Identifikasi sampel Pemeriksaan secara makroskopik
24
3.5.5Proses dekstruksi
Buah kelor segar muda yang telah dihaluskan, ditimbang sebanyak 10gram dalam krus porselin, ditambah 5 tetes HNO
3
65 bv, diarangkan di atashot plate, lalu diabukan di tanur mula-mula pada temperatur 100
o
C dan secara perlahan-lahan dinaikkan interval 25
o
C setiap 5 menit sampai temperatur menjadi 500
o
C dan pengabuan dilakukan selama 60 jam dihitung saat suhu sudah 500°C, lalu suhu tanur diturunkan ± 27°C, krus porselin dikeluarkandan dibiarkan hingga
dingin. Abu ditambahkan 5 mL HNO
3
1:1, kemudian diuapkan pada hot platesampai kering. Krus porselen dimasukkan kembali ke dalam tanur dengan
temperatur awal 100ºC dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan hingga 500ºC dengan interval 25ºC setiap 5 menit. Pengabuan dilakukan selama 1 jam dan
dibiarkan hingga dingin pada tanurtemperatur tanur± 27°CIsaac, 1990. Perlakuan yang sama diulang sebanyak 6 kali untuk masing-masing
sampel.Bagan alir proses dekstruksi dapat dilihat pada Lampiran 3, halaman 47.
3.5.6Pembuatan larutan sampel
Sampel hasil dekstruksiyang di dalam krus porselin dilarutkan dengan 5 mL HNO
3
1:1, dituangkan ke dalam labu ukur 50 mL, lalu krus porselen dibilas dengan akua demineralisata sebanyak tiga kali masing-masing 10 mL,
laludicukupkan volumenya dengan akua demineralisata hingga garis tanda. Larutan sampel disaring dengan kertas saringWhatmann no. 42, kemudian 5 mL
filtrat pertama dibuang untuk menjenuhkan kertas saring, selanjutnya filtrat ditampung ke dalam botolIsaac, 1990. Larutan ini digunakan untuk analisis
kualitatif dan kuantitatif. Perlakuan yang sama diulangi sebanyak 6 kaliuntuk
25 masing-masing sampel. Bagan alir pembuatan larutan sampel dapat dilihat pada
Lampiran 5,halaman 49.
3.5.7 Analisis kualitatif 3.5.7.1 Kromium
Reaksi warna dengan larutan difenilkarbazida
Larutan sampel 1 mL, tambahkan setetes aqua brom jenuh, diteruskan dengan 2-3 tetes kalium hidroksida 2 N. Tambahkan sebutir kristal fenol, lalu
setetes larutan difenilkarbazid dan tambahkan asam sulfat setetes demi setetes sampai warna merah hilang dan diperoleh warna lembayung ungu Vogel, 1979.