bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. QS.Al-Imran: 159
2. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Bimbingan yang ada di sekolah dalam memberikan pelayanan kepada siswa adalah agar para siswa tersebut dapat mengambil manfaat semaksimal
mungkin.Bimbingan dan konseling mempunyai fungsi yang penting dalam proses pendidikan, terutama dalam proses belajar mengajar. Dalam fungsi yang
penting tersebut, Prof. H. M. Arifin, M.Ed menjabarkan fungsi khusus bimbingan adalah sebagai berikut:
a. Fungsi menyalurkan, yaitu fungsi bimbingan dalam hal membantu siswa dalam hal memilih jurusan sekolah. Jenis lanjutan sekolah, atau lapangan
kerja sesuai dengan cita-cita, minat dan bakat. b. Fungsi mengadaptasikan, yaitu fungsi bimbingan dalam hal membantu
petugas-petugas di sekolah, khususnya guru dalam mengadaptasikan program bimbingan dan konseling sesuai dengan minat, kemampuan dan
kebutuhan siswa. c. Fungsi menyesuaikan, yaitu dalam rangka membantu siswa untuk
memperoleh penyesuaian pribadi dan memperoleh kemajuan dalam perkembangannya secara optimal. Fungsi ini dilakukan dalam rangka
membantu siswa untuk mengidentifikasi, memahami dan memecahkan masalah.
24
Fungsi bimbingan di atas, menjelaskan bahwa bimbingan itu berfungsi tidak hanya sebagai penunjang terhadap kegiatan pembelajaran, tetapi juga
berkaitan dengan seluruh proses pendidikan dan proses pembelajaran. Dengan demikian maka keberadaan bimbingan di sekolah membantu pencapaian tujuan
pendidikan yang diharapkan. Berbagai pendapat tentang fungsi pelaksanaan bimbingan dan
konseling ini. Dari berbagai pendapat tersebut, Tohirin memaparkan beberapa fungsi bimbingan dan konseling, yakni:
24
.M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyeluhan Agama, Jakarta: Golden Terayon Press, 1993 , Cet ke-3, h. 194
a. Pencegahan yakni melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk mencegah timbulnya masalah pada diri siswa
sehingga mereka terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya. Berdasarkan fungsi ini, pelayanan
bimbingan dan konseling harus tetap diberikan kepada setiap siswa sebagai usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Fungsi ini dapat
diwujudkan oleh guru pembimbing atau konselor dengan merumuskan program bimbingan yang sistematis sehingga hal-hal yang dapat
menghambat perkembangan siswa seperti kesulitan belajar, kekurangan informasi, masalah sosial dan lain sebagainya yang dapat dihindari.
b. Fungsi pemahaman yakni melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam rangka memberikan pemahaman tentang
diri klien atau siswa beserta permasalahannya dan juga lingkungannya oleh klien itu sendiri dan oleh pihak-pihak yang membantunnya
pembimbing. c. Fungsi pengentasan yakni apabila siswa mengalami suatu permasalahan
dan ia tidak dapat memecahkannya sendiri lalu ia pergi ke pembimbing atau konselor, maka yang diharapkannya oleh siswa yang bersangkutan
adalah teratasinya masalah yang dihadapinya. Siswa yang mengalami masalah dianggap berada dalam kondisi atau keadaan yang tidak
mengenakkan sehingga perlu diangkat tau dikeluarkan dari kondisi atau keadaan tersebut.
d. Fungsi pemeliharaan yakni menurut Prayitno dan Erman Amti 1999 fungsi pemeiharaan berarti memelihara segala sesuatu yang baik positif
yang ada pada diri individu siswa, baik hal itu merupakan pembawaan maupun hasil-hasil yang perkembangan yang telah dicapai selama ini.
Intelegensi yang tinggi, bakat yang istimewah, minat yang menonjol untuk hal-hal yang positif dan produktif dan berbagai aspek positif
lainnya termasuk akhlak yang baik mahmudah dari individu perlu dipertahankan dan dipelihara. Bahkan lingkungan yang baik pun baik
lingkungan fisik, sosial dan budaya, perlu dipelihara dan sebesar-
besarnya di manfaatkan untuk kepentingan individu siswa. Selanjutnya Pryitno dan Erman Amti 1999 menyatakan bahwa fungsi pemeliharaan
di sini bukan sekedar mempertahankan agar hal-hal yang telah disebutkan di atas tetap utuh, tidak rusak, dan tetap dalam keadaan
semula, melainkan juga mengusahakan agar ha-hal tersebut bertambah lebih baik dan berkembang. Misalnya penjurusan dan penempatan siswa
pada program-program akademik tertentu dan kegiatan kurikuler serta ekstrakulikuler disesuaikan dengan kemampuan, bakat, dan minat siswa.
e. Fungsi penyaluran yakni Setiap siswa hendaknya memperoleh kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai dengan keadaan
pribadinya masing-masing yang meliputi bakat, minat, kecakapan, cita- cita dan lain sebagainya. Melalui fungsi ini pelayanan bimbingan dan
konseling berupaya mengenali masing-masing siswa secara perorangan, selanjutnya memberikan bantuan menyalurkan ke arah kegiatan atau
program yang dapat menunjang tercapainya perkembangan yang optimal. f. Fungsi penyesuaian yakni Fungsi penyesuaian mempunyai dua arah.
Pertama, bantuan kepada siswa agar dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekolah atau madrasah. Keberhasilan siswa dalam belajar di
sekolah atau madrasah banyak dipengaruhi oleh kemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kedua, bantuan dalam
mengembangkan program pendidikan yang sesuai dengan keadaan masing-masing siswa. Dalam arah kedua ini, lingkungan yang
disesuaikan dengan keadaan siswa. Antara siswa yang satu dengan lainya berbeda dalam aspek kepribadian, kemampuan, bakat, minat, dan aspek-
aspek lainnya. Ada siswa yang cepat dalam belajar dan ada pula yang lambat. Ada pula siswa yang sangat berminat terhadap kegiatan tertentu
di sekolah dan madrasah, ada pula yang tidak berminat sama sekali. g. Fungsi pengembangan yakni siswa di sekolah atau madrasah merupakan
individu yang sedang dalam proses perkembangan. Misalnya murid SDMI adalah sosok individu yang sedang berkembang menuju usia
SMPMTS, siswa SMPMTS adalah sosok individu yang sedang
berkembang menuju usia SMAMA dan seterusnya. Mereka memiliki potensi tertentu untuk dikembangkan. Melalui fungsi ini, pelayanan
bimbingan dan konseling diberikan kepada para siswa untuk membantu para siswa dalam mengembangkan keseluruhan potensinya secara lebih
terarah. Dengan perkataan lain, pelayanan bimbingan dan koneling membantu para siswa agar berkembang sesuai dengan potensinya
masing-masing. h. Fungsi perbaikan yakni melalui fungsi perbaikan ini, pelayanan
bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa. Bantuan yang diberikan
tergantung kepada masalah –masalah yang dihadapi siswa. Dengan kata
lain, program bimbingan dan konseling dirumuskan berdasarkan masalah yang terjadi pada siswa. Berbeda dengan fungsi pencegahan, dalam
fungsi ini siswa yang memiliki masalah yang mendapat perioritas untuk diberikan bantuan, sehingga diharapkan masalah yang dialami oleh siswa
tidak terjadi lagi pada masa yang akan datang.
25
3. Tujuan Bimbingan dan Konseling