7
2.1.4 Nama daerah
Penanaman kelor di Indonesia tersebar di seluruh daerah, mulai dari Sabanghingga Meurauke. Tanaman kelor dikenal pada berbagai daerah,
sepertimurong Aceh, marangghi Madura, moltong Flores, kelo Gorontalo, keloro Bugis, Kawano Padang, ongge Bima dan kelor Jawa, Melayu, Sunda,
Bali dan Lampung Tilong, 2012.
2.1.5 Nama asing
Selama berabad-abad, tanaman kelor telah dibawa ke berbagai daerah, mulai dari wilayah sub tropis hingga tropis. Kini kelor dikenal di 82 negara
dengan 210 nama yang berbeda, diantaranyaadalah pattima Benin, aleko Ethiopia, yevu-ti Ghana, cham’mwanba Malawi, ewe ile Nigeria, cedro
Brazil, angela Colombia, dangap Somalia, ruwang Sudan, mupulanga Zimbabwe, sajina Bangladesh, suhanjna Pakistan dan marum Thailand
Kurniasih, 2013.
2.1.6 Kandungan kimia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nutrisi dan senyawa kimia dari setiap 100 g buah kelor, antara lain: 7,2 g karbohidrat; 2,8 g protein; 0,7 g lemak. Selain
itu juga terdapat alkaloid, asam amino essensial, vitamin dan mineral Mallilin, dkk., 2004.
Menurut Aslam, dkk. 2005, setiap 100 gram tanaman kelor mengandung mineral kalium 1,97 g daun segar; 1,96 mg buah polong, natrium 259,10 mg
daun segar; 199 mg buah polong, kalsium 189,50 mg daun segar; 129,20 mg buah polong, magnesium 9,82 mg daun segar; 9,39 mg buah polong, besi
39,70 mg daun segar; 28,0 mg buah polong, fosfor 14,50 mg daun segar;
8 21,25mg buah polong, tembaga 1,12 mg daun segar; 3,2 mg buah polong;
mangan 11,28 mg daun segar; 7,20 mg buah polong dan zink 2,09 mg daun segar; 1,53 mg buah polong.
2.1.7 Khasiat tumbuhan
Setiap bagian tanaman kelor dapat dimanfaatkan untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit. Secara tradisional, akar kelor digunakan untuk
menyembuhkan nyeri, rematik, sariawan dan asma; kulit akar untuk mengatasi pembengkakan dan sariawan sedangkan kulit batang digunakan untuk pelancar
haid, flu dan sariawan. Ramuan daun
kelor dapat membantu penyembuhan pembengkakan limpa, penurun gula darah, meningkatkan nafsu makan, panas dalam,
anemia dan mempelancar air susu ibu Kurniasih, 2013.
Buah kelor berkhasiat sebagai antimikroba, menurunkan kolesterol, antihipersensitif, antiinflamasi, menjaga kesehatan organ reproduksi dan tonik
Tilong, 2012. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, buah kelor dapat digunakan untuk mengatasi rematik dan asam uratKristinawati dan Nurlaela,
2013.
2.2 Mineral
Mineral adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah tertentu untuk menjaga kesehatan. Mineral merupakan zat anorganik unsur atau senyawa
kimia yang ditemukan di alam Tilong, 2012. Mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim
Almatsier, 2004.