1 Orang tua. Orang tua adalah orang yang terdekat dalam keluarga, oleh karenanya orang tua sangat besar pengaruhnya dalam menentukan
minat dalam diri siswa terhadap pelajaran sebagaimana yang dikutip oleh Abd. Rahman Abror bahwa tidak semua siswa memulai bidang
studi baru karena faktor minatnya sendiri. Ada yang mengembangkan minatnya terhadap bidang pelajaran tersebut karena pengaruh dari
gurunya, teman sekelasnya, atau orang tuanya.
35
2 Guru. Sikap guru yang diperlihatkankepada siswa memiliki peranan penting dalam membangkitkan minat siswa. Apabila siswa tidak
berminat terhadap gurunya maka siswa tidak akan mau belajar. Oleh karena itu apabila siswa tidak berminat terhadap gurunya maka
sebaiknya dibangkitkan sikap positif sikap menerima kepada gurunya agar siswa mau belajar memperhatikan pelajaran.
36
3 Materi Pelajaran. Bahan pelajaran akan menarik bagi siswa jika terlihat adanya hubungan antara pelajaran dengan kehidupan nyata. Hai ini
dapat berhasil membangkitkan minat siswa jika bahan pelajaran dikaitkan langsung dengan tematik kehidupan siswa pada saat itu.
Pelajaran akan lebih menarik jika siswa diberi kesempatan untuk dapat giat sendiri. Kesempatan mengambil sendiri, giat secara mandiri, sudah
akan memungkinkan siswa dapat meresapkan bahan-bahan pelajaran.
37
4 Mediaalat pelajaran. Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru waktu
mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan
35
Abror, Psikologi Pendidikan, …, h. 113
36
Sabri, Psikologi Pendidikan …, h. 84
37
Kurt Singer, Membina Hasrat …, h. 92
memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa.
38
Media atau alat pelajaran yang menarik yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran juga dapat mempengaruhi timbulnya minat
siswa untuk mau belajar. Seorang guru yang menggunakan media dapat menarik minat siswa untuk tetap dapat memperhatikan
penjelasan guru. Karena pada umumnya ada siswa yang cenderung lebih giat belajarnya karena adanya penggunaan media oleh gurunya
terlebih jika siswa diikutsertakan dalam penggunaan media tersebut.
4. Indikator Minat
Ada beberapa indikator minat yang dapat dikenali atau dilihat melalui proses belajar di kelas, di antaranya:
1. Keinginan Keinginan itu datangnya dari nafsudorongan. Apabila yang dituju itu
sesuatu yang nyatakonkrit, maka nafsu itu disebut keinginan. Dari nafsu aktif timbul keinginan untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan.
39
Dengan demikian pengertian keinginan ialah dorongan nafsu, yang tertuju kepada sesuatu benda tertentu, atau yang kongkrit. Keinginan
yang dipraktikkan bisa menjadi kebiasaan.
40
Siswa yang berminat terhadap pelajaran pendidikan agama Islam, maka ia akan memilki rasa keinginan yang tinggi untuk terus belajar
pendidikan agama Islam dan berusaha lebih giat untuk dapat menguasai dan memahami materi pelajaran pendidikan agama Islam.
38
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, Cet. V, h. 67
39
M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993, Cet. I, h. 122
40
Agus Suyanto, Psikologi Umum, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, Cet. XII, h. 86
2. Perasaan Senang Perasaan termasuk gejala jiwa yang dimiliki oleh setiap orang, hanya
corak dan tingkah lakunya saja yang berbeda. Perasaan lebih erat hubungannya dengan pribadi seseorang, oleh sebab itu perasaan antara
satu orang dengan orang lain terhadap hal yang sama pastilah berbeda- beda.
41
Perasaan merupakan faktor psikis non intelektual, yang khusus berpengaruh terhadap semangat belajar. Jika seorang siswa
mengadakan penilaian yang agak spontan melalui perasaannya tentang pengalaman belajar di sekolah, dan penilaian itu menghasilkan
penilaian yang positif maka akan timbul perasaan senang di hatinya, akan tetapi jika penilaiannya negatif maka timbul perasaan tidak
senang. Perasaan biasanya didefinisikan sebagai gejala psikis yang
bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala mengenal, dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang
dalam berbagai taraf. Perasaan itu bersifat subjektif, banyak dipengaruhi oleh keadaan diri seseorang. Apa yang enak, indah,
menyenangkan bagi seseorang tertentu, belum tentu juga enak, indah menyenangkan bagi orang lain. Perasaan umumnya
bersangkutan dengan fungsi mengenal, artinya perasaan dapat timbul karena mengamati, menanggap, mengkhayalkan,
mengingat-ingat, atau memikirkan sesuatu.
42
Siswa yang berminat terhadap suatu mata pelajaran maka ia akan memiliki perasaan senang terhadap pelajaran maupun guru mata
pelajaran tersebut. Siswa yang berminat pada pelajaran Pendidikan Agama Islam, ia akan senang mempelajarinya dan mengikuti pelajaran
tersebut dengan penuh antusias tanpa ada beban ataupun paksaan dalam dirinya.
41
Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Teraju, 2004, Cet. I, h. 149
42
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008, h. 66