Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository © 2009
keuangan dapat mengetahui prosedur yang digunakan dalam pembuatan laporan yaitu menyangkut masalah kebijakan dan praktik akuntansi pada perusahaan.
Selain itu juga dapat diketahui rincian dari jumlah tertentu yang dicantumkan pada laporan keuangan.
B. Modal Kerja
1. Pengertian Modal Kerja
Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Kelangsungan hidup perusahaan sangat tergantung pada modal
kerjanya. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dalam rangka pencapaian laba yang ditargetkan. Modal kerja juga harus dijaga
agar tidak timbul masalah selama perusahaan menjalankan aktivitasnya. Modal kerja tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil.
Modal kerja dapat diartikan sebagai aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Menurut Harahap 2006:288 “modal kerja ini merupakan ukuran tentang
keamanan dari kepentingan kreditur jangka pendek”. Harahap juga memberikan pengertian bahwa “modal kerja bisa juga dianggap sebagai dana yang tersedia
untuk diinvestasikan dalam aktiva tidak lancar atau untuk membayar utang tidak lancar”. Kenaikan modal kerja dapat diakibatkan oleh oleh penurunan atau
penjualan aktiva tidak lancar atau adanya kenaikan utang jangka panjang dan modal. Sebaliknya, penurunan modal kerja dapat diakibatkan adanya kenaikan
aktiva tidak lancar atau penurunan utang jangka panjang dan modal.
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository © 2009
Purba 2002: 125 menyebutkan bahwa “modal kerja adalah sama dengan aktiva lancar current assets”. Dimana “aktiva lancar adalah aktiva yang terdiri
dari kas dan aktiva lain yang dapat diubah menjadi kas dalam waktu kurang dari satu tahun”. Sementara modal kerja netto net working capital adalah “selisih
aktiva lancar dengan hutang lancar current liabilities. Hutang lancar adalah hutang atau kewajiban yang harus dibayar atau dilunasi dalam waktu kurang dari
satu tahun”. Menurut Syahyunan 2004:37 “modal kerja mengandung dua pengertian,
yaitu gross working capital yang merupakan keseluruhan dari aktiva lancar, dan net working capital yang merupakan selisih antara aktiva lancar dikurangi hutang
lancar”. Sehubungan dengan kedua pengertian tersebut Syahyunan
mengemukakan beberapa konsep yaitu: a.
Konsep kuantitatif b.
Konsep kualitatif c.
Konsep fungsional
Sementara Sundjaja dan Barlian 2002:155 mendefinisikan modal kerja sebagai “aktiva lancar yang mewakili bagian dari investasi yang berputar dari satu
bentuk ke bentuk lainnya dalam melaksanakan suatu usaha”. Dengan kata lain modal kerja diartikan sebagai “kasbank, surat-surat berharga yang mudah
diuangkan misal giro, cek, deposito, piutang dagang dan persediaan yang tingkat perputarannya tidak melebihi satu tahun atau jangka waktu operasi normal
perusahaan.”
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository © 2009
Secara lebih sederhana, modal kerja bersih adalah selisih antara aktiva lancar dengan pasiva lancar perusahaan. Dari pengertian tersebut, Sundjaja dan Barlian
menjelaskan bahwa modal kerja bersih dapat bernilai positif ataupun negatif. a.
Modal kerja bersih perusahaan dikatakan positif jika aktiva lancar melebihi pasiva lancar, dimana umumnya modal kerja bersih adalah
bagian aktiva lancar yang dibiayai dengan dana jangka panjang terdiri dari hutang jangka panjang dan modal saham. Pasiva lancar menunjukkan
sumber dana jangka pendek, karena itu jika aktiva lancar lebih besar dari pasiva lancar maka kelebihan itu dibiayai dengan dana jangka panjang.
b. Modal kerja bersih perusahaan dikatakan negatif jika aktiva lancar lebih
kecil dari pada pasiva lancar dan itu berarti modal kerja bersih adalah bagian dari aktiva tetap yang dibiayai dengan pasiva lancar.
Berikut ini ditunjukkan contoh modal kerja positif dan modal kerja negatif:
Tabel 2.1 PT ABC
NERACA 31 Desember 2006
AKTIVA PASIVA
Aktiva lancar 175 Pasiva lancar
100
Aktiva tetap 125 Hutang jangka panjang
80
Modal 120
Jumlah 300 Jumlah
300
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 2.2 PT XYZ
NERACA 31 Desember 2006
AKTIVA PASIVA
Aktiva lancar 100 Pasiva lancar
150
Aktiva tetap 200 Hutang jangka panjang
60
Modal 90
Jumlah 300 Jumlah
300
Pada neraca ABC modal kerja bersih adalah 75 yaitu 175 dikurangi 100. Ini merupakan modal kerja positif, dimana aktiva lancar lebih besar dari pada pasiva
lancar sehingga modal kerja bersih dibiayai dengan hutang jangka panjang dan modal. Sementara pada neraca XYZ, modal kerja bersih adalah 50 yaitu 100
dikurangi 150. Jumlah tersebut menunjukkan modal kerja negatif, dimana aktiva lancar lebih kecil dari pada pasiva lancar sehingga modal kerja bersih merupakan
bagian aktiva tetap yang dibiayai dengan pasiva lancar.
2. Jenis-jenis modal kerja