. Ketersediaan bahan-bahan
bacaan berarti tersedianya bahan-bahan bacaan yang memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedangkan kemudahan akses adalah tersedianya sarana dan prasarana di mana masyarakat
dapat dengan mudah memperoleh bahan bacaan dan informasi tentang bahan bacaan. Ketersediaan dan dan kemudahan akses tersebut berkaitan dengan pelayanan perpustakaan.
Perpustakaan sebagai lembaga perantara dalam proses komunikasi berfungsi untuk menyediakan sarana untuk pengaksesan informasi yang berkaitan dengan bahan-bahan
bacaan dan menyediakan sarana untuk mengakses bahan-bahan yang dimiliki oleh perpustakaan daerah tetapi juga untuk bahan-bahan yang lebih luas yang berada di luar
perpustakaan.
113
Membaca merupakan suatu proses komunikasi antara penulis dan pembaca. Dalam proses membaca terdapat tiga elemen yang harus di penuhi yaitu penulis, karya tulis dan
pembaca. Dalam hal ini Perpustakaan propinsi sumatera utara bertindak sebagai perantara antara penulis dan pembaca. Kebiasaan membaca adalah keterampilan yang diperoleh
113
Ridwan Siregar, Perpustakaan Energi Pembagunan Bangsa, Medan: USU Press, 2004, hlm. 93.
Universitas Sumatera Utara
setelah seseorang dilahirkan bukan keterampilan bawaan. Oleh karena itu kebiasaan membaca dapat dipupuk, dibina, dan dikembangkan. Minat membaca tanpa didukung
fasilitas tidak akan menjadi budaya baca. Perpustakaan propinsi sumatera utara bertanggung jawab terhadap pengembangan
minat baca di lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara. Ketertarikan minat baca masyarakat menjadi sasaran pelayanan. Pihak Perpustakaan propinsi sumatera utara harus
berhasil memikat hati masyarakat untuk menggunakan perpustakaan, termasuk meningkatkan minat baca masyarakat terhadap buku-buku yang disediakan perpustakaan.
Kalau minat baca masyarakat sudah berkembang akan diikuti dengan kebiasaan membaca.
114
114
Ibid, hlm. 95.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN