Conclusion Suggestion Improving students understanding of imperative sentences by using total physical respone method ( A Classroom action research in the first year of SMP Negeri 1 Cimarga)

imperative sentence, so Total Physical Response can be an alternative strategy that used by the teacher in order to improve students’ understanding of imperative sentence. Second, in teaching imperative sentence the teacher has to make sure that the students did not feel stress when learning the imperative sentence and do the act of verb without translating the verb with dictionary. Hence, the teacher needs to give more pay attention to the students who get difficulty. Third, the teacher is supposed to have a well preparation before implementation Total Physical Response in the teaching and learning activity. Such as: the verb that will do to act, the time allocations and the students’ worksheet. Finally, the writer hopes there will be any further research of how to improve this method to make it better. 65 BIBLIOGRAPHY Arikunto, Suharsimi., Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007. Arikunto, Suharsimi., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Azar, Betty Schrampfer., and Stacy A. Hagen, Basic English Grammar: Third Edition, New York: Pearson Education, 2006. Azar, Betty Schrampfer., Fundamental of English Grammar: Third Edition, New York: Pearson Education, 2003. Azar, Betty Schrampfer., Understanding and Using English Grammar: Third Edition, New York: Pearson Education, 2003. Bailey, Kathleen M., Learning about Language Assessment: Dilemmas, Decisions, and Direction, London: Heinle and Heinle Publisher, 1998. Beaumont, Digby and Colin Granger, English Grammar, Oxford: Heineman, 1989. Blair, Robert W., Innovative Approaches to Language Teaching, Rowley: Newbury House Publisher inc., 1982. Freeman, Diane Larsen; Techniques and Principles in Language Teaching, Oxford: Oxford University Press, 2000. Gronlund, Norman E., Construction Achievement Test, New York: Prentice Hall, 1982. Hall, Eugene J., Grammar for Use, Jakarta: Binarupa Aksara, 1993. Hartoyo, Grammar in the Teaching of EFL in Indonesia, Semarang: Universitas Negeri Semarang Press, 2006. Heaton, J.B., Classroom Testing, New York: Longman Inc., 1990. Huddleston, Rodney and Geoffrey K. Pullum, A Students’s Introduction to English Grammar, Cambridge: Cambridge University Press, 2005. Jesperson, Otto, Essential of English Grammar, London: Lowe and Brydone Ltd., 1981. Kusuma, Wijaya and Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Malta Printindo, 2009. Leech, Geoffrey and Jan Svartvik, A Communicative Grammar of English: Third Edition, Edinburgh Gate: Pearson Education Limited, 2002. Meltzer, David E., The Relationship between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible Hidden Variable in a Diagnostic Pretest Score, Iowa: Department of Physics and Astronomy, 2008. Mills, Geoffrey E., Action Research: A Guide for the Teacher Research, Ohio: Merril Prentice Hall, 2003. Murcia, Marianne Celce and Diane Larsen-Freeman; The Grammar Book: An ESLEFL Teacher’ Course. Rowley: Newbury House Publisher Inc., 1983. Murphy, Raymond and William R. Smalzer, Basic Grammar in Use: Second Edition, Cambridge: Cambridge University Press, 2002. Palmer, F.R., Mood and Modality, Cambridge: Cambridge University Press, 1986. Pusat Kurikulum, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP dan MTs, Jakarta: 2003. Quirk, Randolph, A Comprehensive Grammar of the English Language, New York: Longman Inc., 1985. Richard, Jack C and Theodore S. Rodgers, Approaches and Methods in Language Teaching: A Description and Analysis, New York: Cambridge University Press, 1986. Setiyadi, Bambang, Teaching English as A Foreign Language, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006. Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008. Sudjana, Metode Statistik, Bandung: PT. Tarsito, 2002. Sukidin, Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Insan Cendikia, 2007. Suwandi, Sarwiji, Penelitian Tindakan Kelas PTK dan Penulisan Karya Ilmiah, Surakarta: Yuma Pustaka, 2010. Swan, Michael, Practical English Usage, Oxford: Oxford University Press, 1982. Thomson, A.J and A.V. Martinet, A Practical English Grammar: Fourth Edition, New York: Oxford University Press, 1995. Wallace, Michael J., Action Research for Language Teachers, Cambridge: Cambridge University press, 2006. Appendix 1 Interview Guidelines for the Needs analysis Before CAR Wednesday, May 12 th 2010 R : The researcher T : The Teacher

A. Kategori keadaan umum kelas

R :Selama ini bagaimana tanggapan siswa Bapak terhadap proses pembelajaran Bahasa Inggris? T : Tanggapan siswa saya sangat bermacam-macam. Ada siswa yang gemar pada pelajaran Bahasa Inggris dan secara seksama memperhatikan pelajaran ketika guru menerangkan. Mereka yang sering memperhatikan adalah siswa yang tergolong pandai. Tetapi ada juga siswa saya atau bisa dikatakan kebanyakan siswa saya tidak menyukai pelajaran Bahasa Inggris. Sehingga ketika belajar di kelas mereka sering tidak memperhatikan pelajaran dan mengobrol di kelas. Kebanyakan dari mereka tidak menyukai Bahasa Inggris dengan alasan tidak mengerti apa yang dikatakanditerangkan oleh guru, Bahasa Inggris itu sulit, dsb. Hal ini kemungkinan terjadi karena jam belajar siswa di kelas hanya sedikit. Sedangkan diluar tidak ditambah dengan mengikuti les, sehingga siswa masih merasa kesulitan dalam belajar Bahasa Inggris. R : Bagaimana hasil perolehan nilai siswa Bapak dalam Bahasa Inggris? Dan berapa KKM untuk pelajaran Bahasa Inggris? T : Perolehan nilai siswa saya cukup memuaskan. Walaupun masih saja ada kelas yang nilai siswanya kebanyakan belum mencapai KKM. Seperti kelas VII-A yang hampir seluruh nilai siswa nya mencapai KKM, sedangkan kelas yang lain masih banyak siswa yang belum bisa mencapai KKM. Terlebih kelas VII-D yang sebagian besar siswanya masih kesulitan untuk mencapai KKM. Nilai KKM untuk pelajaran Bahasa Inggris yaitu 60. R : Menurut Bapak, permasalahan Bahasa Inggris apa yang dianggap sulit bagi siswa? T : Memang tidak dipungkiri bahwa permasalahan Bahasa Inggris sangat banyak yang dianggap sulit bagi siswa. Tapi, yang paling sulit dipahami oleh siswa adalah pemahaman tentang grammar. Karena ketika mengajarkan satu materi akan sangat lama siswa paham. R : Menurut Bapak aspek grammar apa yang sulit dipahami oleh siswa? T : Grammar memang sangat sulit dipahami oleh siswa saya. Hampir seluruh aspek grammar anak-anak mengalami kesulitan. Seperti didalam pemahaman tenses, auxiliaries, dll. R : Bagaimana dengan imperative sentence? Apakah anak-anak masih mengalami kesulitan dalam memahami materi imperative? T : Ya, imperative juga salah satu aspek grammar yang dimana siswa masih mengalami kesulitan untuk memahami. R : Menurut Bapak, yang cocok untuk diteliti saat ini aspek grammar yang mana? Bagaimana dengan imperative sentence? T : Ya, kalimat imperative tentu saja bisa diteliti. Karena memang pemahaman siswa terhadap kalimat imperative masih rendah.

B. Kategori kesulitan siswa yang dialami dalam memahami imperative

sentence R : Ketika mempelajari kalimat imperative, kesulitan apa yang sering dialami oleh siswa? T : Kesulitan yang dialami oleh siswa cukup banyak. Diantaranya siswa tidak tau dengan benar bagaimana cara untuk membentuk kalimat Imperative dengan tepat karena mereka tidak mengerti formulapattern dalam membentuk sebuah imperative sentence. Hal ini dikarenakan pola pikir bahasa Indonesia siswa masih mendominasi mereka dalam mempelajari kalimat Imperative. Dan ketika guru memberikan kalimat imperative misalnya dalam bentuk ‘command’ siswa tidak merespon apa yang diperintahkan oleh guru dengan baik dan benar. Ini dikarenakan