BAB II URAIAN TEORETIS
A. Penelitian Terdahulu
Batubara 2009 judul penelitian: “Pengaruh Asosiasi Merek Pasta Gigi Pepsodent Terhadap Pembentukan Citra Merek Konsumen Pada Pasien Klinik
Gigi Mandala Medan”. Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas X yaitu asosiasi merek, terdiri dari atribut produk X
1
, atribut tak berwujud X
2
, manfaat dari pelanggan X
3
dan harga relatif X
4
terhadap variabel terikat yaitu citra merek pasta gigi Pepsodent Y. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh asosiasi merek pasta gigi Pepsodent terhadap pembentukan citra merek konsumen pada pasien Klinik Gigi Mandala Medan.
Hasil dari analisis data berdasarkan koefisien determinan R
2
menunjukkan variabel atribut produk X
1
, atribut tak berwujud X
2
, manfaat bagi pelanggan X
3
dan harga relatif X
4
mampu menjelaskan pembentukan citra merek konsumen dengan hubungan antar variabel yang erat yaitu 59,7 sisanya
sebesar 40,3 dapat dijelaskan oleh faktor lain yang terdiri dari penggunaan, kelas produk dan pesaing yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Variabel
harga relatif X
4
merupakan variabel yang paling dominan membentuk citra merek konsumen Y, hal ini ditunjukkan dari harga pasta gigi Pepsodent yang
sesuai dengan manfaat yang didapatkan konsumen.
Universitas Sumatera Utara
Yuliani 2005 judul penelitian: “Analisis Keterlibatan Konsumen dan Perbedaan Antar Merek Terhadap Keputusan Membeli sabun Kecantikan Pada
Mahasiswi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keterlibatan
konsumen dan perbedaan antar merek dalam proses pengambilan keputusan membeli produk sabun kecantikan.
Hasil dari analisis data dengan metode analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa keterlibatan konsumen X
1
dan perbedaan antar merek X
2
berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli Y sabun kecantikan pada mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
B. Segmentasi Manfaat
Perusahaan tidak dapat melayani seluruh pelanggan di pasar yang luas dikarenakan pelanggan yang terlalu banyak dan tuntutan pembelian yang berbeda-
beda. Para pembeli tersebut dapat berbeda dalam kebutuhan, sumber daya, lokasi, sifat pembelian dan pola pembelian. Melalui segmentasi pasar, perusahaan
membagi pasar yang besar dan heterogen menjadi segmen yang lebih kecil yang dapat diliput secara efisien dengan produk dan layanan yang memenuhi kebutuhan
unik Sunarto, 2004:122. Segmentasi menurut Rhenald Kasali Setiadi, 2003:56 adalah proses mengkotak-kotakkan pasar yang heterogen ke dalam potensial
customer yang memiliki kesamaan kebutuhan dan atau kesamaan karakter yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Laksana 2008:35 segmentasi pasar dikelompokkan berdasarkan segmentasi geografis, segmentasi demografis, segmentasi psikografis dan
segmentasi perilaku. Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda seperti negara, wilayah, propinsi, kota
atau lingkungan rumah tangga. Dalam segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis seperti
usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan dan kelas sosial.
Dalam segmentasi psikografis, pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan gaya hidup atau kepribadian akan nilai. Segmentasi perilaku, pembeli
dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian atau tanggapan mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa
variabel perilaku-kejadian, manfaat, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli dan sikap, merupakan titik awal terbaik dalam
membentuk segmen pasar. Menurut Kotler 2001: 301 salah satu bentuk segmentasi yang ampuh
adalah dengan membagi-bagi konsumen berdasarkan pada perbedaan manfaat yang dicari dari produk yang dibeli. Segmentasi manfaat mensyaratkan
diketahuinya manfaat utama yang dicari orang dari suatu produk, karakteristik orang yang membutuhkan manfaat tersebut dan merek-merek utama yang
memberikan manfaat tersebut. Salah satu contoh terbaik dari segmentasi manfaat adalah yang dilakukan di pasar pasta gigi. Riset menemukan empat segmen
manfaat yaitu ekonomis harga rendah, perlindungan pencegahan pembusukan,
Universitas Sumatera Utara
kosmetik gigi cemerlang dan rasa aroma. Perusahaan pasta gigi dapat menggunakan riset ini untuk memfokuskan mereknya yang ada saat ini dengan
lebih baik dan untuk meluncurkan variasi produk baru. Menurut Sumarwan 2002:127 pengetahuan tentang manfaat apa yang
diketahui oleh konsumen atau yang dicari oleh konsumen dari suatu produk memberikan implikasi penting bagi strategi pemasaran. Manfaat suatu produk
dapat dijadikan dasar untuk melakukan segmentasi pasar, disebut sebagai segmentasi manfaat benefit segmentation. Konsumen dapat dibagi ke dalam
kelompok berdasarkan manfaat produk yang diinginkannya. Konsumen akan merasakan dua jenis manfaat setelah mengkonsumsi suatu produk, yaitu manfaat
fungsional functional consequences dan manfaat psikososial psychosocial consequences. Manfaat fungsional adalah manfaat yang dirasakan konsumen
secara fisiologis. Misalnya, jika minum menghilangkan rasa haus. Manfaat psikososial adalah aspek psikologis perasaan, emosi dan aspek sosial persepsi
konsumen terhadap bagaimana pandangan orang lain terhadap dirinya yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk. Misalnya, seorang
konsumen selalu menggunakan parfum karena merasa lebih percaya diri. Menurut Suyanto 2007:86 penentuan posisi menurut manfaat adalah
memposisikan produk sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu. Sebagian besar atribut produk memberikan manfaat bagi pelanggan, maka biasanya terdapat
hubungan antar keduanya artinya jika perusahaan ingin membuat asosiasi manfaat maka perusahaan juga harus membuat asosiasi atribut sebagai alasannya. Manfaat
bagi konsumen yaitu manfaat rasional yang berkaitan erat dengan atribut produk
Universitas Sumatera Utara
yang dapat menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan yang rasional dan manfaat psikologis yang berkaitan erat dengan perasaan yang timbul karena
membeli atau menggunakan merek.
C. Manfaat Produk