KERANGKA TEORITIK DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik 1. Hasil Belajar Matematika
a. Pengertian Matematika
¡ ¢£
¤ ¥
¦
u
u
u
¡ ¢ §
£ ¨§
y
¥
©
¤
u hal yang dipelajari ,
sedang dalam bahasa Belanda disebut
ª ¨
« ¬ §
®£
atau ilmu pasti. Jadi, secara epistimologi istilah matematika berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh
dengan bernalar.
1
Johnson dan Myklebust, Lerner, Kline adalah beberapa ahli yang menitikberatkan matematika sebagai bahasa simbolis. Secara lebih spesifik
Johnson dan Myklebust mengemukakan bahwa matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan
kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir.
2
Paling mengemukakan bahwa matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia; suatu cara
menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitung, dan yang paling
penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-hubungan.
3
1
Erman Suherman, dkk.
¯
t
° ± ² ³´ µ ¶
³· ¸
³¹ ± º ± °
± »
¼ ± ² ³ · ±
² µ ½± ¾¿
» ² ³· À ¿ ° ³°
, Bandung: JICA Universitas Pendidikan Indonesia, 2001, h. 18.
2
Mulyono Abdurrahman,
¶ ³»
Á µ
Á µ
½± »
B
± ´ µ
 »
± ½
B
³ °
½³ Ã
u
¹ µ² ±
»
B
³¹ ± º ± °
, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003, Cet.II, h. 252.
3
Mulyono Abdurrahman,
¶ ³»
Á µ
Á µ
½± »
B
± ´
µ Â
» ±
½
................., h.252
Ä Ä
Dari beberapa pengertian matematika yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa matematika adalah salah satu disiplin ilmu yang
diperoleh sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, telaah tentang pola dan hubungan, penalaran, dan suatu cara
menggunakan informasi untuk membantu manusia dalam memahami, menguasai dan menemukan jawaban permasalahan yang dihadapi.
Å Æ Ç
ÈÉ ÊÈËÌÍÎ É Ï È
ÐÎÑ ÎË
Belajar adalah proses perubahan dari
ÒÓÔÕÖ
mampu menjadi
×ÕØÙÚ
mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu.
4
Sedangkan menurut Oemar Hamalik belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu
hasil atau tujuan.
5
Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan
melainkan pengubahan kelakuan. Sedangkan menurut Winkel 1999: 53 belajar adalah aktivitas
mentalpsikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan
dan sikap.
6
Perubahan itu diperoleh melalui usaha bukan karena kematangan, menetap dalam waktu yang relatif lama dan merupakan hasil
pengalaman. Pengertian belajar dalam buku Psikologi Pendidikan karangan Ngalim
Purwanto belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa
kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.
7
4
Zikri Neni Iska,
Û Ü ÝÞß àß
á Ý Û
âã á
ä ã åä
æ Û
âç ä è ä
ç ä ã
é Ýæ Ý é ä
ã ê Ý ã á
Þ
u
ã á ä ã
, Jakarta: Kizi Brothers, 2006, hal. 76
5
Oemar Hamalik,
Û æ
ß Ü âÜ
B
âàä ë
ä æ
ì â ã á
ä ë
ä æ
, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, hal. 27
6
Purwanto,
í
v
ä à
î ä Ü
Ý ï
ä Ü Ý à
B
âà ä
ë ä
æ
, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009, hal. 39
7
Ngalim Purwanto,
Û Ü ÝÞß àß
á Ý Û
âã ð
Ý ð
Ý Þä
ã
, Bandung: Remaja Karya CV, hal. 81
ñ ò
Dari pengertian yang telah dijelaskan, belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan. Perubahan tingkah laku
akibat belajar itu dapat berupa memperoleh perilaku yang baru atau memperbaikimeningkatkan perilaku yang sebelumnya.
Menurut Winarno Surachmad, tujuan belajar di sekolah itu ditujukan untuk mencapai:
a Pengumpulan pengetahuan b Penanaman konsep
c Pembentukan sikap dan perbuatan.
8
Dalam kegiatan yang disebut belajar harus ada 4 kondisi yang fundamental pada diri orang yang belajar, yaitu adanya:
a Suatu dorongan atau kebutuhan untuk belajarmempelajari sesuatu. b Suatu perangsangan atau isyarat tertentu sebagai signal tanda materi
yang akan dipelajari. c Suatu respon utama dari diri orang yang belajar, apakah berupa tindakan
motorik, pengamatan, pemikiran, penghayatan atau perubahan fisiologis. d Suatu ganjaran pengukuhan sebagai hasil belajar yang dicapai.
Menurut Alisuf Sabri
9
keempat kondisi fundamental dalam kegiatan belajar tersebut sekarang sudah harus menjadi dasar orientasi didaktis guru
dalam mengola kegiatan belajar mengajar. Belajar sebagai proses atau aktifitas yang disyaratkan oleh banyak sekali hal-hal atau faktor-faktor.
Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi belajar tersebut adalah: Faktor yang berasal dari luar pelajar Ekstern, yaitu: faktor sosial dan faktor non-
sosial, dan Faktor yang berasal dari dalam pelajar Intern, yaitu: Faktor Fisiologis dan Faktor Psikologis.
8
M. Alisuf Sabri,
ó ô õ ö÷ ø ÷ ù õ
ó úû ü õ ü õ ö
ý û
Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007, cetakan ketiga, hal. 58
9
M. Alisuf Sabri,
ó ô õ ö÷ ø ÷ ù õ
ó úû ü õ ü õ ö
ý û
, hal. 57 - 58
þ ÿ
Jadi, dapat disimpulkan bahwa belajar matematika adalah suatu proses bagi siswa belajar secara intertaktif yang ditekankan pada
guna mencari tujuan belajar dalam bidang pelajaran matematika.
c. Hasil Belajar Matematika