Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2
Tujuan ini sangat sesuai dengan fitrah manusia, salah satunya adalah fitrah
beragama. Dengan demikian pendidikan sangat penting bagi manusia, terutama pendidikan agama.
Pendidikan Agama di Indonesia mempunyai posisi yang strategis, mengingat bangsa Indonesia bangsa yang beragama dan di Indonesia agama
dijadikan sebagai modal dasar pembangunan dan diharapkan berperan sebagai penggerak dan pengendali, pembimbing dan pendorong hidup
warganya ke arah suatu penghidupan yang lebih baik dan sempurna.
3
Pendidikan Agama Islam di sekolah diajarkan guna menumbuhkan pemahaman serta penghayatan siswa terhadap agama Islam, selain itu juga
siswa diharapkan mampu mengamalkan ajaran-ajaran yang ada dalam agama Islam yang ia dapatkan dari pembelajaran Pendidikan Agama Islam
di sekolah, yang kemudian ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya kemampuan siswa dalam melaksanakan wudhu, shalat, puasa,
zakat, sadaqah dan ibadah lainnya. Dalam mencapai suatu keberhasilan dari proses pendidikan tentu
sangat dipengaruhi oleh kesiapan pendidik dan peserta didik itu sendiri. Untuk mengetahui kesiapan peserta didik dapat dilihat dari minat belajar
siswa itu sendiri. Dengan adanya minat pada diri peserta didik dalam mempelajari
suatu pelajaran akan membantu siswa tersebut untuk mencapai keberhasilan belajarnya. Keberhasilan yang dicapai bukan hanya berupa nilai atau prestasi
saja tetapi juga adanya perubahan tingkah laku pada peserta didik tersebut. Apabila siswa berminat pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam maka ia akan tekun dan merasa senang mempelajarinya yang pada akhirnya prestasi yang dicapainya akan memuaskan, tidak hanya itu tetapi
juga pengamalan dari isi Pendidikan Agama Islam yakni dalam bentuk perilaku atau akhlak yang baik yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
2
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 20, Th. 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Semarang: Aneka Ilmu, 2003, Cet. I, h. 4
3
M. Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1999, Cet. I, h. 74
Sesuai dengan Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003, pasal 37 ayat 1 poin a yang berbunyi: Kurikulum pendidikan dasar dan
menengah wajib memuat pendidikan Agama. Sehingga sebagai lembaga sekolah di tingkat menengah, SMP Al-Mubarak berkewajiban untuk
mencantumkan atau memasukkan kurikulum pendidikan agama dalam hal ini khususnya pendidikan agama Islam.
Namun demikian, sebagaimana umumnya di sekolah-sekolah lain, terkadang ada beberapa siswa yang kurang begitu berminat terhadap mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam sehingga mau tidak mau keadaan ini menjadikan tujuan diajarkannya PAI di sekolah-sekolah kurang dapat
mencapai hasil yang maksimal. Untuk itu penulis ingin membahas tentang minat siswa terhadap
pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP AL-Mubarak, di mana siswa SMP Al-Mubarak diharapkan dapat mencapai tujuan PAI yang pada
akhirnya dapat mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul:
“MINAT BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VIII SMP Al-MUBARAK PONDOK AREN TANGERANG
SELATAN.” B.
Identifikasi Masalah
1. Apakah siswa SMP Al-Mubarak berminat terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam?
2. Apakah siswa memiliki minat yang tinggi terhadap Pendidikan Agama Islam?
3. Bagaimana teknik guru agama dalam mengajar Pendidikan Agama Islam?