Hasil yang dicapai semasa tanaman karet sebagai tanaman produksi cukup tinggi. Hal ini tidak terlepas dari tingkat kesuburan tanah yang masih tinggi.
Tanaman karet yang baru tanam tersebut tumbuh subur di atas dataran Deli Serdang dan Langkat.
Di samping karet, Harrison Crossfield Ltd juga menanam tanaman perkebunan untuk minuman dan makanan, seperti kopi, teh, dan terutama coklat
atau kakao. Hal ini disebabkan bangsa Eropa sangat menyenangi makanan dan minuman coklat. Beberapa negara di Eropa berusaha mengembangkan tanaman
tersebut sebab jumlah masyarakat yang meminatinya sangat besar. Harrison Crossfield Ltd juga terpengaruh dengan tradisi Eropa tersebut, dan menjadikan
kakao sebagai salah satu tanaman produksi perkebunan. Tanaman ini ditempatkan di daerah Rambong Sialang, sebab daerah tersebut sangat sesuai dengan iklim
tanaman kakao, yaitu tanaman yang membutuhkan curah hujan yang tinggi dan sinar matahari
22
. Tanaman kakao tetap menjadi salah satu tanaman yang dibudidayakan oleh Harrison Crossfield Ltd, sebab permintaan pasar terhadap
produksi kakao tetap tinggi di pasaran Eropa. Tanaman perkebunan karet dan kakao menjadi tanaman produksi paling
besar semasa P.T London Sumatra masih dimiliki oleh perusahaan perkebunan Harrison Crossfield Ltd, sedangkan tanaman lainnya adalah tanaman
pelengkap.
2.4 Sistem Manajemen
22
Syamsul Bahri, Loc. Cit., Hlm. 28
Universitas Sumatera Utara
Harrison Crossfield Ltd adalah perusahaan Asing yang beroperasi di Indonesia, yaitu milik pengusaha dari Inggris. Perusahaan Harrison Crossfield
Ltd yang ada di Indonesia merupakan cabang perusahaan yang ada di Inggris, Korea, Singapura, Cina dan negara-negara Eropa lainnya, sedangkan pusat
perusahaan tersebut berada di London, Inggris
23
. Proses pengelolaan Harrison Crossfield Ltd langsung dimanajemen dari
London, Inggris. Hal ini dilakukan sebab manajemen perusahaan milik Harrison Crossfield Ltd dikelola secara bersamaan dengan manajemen yang sama.
Pemilik modal, Harrison Crossfield Ltd adalah pengusaha berkebangsaan Inggris, yaitu Harrison dan Crossfield yang berkedudukan di
Inggris sebagai kantor pusat. Harrison Crossfield pada awalnya masih tergolong sebagai perusahaan yang sederhana, dan tentunya masih bisa dikelola
secara keseluruhan dari kantor pusat. Sebelum tahun 1964 perkembangan perusahaan Harrison Crossfield Ltd tergolong lambat. Faktor yang
mempengaruhi perkembangan ini adalah manajeman yang kurang baik dan situasi ekonomi dan politik Indonesia maupun internasional yang memberikan kesulitan
terhadap perusahaan. Dewan Komisaris dan Presiden Direktur sebagai kedudukan tertinggi,
berkedudukan di Inggris. Kedudukan tertinggi, yang posisinya ada di Indonesia adalah Presiden Operasi yang bertugas untuk pengorganisasian di lapangan. Jadi
kedudukan tertinggi pada P.T. London Sumatra berkedudukan di Inggris.
23
Arsip P.T. PP. London Sumatra yang berjudul Penjelasan Kinerja PT PP London Sumatera TBK, Hlm i
Universitas Sumatera Utara
Manajemen ini segera berubah sesudah tahun 1949, setelah perusahaan mendapat status hukum yang jelas dari pemerintah, tepatnya pemerintah daerah
Sumatera Utara. Setelah merdeka, P.T. London Sumatra semakin berorientasi dengan tujuan nasional dan memajukan kehidupan masyarakat di sekitarnya.
Faktor lain yang menyebabkan perubahan tersebut adalah perkembangan perusahaan yaitu lahan perkebunan. Lahan baru milik Harrison Crossfield Ltd,
semakin dikembangkan ke daerah Asahan. Dengan demikian jabatan tinggi pada Harrison Crossfield Ltd berkedudukan di Indonesia.
Setelah Harrison Crossfield Ltd mendapat hukum yang jelas dari pemerintah Indonesia, menggantikan pergantian perjanjian yang sebelumnya
dengan para sultan di Sumatera Timur, maka perusahaan diupayakan banyak memberikan bantuan sosialnya dan juga pembayaran pajak dan kerja sama dengan
pemerintah Indonesia.
2.5 Aktivitas Sosial