1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan di sekolah sebagai usaha untuk mendewasakan siswa mempunyai peranan dalam membina dan membimbing siswa agar dapat
menjalani hidup di masyarakat. Dalam usahanya tersebut ada saja hambatan- hambatan yang datang, baik dari dalam internal maupun dari luar eksternal,
sehingga diperlukan pemecahan. Dalam proses pembelajaran terdapat interaksi antara guru dan murid,
interaksi pembelajaran tersebut tidaklah selalu berjalan dengan lancar. Ada banyak faktor-faktor yang menghambat proses pembelajaran itu, di antaranya
faktor internal, yang menyangkut seluruh diri pribadi, termasuk fisik maupun mental atau psikofisiknya yang ikut menentukan berhasil tidaknya seseorang
dalam belajar. Di samping itu faktor eksternal yang bersumber dari luar individu yang bersangkutan misalnya ruang belajar yang tidak memenuhi
syarat, alat-alat pelajaran yang tidak memadai dan lingkungan sosial maupun lingkungan keluarganya yang kurang harmonis.
Kedua faktor tersebut dapat mempengaruhi proses belajar siswa, dan hal ini juga menjadi masalah bagi mereka. Oleh karena itu, diperlukan adanya
program khusus dari guru dan pendidik umumnya yang berupa bimbingan dan konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa.
Bimbingan dan konseling dirasakan sangat perlu di lembaga-lembaga pendidikan, karena bimbingan merupakan kegiatan bantuan yang diberikan
kepada individu secara terus menerus dalam mengahadapi persoalan-persoalan yang timbul dalam hidupnya.
1
Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan agama islam di SMP Muhamadiyah 35 Jakarta didalamnya terbagi menjadi lima mata pelajaran
yaitu: 1. al-Quran
2. Fiqih atau ibadah dan muamalah 3. Aqidah
4. Akhlak 5. Tarikh dan Kebudayaan Islam
6. Kemuhamadiyahan Di antara enam mata pelajaran tersebut sebagian dari siswa banyak yang
mengalami kesulitan dalam belajar. Kesulitan belajar ini tidak seluruhnya dapat diatasi hanya oleh guru yang mengajar guru bidang studinya saja.
Oleh karena itu, diperlukan program khusus yaitu bimbingan dan konseling yang mengatasi kesulitan belajar pendidikan agama Islam terutama al-Quran
dengan cara menggalakkan dan mengintensifkan siswa dalam membaca al- Quran, menghafal, mengartikan, menulis, dan mengambil intisari kandungan
isi al-Quran. Dengan adanya bimbingan dan konseling di sekolah dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar dan menciptakan proses
pembelajaran dengan baik. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis mengambil
judul Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP
Muhammadiyah 35 Jakarta. Dengan alasan sebagai berikut: 1. Menurut asumsi, siswa di SMP Muhamadiyah 35 Jakarta semua
beragama Islam
1
Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah, Surabaya : Usaha Nasional, 1983 , h. 74
2. Ingin membuktikan bahwa siswa di SMP Muhamadiyah 35 Jakarta pintar dalam mengkaji al-Quran.
3. Belum ada yang meneliti di sekolah SMP Muhamadiyah 35 Jakarta tentang Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan
Belajar Pendidikan Agama Islam al-Quran.
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah