Metode Untuk Memperkirakan Intake Garam Tabel 2.1 Metode untuk Memperkirakan Intake Garam

Baradero, dkk. 2008 mendefinisikan Hipertensi sebagai peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan konsisten di atas 14090 mmHg. Diagnosis hipertensi tidak berdasarkan pada peningkatan tekanan darah yang sekali. Tekanan darah harus diukur dalam posisi duduk dan berbaring. Sedangkan menurut Depkes, 2007 dan National Institute for Health and Clinical Excellence NICE, 2011. Hipertensi adalah keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg danatau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahattenang. Jadi, dapat disimpulakn bahwa Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan atau diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit diukur dalam posisi duduk atau berbaring dan pasien dalam keadaan tenang. Menurut Baradero, dkk. 2008 dan Vitahealt 2009, NICE 2011 dan Mancia, dkk. 2013 tekanan darah dan hipertensi dapat diklasifikasikan dalam beberapa stadium yaitu : Tabel 2.2 Klasifikasi Tekanan Darah dan Stadium Hipertensi Baradero, dkk. 2008, Vitahealth, 2009, NICE, 2011 dan Mancia, dkk. 2013. No Kategori Sistolik mmHg Diastolik mmHg 1 Optimal 120 Dan 80 2 Normal 120-129 Danatau 80-84 3 Normal Tinggi 130-139 Danatau 85-89 4 Hipertensi grade 1 140-159 Danatau 90-109 5 Hipertensi grade 2 160-179 Dan atau 100-109 6 Hipertensi grade 3 180 Danatau 110

2.2.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Tekanan Darah

Secara umum tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung, resistensi perifer total, dan volume darah Sherwood, 2012. Soenardi dan Soetarjo 2005 menambahkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan tekanan darah adalah curah jantung, tahanan perifer pembuluh darah halus, keturunan, hormon renin, angiotensin, dan aldosteron, serta sistem syaraf simpatis yang terlalu aktif, faktor hemodinamik, gangguan kemampuan ginjal mengeluarkan natrium. Faktor lingkungan seperti stres psikososial, kegemukan, konsumsi garam berlebih, dan kurang olah raga. Sedangkan menurut Grey, dkk. 2005 menyebutkan beberapa faktor primer yang dapat meningkatkan tekanan darah adalah: keturunan, jenis kelamin, umur, obesitas, konsumsi garam berlebih, konsumsi kolestrol berlebih, kurang oleh raga, merokok dan konsumsi alkohol. Baradero, dkk. 2008 menambahkan tekanan darah meninggi hipertensi sekunder dapat diakibatkan oleh penyakit atau gangguan tertentu seperti: a. Penyakit ginjal glomerunefrotis, gagal ginjal b. Masalah kelenjar adrenal  sindrom Cushing yang menyebabkan peningkatan volume darah.  Aldosteronisme primer yaitu kelebihan aldosteron yang menyebakan retensi natrium dan air, sehingga menyebabkan volume darah meningkat.  Fenokromositoma menyebabkan sekresi berlebihan dari katekolamin noreprinefrin yang membuat tahanan vaskular perifer meningkat c. Koartasi aorta yaitu tekanan darah meningkat pada ekstremitas atas dan berkurangnya perfusi pada ekstremitas bawah d. Trauma kepala atau tumor kranial yang meningkatkan tekanan intrakranial sehingga mengakibatkan perfusi serebral berkurang, iskemia yang timbul akan merangsang pusat vasometer medula untuk meningkatkan tekanan darah. e. Obat-obatan f. Hipertensi dalam kehamilan Merupakan peningkatan tekanan darah saat kehamilan Baradero dkk. 2008

2.2.2 Fisiologi Tekanan Darah

Corwin 2009 Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat kardiovaskular di otak, yaitu bagian dari farmasioretikularis dan terletak di medula bagain bawah dan pons. Sinyal-sinyal yang berkaitan dengan tekanan darah diintegrasikan di sini. Apabila terjadi perubahan tekanan darah, pusat kardiovaskular mengaktifkan sistem saraf otonom, sehingga terjadi perubahan stimulasi simpatis dan parasimpatis ke jantung, dan terjadi perubahan stimulasi simpatis ke seluruh sistem vaskular. Resistensi pembuluh darah berubah dan aliran darah serta tekanan darah juga terpengaruh. Saraf simpatis merangsang kecepatan denyut dan kontraktilitas jantung melalui ikatan dengan reseptor- β1 di jantung. Saraf parasimpatas menurunkan kecepatan denyut jantung melalui ikatan dengan reseptor kolinergik. Saraf simpatis mengeluarkan norepinefrin di sebagian besar pembuluh darah, yang berikatan dengan reseptor spesifik di sel-sel otot polos yang disebut reseptor alfa α. Perangsangan reseptor alfa menyebabkan sel otot polos berkontraksi, sehingga pembuluh darah mengalami penyempitan. Hal ini meningkatkan TPR dan akibatnya tekanan darah meningkat Corwin, 2009. Secara umum tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung, resistensi perifer total, dan volume darah Corwin, 2009, dan Sherwood, 2012. Curah jantung dipengaruhi oleh kecepatan jantung dan isi sekuncup, resistensi periver dipengaruhi oleh kekentalan darah dan jari-jari arteriol, sedangkan volume darah dipengaruhi oleh keseimbangan garam dan air dan pergeseran cairan bukflow pasif antara kompartemen vaskular dan cairan intrstisium Sherwood, 2012.

a. Kontrol Kecepatan Jantung.

Layaknya sistem saraf otonom biasa, efek parasimpatis dan simpatis pada jantung bersifat antagonis saling bertentangan. Kecepatan jantung ditingkatkan oleh peningkatna aktivitas simpatis disertai penurunan aktivitas parasimpatis, dan kecepatan jantung diperlambat oleh peningkatan aktivitas parasimpatis disertai penurunan aktivitas simpatis. Kekuatan relatif aktivitas kedua cabang otonom ke

Dokumen yang terkait

Perilaku Produsen Keripik Industri Rumah Tangga Di Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tentang Label Makanan Tahun 2012

6 59 92

Perilaku Ibu Rumah Tangga Terhadap Penggunan Air Sungai Siak Sebagai Sumber Air Bersih Di Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru Tahun 2004

0 44 79

Pengetahun, Sikap dan Tindakan Ibu Rumah Tangga Tentang Hygiene Dan Sanitasi Lingkungan Yang Berkaitan Dengan Penularan Infeksi Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Sekolah Dasar Negeri I Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat Tahun 2004

1 38 90

Hubungan Karakteristik Ibu Rumah Tangga Dengan Pengolahan Sampah Domestik Dalam Mewujudkan Medan Green And Clean (MDGC) Di Lingkungan I Kelurahan Pulo Brayan Darat Ii Kecamatan Medan Timur Kota Medan Tahun 2011

24 235 94

Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Pengguna Wadah Plastik Penyimpanan Makanan dan Minuman di Kelurahan Sidorame Timur Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2011

21 107 119

Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah(Studi Kasus : Daerah Pantai, Dataran Rendah, Dan Dataran Tinggi Pegunungan Kabupaten Deli Serdang)

2 21 140

Pembuatan Beton Semen Polimer Berbasis Sampah Rumah Tangga Dan Karakterisasinya

2 32 100

HUBUNGAN PERILAKU MANAJEMEN STRES TERHADAP TEKANAN DARAH IBU RUMAH TANGGA PENDERITA HIPERTENSI DI SALAMREJO

1 7 258

HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN TEKANAN DARAH TINGGI PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN KARTASURA.

0 1 5

PROFIL RUMAH TANGGA YANG MENGGUNAKAN GARAM BERIODIUM: STUDI KASUS DI ENAM DESA DI JAWA TIMUR

0 0 9