Interview to the English Teacher After CAR MTsN 19 Pinang Kalijati
Pewawancara : Wahyuning Pratiwi
Pihak yang diwawancarai : Drs. Dhofiri M.Ag Jabatan
: Guru Bahasa Inggris Hari Tanggal
: Kamis, 25 November 2010 Waktu
: 13.30- 14.00 Tempat
: Ruang Guru
Keterangan: T: Teacher
R: Researcher
A. Kategori Kondisi Umum Kelas
R: Menurut pengamatan Bapak, bagaimana kondisi siswa Bapak dalam pembelajaran reading setelah menggunakan metode kerja kelompok?
T: Sepanjang yang saya amati dari awal sampai akhir, kondisi mereka baik. Mereka mampu melakukan semuanya dengan baik sesuai dengan instruksi
yang diutarakan oleh guru. Kemudian, mereka juga mampu bekerja secara team work, tidak individual ataupun berpangku tangan dengan
teman sesama kelompoknya. Sepertinya mereka mulai memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri mereka masing-masing terutama dalam hal
mengerjakan tugas. R: Apakah Bapak termotivasi untuk menggunakan metode kerja kelompok
dalam pembelajaran di kelas? T: Iya, saya sangat termotivasi dan sewaktu-waktu dapat saya pergunakan
metode kerja kelompok ini. Agar siswa dapat bekerja secara bersama- sama dalam membagi ide mereka, mengungkapkan pendapat mereka, dan
meningkatkan kepercayaan diri mereka.
R: Menurut pengamatan Bapak, bagaimana kemampuan pemahaman membaca siswa setelah menerapkan metode kerja kelompok?
T: Menurut saya sejauh ini siswa sudah mampu memahami teks berbahasa Inggris karena mereka memahaminya secara bersama-sama. Lain halnya
jika siswa hanya bekerja sendiri tanpa berbagi pendapat dengan temannya, saya rasa mereka masih sangat sulit untuk memahaminya.
Dengan adanya metode kerja kelompok ini sangat membantu siswa untuk memahami teks dengan baik.
R: Begitu banyak jenis teks descriptive yang seharusnya siswa ketahui. Setelah Bapak mengetahui akan pentingnya hal ini, apa tindakan Bapak
selanjutnya? Apakah Bapak masih mengandalkan teks yang tersaji di dalam buku paket saja?
T: Selanjutnya saya tetap akan menyajikan teks-teks yang berada di buku paket, namun ini bukanlah sumber satu-satunya. Mungkin teks-teks lain
akan saya ambil dari internet, buku-buku karangan lain selain buku paket, dan majalah jika ada.
B. Kategori Kesulitan Siswa yang Dialami
R: Apakah Bapak mengamati adanya kesulitan dalam menerapkan metode kerja kelompok?
T: Iya, ada beberapa kesulitan yang saya perhatikan pada awalnya. Namun sepertinya lama kelamaan kesulitan itu pasti akan teratasi juga.
R: Menurut Bapak, apa penyebab dari kesulitan dalam menerapkan metode kerja kelompok dalam pembelajaran di kelas?
T: Yang saya perhatikan, kesulitan itu terjadi ketika pada awal pembagian kelompok. Ada saja dari mereka yang keberatan satu kelompok dengan
beberapa teman yang mungkin kurang akrab atau kurang baik hubungannya. Tapi setelah diberikan keleluasaan untuk memilih
kelompoknya masing-masing serta masih melalui control dari guru dan diberikan pemahaman apa itu arti kelompok yang sebenarnya, mereka
mulai bisa menerima satu sama lain. Kemudian kesulitan lainnya yaitu
siswa tidak bekerja dengan baik karena pada asik ngobrol, bercanda ataupun jalan-jalan. Lalu, masih ada saja siswa yang bertanya tentang
arti dari suatu kata. Mungkin ini disebabkan kata yang tersaji di dalam teks adalah kata yang tidak familiar buat mereka, sehingga mereka
merasa mentok jika sudah menemukan kata sulit.
C. Kategori Strategi Memecahkan Kesulitan
R: Setelah mengetahui beberapa kesulitan yang dihadapi dalam penggunaan metode kerja kelompok, maka apa saran Bapak untuk memecahkan
kesulitan tersebut? T: Seperti yang sudah kita diskusikan bersama. Yakni permasalahan yang
berkaitan dengan siswa yang malah bercanda, ngobrol dan jalan-jalan, pemecahannya adalah kita harus memberikan peringatan kepada siapa
saja yang tidak melakukan tugasnya dengan baik dalam artian siapapun yang bercanda, ngobrol, jalan-jalan, dan membuat kegaduhan lain maka
kita wajib menegurnya. Kemudian yang terkait dengan beberapa kata yang sulit bagi siswa maka seluruh siswa wajib membawa kamus dan
apabila masih susah dimengerti maka kita memberinya beberapa bank kata terkait kata-kata yang sulit di dalam teks.
The Observer
Drs. Dhofiri, M.Ag.