B. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Pengujian instrumen validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Jika
intsrumen dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur ketepatan.
Biasanya syarat minimum untuk dapat dianggap memenuhi syarat adalah apabila r = positif +. Jadi korelasi antar pernyataan
dengan skor total negatif - maka pernyataan dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid Nur Indiarto, 2007. Pengujian Validitas tiap
butir pertanyaan digunakan analisis item yang mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap butir. Lalu dalam
memberikan interprestasi terhadap koefisien tersebut, item yang mempunyai korelasi positif dengan kriteria skor total serta korelasi
yang tinggi dinyatakan bahwa item tersebut memiliki validitas yang cukup tinggi.
Pengujian reliabilitas adalah berkaitan dengan masalah adanya kepercayaan terhadap alat tes Instrument. Suatu instrumen dapat
memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi apabila hasil dari pengujian tersebut menunjukan hasil tetap. Dengan demikian instrumen yang
reliabel akan menghasilkan data yang benar atau data yang sesuai
dengan kondisi yang sesungguhnya. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Crombach’ Alpha dari 0.6.
Untuk mengetahui apakah pernyataan yang diajukan kepada nasabah dapat dikatakan valid atau tidak, maka penulis melakukan uji
coba atau try out kepada 15 responden dengan memberikan 32 pernyataan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari seluruh
pernyataan yang telah diberikan. Kuisioner yang diberikan kepada pelanggan dibagi menjadi
empat variabel utama yaitu: Sistem Total Quality Service TQS, Kualitas Pelayanan, dan Kepuasan Pelanggan. Variabel Sistem Total
Quality Service TQS dibagi menjadi 12 indikator diantaranya adalah :
Perusahaan memberikan diskon atau potongan harga, perusahaan menyediakan meja infomasi untuk pelanggan, fasilitas seperti toilet dan
westafel terjaga kebersihannya, pegawai bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, pimpinan dan pegawai bersama-sama memperhatikan
kebutuhan pelanggan, pegawai memberikan informasi yang jelas kepada pelanggan dengan baik, ada Customers service CS yang siap dengan
segera bila dibutuhkan oleh pelanggan, adanya penghargaan tehadap pegawai yang berprestasi, pembayaran yang fleksibel kartu ATM dan
uang tunai, inovasi terhadap fasilitas yang tersedia, pegawai dan staf terbuka terhadap kritik dan saran dari pelanggan melalui kotak saran,
perusahaan melakukan training untuk perbaikan kualitas.
Kemudian pada variabel Kualitas Pelayanan dibagi menjadi 12 indikator pernyataan yaitu : Penampilan pegawai yang baik, tempat yang
bersih dan nyaman, tempat parkir yang luas, pegawai melayani pelanggan sesuai dengan waktu yang dijanjikan, sistem pencatatan yang
akurat dan bebas dari kesalahan, pegawai berwawasan luas sehingga dapat menjawab pertanyaan dari pelanggan, pegawai selalu peduli
terhadap pelanggan, masakan yang disajikan semua baik dan halal, pegawai dapat dipercaya dalam melayani pelanggan, pegawai melayani
pelanggan dengan sungguh-sungguh, waktu beropeasi jam buka tempat makan cocok dengan pelanggan.
Dan pada variabel Kepuasan Pelanggan dibagi menjadi 9 indikator pernyataan yaitu : Penataan saung-saung tempat makan cukup baik,
fasilitas tambahan rumah makan cukup memadai, biaya parkir relatif murah, masakan yang disajikan cukup berkualitas, harga yang
ditawarkan cukup terjangkau, masakan yang tersedia cukup beragam, pegawai cukup ramah terhadap pelanggan, letak rumah makan cukup
strategis, sistem keamanan dapat terjaga.
Tabel 4.1 Hasil Try Out instrument pengaruh sistem total quality service TQS dan
kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada rumah makan ibu Hj. Kokom di Tangerang
No Pernyataan
Korelasi Item
Ket Cronbach
Alpha Ket
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 0.828
0.665 0.101
0.446 0.306
0.069 0.774
0.556 0.381
0.502 0.706
0.435 0.428
0.530 0.680
0.343 0.498
0.337 0.524
0.445 0.376
0.601 0.394
0.632 0.556
0.196 0.406
0.046 0.293
0.666 0.198
0.638
. Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid 0.894
0.899 0.907
0.903 0.905
0.908 0.897
0.901 0.905
0.902 0.899
0.903 0.903
0.903 0.899
0.905 0.903
0.905 0.902
0.903 0.904
0.901 0.904
0.900 0.901
0.906 0.904
0.909 0.906
0.899 0.908
0.901 Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel
Sumber : Data primer yang telah diolah hasil uji SPSS di atas dapat diperoleh bahwa semua data valid
karena nilai korelasinya adalah positif +. Semua pernyataan yang valid
penulis anggap sudah bisa di jadikan acuan, kemudian disebarkan kepada pelanggan Rumah makan Ibu Hj. Kokom di Tangerang kepada 100
responden.
C. Deskripsi Hasil Penelitian