44
6. Keadaan Santri Pondok Pesantren Al-kholidin
Administrasi kesiswaan bertujuan mengatur kegiaatan-kegiatan peserta didik dari mulai masuk sekolah sampai lulus sekolah. Pengaturan
kegiatan peserta didik tersebut diarahkan pada peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar baik intra maupun ekstrakulikuler, sehingga memberikan
konstribusi bagi pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah serta tujuan pendidikan secara keseluruhan. Dengan demikian administrasi kesiswaan di
sekolah menengah SMA-SMK disusun untuk memberi petunjuk bagi penyelenggara dan pengelola administrasi kesiswaan dapat tertib dan teratur
sehingga mendukung tercapainya tujuan sekolah. Santri atau siswa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dengan dunia pendidikan. Suatu lembaga pendidikan atau Pondok Pesantren tanpa adanya seorang santri maka kegiatan proses belajar mengajar tidak akan
berjalan. Dengan demikian santri menjadi faktor terpenting dalam proses pembelajaran.
Tabel 4.5 Rekapitulasi Data Siswa
Tahun Jumlah Santri
Jumlah L
P 2008-2009
98 83
181 2009-2010
104 95
199 2010-2011
110 95
205 2011-2012
94 88
182 2012-2013
83 74
157
45
7. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Al-kholidin
Pondok Pesantren Al-Kholidin memliki kurikulum yang sesuai dengan DEPDIKNAS karena untuk jenjang pendidikan SMP dan SMA
berada di bawah naungan DEPDIKNAS. Seperti yang telah dicanangkan oleh pemerintah, kurikulum yang
harus digunakan sekarang ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP adalah sebuah
kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis
diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 20072008 dengan mengacu pada Standar Isi
SI dan Standar Kompetensi Lulusan SKL untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh
BSNP. Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
SI, namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat
satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu pada
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL. Para santri belajar disekolah dari pukul 07.00
–12.00 WIB. Setelah kegiatan KBM SMP dan SMA selesai para santri melanjutkan kegiatannya
dengan belajar di madrasah diniyah dari pukul 13.30-16.10 WIB. Pada madrasah diniyah para santri belajar mendalami ilmu-ilmu agama melalui
kitab kuning dengan guru-guru yang kebanyakan merupakan lulusan timur tengah, mesir, dan yaman. Untuk pengajian-pengajian kitab kuning selain dari
46
sekolah para santri juga mempelajarinya setelah sholat subuh dan setelah sholat maghrib.
Selain sekolah formal, para santri juga mendapatkan pendidikan non formal, penghafalan kitab suci Al-
Qur‟an, muhadoroh pelatihan pidato.
B. Pembahasan Hasil Temuan