T: Sepertinya mereka belum terbiasa atau membiasakan diri untuk belajar membaca serta memahami isi teks, mereka hanya membaca jika saya yang
suruh mereka untuk membaca, mungkin jika saya tidak meminta mereka membaca, mereka tidak akan membaca. Kemudian penyebab lainnya
mungkin persiapan mereka kurang ketika mereka membaca, itu juga disebabkan karena kurangnya latihan dalam membaca. Sehingga ketika
mereka diminta untuk memahami isi teks dan menjawabnya, mereka menjadi tidak siap. Mereka memang kurang berlatih dalam membaca teks
bahasa Inggris.
C. Kategori Strategi Pengajaran dalam Reading
R: Tehnik mengajar seperti apa yang Bapak gunakan dalam mengajarkan reading?
T: Biasanya ketika saya mengajarkan reading, awalnya saya membaca teks yang ada di buku paket atau LKS di depan kelas dan anak-anak
mendengarkan, untuk sesi kedua saya membaca anak-anak mengikuti, kemudian saya mengartikan teks tersebut bersama anak-anak, tapi
terkadang saya meminta mereka yang mengartikannya, setelah itu membahas bersama-sama.
R: Menurut Bapak kira-kira metode apa yang tepat untuk memecahkan kesulitan siswa dalam membaca?
T: Sepertinya untuk siswa kelas VII yang jumlahnya banyak akan lebih tepat jika membagi mereka menjadi beberapa kelompok kecil, supaya mereka
bisa belajar dan fokus kepada kelompoknya sendiri. Jika mereka berkelompok maka mereka akan saling membantu satu sama lain dalam
memahami suatu bacaan. Namun disini guru harus banyak berperan memantau mereka, supaya mereka tidak terlalu berisik dan menegur jika
ada anak yang mengandalkan temannya saja. R: Kemudian, jenis teks apa yang mungkin bisa saya jadikan materi dalam
penelitian ini?
T: Sepertinya jenis teks deskriptif saja, soalnya saya sedang membahas teks tersebut dan belum selesai saya bahas jadi bisa kamu teruskan dalam
penelitian kamu. R: Menurut Bapak, kira-kira kelas mana yang cocok untuk saya jadikan kelas
penelitian? T: Kalau saran saya, sebaiknya kamu ambil kelas VII-1 saja soalnya siswa di
kelas VII-1 itu lebih tepat untuk diterapkan metode kerja kelompok karena rata-rata dari mereka memiliki sifat yang pasif dan gampang jenuh jika
belajar hanya dengan mendengarkan guru. Ditambah lagi kelas mereka yang terlalu padat yaitu 46 siswa dalam satu kelas. Jadi alangkah baiknya
jika menggunakan metode kerja kelompok, supaya siswa bisa aktif, tidak jenuh dan termotivasi dalam belajar.
The Observer
Drs. Dhofiri, M.Ag.
Interview to the English Teacher After CAR MTsN 19 Pinang Kalijati
Pewawancara : Wahyuning Pratiwi
Pihak yang diwawancarai : Drs. Dhofiri M.Ag Jabatan
: Guru Bahasa Inggris Hari Tanggal
: Kamis, 25 November 2010 Waktu
: 13.30- 14.00 Tempat
: Ruang Guru
Keterangan: T: Teacher
R: Researcher
A. Kategori Kondisi Umum Kelas
R: Menurut pengamatan Bapak, bagaimana kondisi siswa Bapak dalam pembelajaran reading setelah menggunakan metode kerja kelompok?
T: Sepanjang yang saya amati dari awal sampai akhir, kondisi mereka baik. Mereka mampu melakukan semuanya dengan baik sesuai dengan instruksi
yang diutarakan oleh guru. Kemudian, mereka juga mampu bekerja secara team work, tidak individual ataupun berpangku tangan dengan
teman sesama kelompoknya. Sepertinya mereka mulai memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri mereka masing-masing terutama dalam hal
mengerjakan tugas. R: Apakah Bapak termotivasi untuk menggunakan metode kerja kelompok
dalam pembelajaran di kelas? T: Iya, saya sangat termotivasi dan sewaktu-waktu dapat saya pergunakan
metode kerja kelompok ini. Agar siswa dapat bekerja secara bersama- sama dalam membagi ide mereka, mengungkapkan pendapat mereka, dan
meningkatkan kepercayaan diri mereka.