41
4. Keadaan Sarana Prasarana Pondok Pesantren Al-Kholidin
Secara sederhana, manajemen sarana prasarana sekolah dapat didefinisikan sebagai proses kerja pendayagunaan semua perlengkapan
pendidikan secara efektif dan efisien. Perlengkapan sekolah, atau juga sering disebut dengan fasilitas sekolah, dapat dapat di kelompokan menjadi sarana
pendidikan dan prasarana pendidikan. Satu hal yang perlu di pertegas dalam definisi tersebut adalah bahwa
manajemen sarana prasarana sekolah merupakan suatu proses pendayagunaan yang sasarannya adalah perlengkapan pendidikan, seperti perlengkapan
sekolah, perlengkapan perpustakaan, media pengajaran, dan perlengkapan lainnya.
Sarana prasarana penunjang terlaksananya proses belajar mengajar yang dimiliki pondok pesantren Al-kholidin :
Ruang Belajar
Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Ruang Belajar
No Jenis Ruang
Jumlah Ruang
Ukuran Kondisi
1 Ruang kelas
12 68.00 M
2
Baik 2
Perpustakaan 1
32.00 M
2
Baik 3
Laboratorium IPA 1
32.00 M
2
Baik 4
Laboratorium computer 1
68.00 M
2
Baik 5
Multimedia 1
16.00 M
2
Baik
42
Ruang kantor
Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Ruang Kantor
No Jenis Ruang
Jumlah Ruang
Ukuran Kondisi
1 Kepala Sekolah
3 16.00 M
2
Baik 2
Wakil kepala Sekolah 3
12.00 M
2
Baik 3
Guru 3
36.00 M
2
Baik 4
Tata Usaha 3
24.00 M
2
Baik 5
Tamu 2
16.00 M
2
Baik 6
BK 1
12.00 M
2
Baik
Ruang Penunjang
Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Ruang Penunjang
No Jenis Ruangan
Jumlah Ruang Kondisi
1 Masjid
1 Baik
2 Dapur Umum
1 Baik
3 KMWC Guru
4 Baik
4 KMWC Santri
20 Baik
5 Kantin
2 Baik
6 Asrama
15 Baik
7 Kamar Ustad
3 Baik
8 Aula
2 Baik
9. Gudang
1 Baik
10 Seketariat PMB
1 Baik
43
5. Keadaan Tenaga Pengajar dan Karyawan Pondok
Pesantren Al-Kholidin
Ada beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru sebagai tenaga kependidikan. Guru sering dianggap sebagai sosok yang memiliki
kepribadian ideal. Pribadi guru sering dianggap sebagai model atau panutan yang dapat digugu dan ditiru oleh siswa. Sebagai seorang model, guru harus
memiliki kompetensi
yang berhubungan
dengan pengembangan
kepribadiannya personal competencies. Kompetensi kepribdian guru sangat penting terhadap pendidikan
watak para siswa. Guru harus menjadi teladan, karena para siswa bersifat suka meniru. Di antara tujuan pendidikan adalah untuk membentuk perilaku
baik siswa, yang hal ini hanya tercapai bila guru memiliki kompetensi kepribadian baik. Guru yang tidak memiliki kompetensi kepribadian baik,
sulit kiranya untuk membentuk perilaku baik siswa. Dengan demikian, kompetensi kepribadian baik ini harus dimiliki dan ditunjukkan kepada para
siswanya agar menjadi teladan yang kemudian diikuti dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Guru dan Peg. Administrasi
No Tingkat
Pendidikan Jumlah guru dan Peg. Administrasi
Jumlah L
P L
P 1
S2S3 4
2 -
- 6
2 S1
17 16
- -
33 3
D3Sarmud 3
1 -
- 3
4 D2
- -
- -
- 5
D1 -
- -
- -
6 SMASederajat
13 7
2 1
23
44
6. Keadaan Santri Pondok Pesantren Al-kholidin