Morfologi tumbuhan Uraian Tumbuhan

6 simpodial; daun majemuk, bertangkai panjang, tersusun berseling; helai daun saat muda berwarna hijau muda, setelah dewasa hijau tua, bentuk helai daun bulat telur, panjang 1 - 3 cm, lebar 4 mm sampai 1 cm, ujung daun tumpul, pangkal daun membulat, dan tepi daun rata, susunan pertulangan menyirip, pemukaan atas dan bawah halus; bunga berwarna putih agak krem, menebar aroma khasKurniasih, 2013. Tanaman kelor berbuah setelah berumur 12-18 bulan, berbentuk segitiga memanjang dengan panjang sekitar 20-60 cm, ketika masih muda berwarna hijau, namun setelah tua warnanya berubah menjadi cokelat,berwarna cokelat setelah tua; biji berbentuk bulat, ketika muda berwarna hijau terang dan ketika polong matang dan kering berwarna cokelat kehitaman dengan sayap biji ringan, sedangkan kulit biji mudah dipisahkan sehingga meninggalkan biji yang berwarna putih biji berbentuk bulatTilong, 2012.

2.1.3 Sistematika tumbuhan

Menurut Depkes RI 2001, sistematika tanaman keloradalah sebagai berikut. Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Brassicales Famili : Moringaceae Genus : Moringa Spesies : Moringa oleifera Lam. 7

2.1.4 Nama daerah

Penanaman kelor di Indonesia tersebar di seluruh daerah, mulai dari Sabanghingga Meurauke. Tanaman kelor dikenal pada berbagai daerah, sepertimurong Aceh, marangghi Madura, moltong Flores, kelo Gorontalo, keloro Bugis, Kawano Padang, ongge Bima dan kelor Jawa, Melayu, Sunda, Bali dan Lampung Tilong, 2012.

2.1.5 Nama asing

Selama berabad-abad, tanaman kelor telah dibawa ke berbagai daerah, mulai dari wilayah sub tropis hingga tropis. Kini kelor dikenal di 82 negara dengan 210 nama yang berbeda, diantaranyaadalah pattima Benin, aleko Ethiopia, yevu-ti Ghana, cham’mwanba Malawi, ewe ile Nigeria, cedro Brazil, angela Colombia, dangap Somalia, ruwang Sudan, mupulanga Zimbabwe, sajina Bangladesh, suhanjna Pakistan dan marum Thailand Kurniasih, 2013.

2.1.6 Kandungan kimia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nutrisi dan senyawa kimia dari setiap 100 g buah kelor, antara lain: 7,2 g karbohidrat; 2,8 g protein; 0,7 g lemak. Selain itu juga terdapat alkaloid, asam amino essensial, vitamin dan mineral Mallilin, dkk., 2004. Menurut Aslam, dkk. 2005, setiap 100 gram tanaman kelor mengandung mineral kalium 1,97 g daun segar; 1,96 mg buah polong, natrium 259,10 mg daun segar; 199 mg buah polong, kalsium 189,50 mg daun segar; 129,20 mg buah polong, magnesium 9,82 mg daun segar; 9,39 mg buah polong, besi 39,70 mg daun segar; 28,0 mg buah polong, fosfor 14,50 mg daun segar;