pada desa Bintang Meriah, Durin Jangak, Durin Tonggal, Sugau, Tanjung Anom, Tuntungan I, Tuntungan II, Tiang Layar dan P. Simalingkar.
5.5. Tersangka Penderita Rabies Menurut Waktu
Untuk mengetahui karakteristik tersangka penderita Rabies di Puskesmas Pancur Batu pada Tahun 2007 yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu waktu
bulan yaitu mulai dari bulan Januari sampai dengan Desember Tahun 2007.
Tabel 5.13. Distribusi Proporsi Tersangka Penderita Rabies Berdasarkan Waktu di Puskesmas Pancur Batu Tahun 2007
No Waktu bulan
f
1 Januari
10 9,9
2 Februari
3 3,0
3 Maret
6 5,9
4 April
27 26,7
5 Mei
20 19,8
6 Juni
11 10,9
7 Juli
2 2,0
8 Agustus
6 5,9
9 September
5 5,0
10 Oktober
1 1,0
11 Nopember
12 Desember
10 9,9
Jumlah 101
100
Tabel 5.13. di atas dapat dilihat bahwa tersangka penderita Rabies berdasarkan waktu bulan di Puskesmas yang tertinggi adalah pada bulan April
yaitu sebanyak 27 orang 26,7 dan terendah dengan tidak terjadi kasus yaitu pada bulan Nopember.
Universitas Sumatera Utara
5.6. Analisa Statistik 5.6.1. Distribusi Umur Berdasarkan Letak Luka
Tabel 5.14. Tabulasi Umur Berdasarkan Letak Luka Pada Tersangka Penderita Rabies di Puskesmas Pancur Batu Tahun 2007
Umur 15 Tahun
≥ 15 Tahun Jumlah
No Letak Luka
f f
f
1 Kepala dan Badan
5 83,3
1 16,7
6 100
2 Tangan dan Kaki extremitas
53 55,8
42 44,2
95 100
X
2
= 1,751 df = 1
p = 0,236 Tabel 5.14. dapat dilihat bahwa dari 95 tersangka penderita Rabies
berdasarkan letak luka pada tangan dan kaki extremitas terdapat 53 orang 55,8 pada kelompok umur 15 tahun dan 42 orang 44,2 pada kelompok umur
≥ 15 tahun sedangkan pada kepala dan badan terdapat 5 orang 83,3 pada kelompok
umur 15 tahun dan 1 orang 16,7 pada kelompok umur ≥ 15 tahun.
Berdasarkan analisa statistik dengan uji Exact Fishers diperoleh p = 0,236 p 0,05 artinya secara statistik tidak ada perbedaan proporsi umur dengan letak
luka pada tersangka penderita Rabies.
Universitas Sumatera Utara
5.6.2. Distribusi Umur Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.15. Tabulasi Umur Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Tersangka
Penderita Rabies di Puskesmas Pancur Batu Tahun 2007 Umur
15 Tahun ≥ 15 Tahun
Jumlah No
Jenis Kelamin f
f f
1 Laki-laki
35 63,6
20 36,4
55 100
2 Perempuan
23 50,0
23 50,0
46 100
X
2
= 1,905 df = 1
p = 0,167 Tabel 5.15. diatas dapat dilihat bahwa dari 55 orang tersangka penderita
Rabies yang berjenis kelamin laki-laki terdapat 35 orang 63,6 pada kelompok umur 15 tahun dan 20 orang 36,4 pada kelompok umur
≥ 15 tahun. Sedangkan pada perempuan dari 46 orang tersangka penderita Rabies terdapat 23 orang 50,0
pada kelompok umur 15 tahun dan 23 orang 50,0 pada kelompok umur ≥ 15
tahun. Berdasarkan analisa uji Chi-Square diperoleh nilai p = 0,167 p 0,05
artinya secara statistik tidak ada perbedaan proporsi umur tersangka penderita Rabies dengan jenis kelamin pada tersangka penderita rabies.
5.6.3. Distribusi Status VAR Berdasarkan Keadaan Akhir Tersangka Penderita Rabies
Tabel 5.16. Tabulasi Status VAR Berdasarkan Keadaan Akhir Tersangka Penderita Rabies di Puskesmas Pancur Batu Tahun 2007
Keadaan Akhir Tersangka Hidup
Meninggal Jumlah
No Status VAR
f f
f
1 Mendapat
70 100
70 100
2 Tidak mendapat
30 96,8
1 3,2
31 100
X
2
= 2,281 df = 1
p = 0,307
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16. dapat dilihat bahwa dari 70 orang tersangka penderita Rabies yang mendapatkan Vaksin Anti Rabies VAR terdapat 70 orang 100 dengan keadaan
akhir penderita hidup. Sedangkan dari 31 orang tersangka penderita Rabies yang tidak mendapatkan VAR terdapat 30 orang 96,8 dengan keadaan akhir tersangka
penderita hidup dan 1 orang 3,2 dengan keadaan akhir tersangka penderita meninggal.
Berdasarkan analisa statistik dengan uji Exact Fishers diperoleh p = 0,307 p 0,05 artinya secara statistik tidak ada perbedaan pemberian Vaksin Anti Rabies
VAR dengan keadaan akhir tersangka penderita rabies.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1. Karakteristik Menurut Orang 6.1.1. Kelompok Umur
Gambar 6.1. Diagram Batang dan Grafik Distribusi Proporsi Tersangka Penderita Rabies Berdasarkan Umur di Puskesmas Pancur Batu
Tahun 2007
16.8 24.8
15.8 7.9
18.8
7.9 3.0
5.0 5
10 15
20 25
30
1 tahun
1-4 tahun
5-9 tahun
10-14 tahun
15-19 tahun
20-44 tahun
45-54 tahun
55-59 tahun
60-69 tahun
70 tahun
Umur P
ro p
o rs
i
Gambar 6.1. menurut kelompok umur di Puskesmas Pancur Batu dapat dilihat bahwa tersangka penderita Rabies tertinggi terdapat pada kelompok umur 5-9 tahun
yaitu sebanyak 25 orang 24,8, kemudian pada kelompok umur 20-44 tahun sebanyak 19 orang 18,8, pada kelompok umur 1-4 tahun sebanyak 17 orang
16,8, pada kelompok umur 10-14 tahun sebanyak 16 orang 15,8, pada kelompok umur 15-19 tahun dan 45-54 tahun masing-masing 8 orang 7,9 dan
pada kelompok umur 70 tahun sebanyak 1 orang 1,0. Tingginya kasus tersangka penderita Rabies pada umur 5-9 tahun dikarenakan
aktivitas anak-anak yang senang bermain di luar rumah yang umumnya suka
Universitas Sumatera Utara
mengganggu binatang yang ada di sekitar mereka, sehingga binatang tersebut dapat saja menggigit dan mencakar anak-anak.
Menurut Alpers 2006 kepekaan terhadap Rabies kelihatannya tidak berkaitan dengan usia, seks atau ras, kejadiaan Rabies tertinggi ditemukan pada anak
mungkin karena ramah dengan hewan dan tidak mampu mempertahankan diri.
20
6.1.2. Jenis Kelamin
Gambar 6.2. Diagram Pie Distribusi Proporsi Tersangka Penderita Rabies Berdasarkan Jenis Kelamin di Puskesmas Pancur Batu Tahun
2007
Jenis Kelamin
45,5 54,5
Laki-laki Perempuan
Gambar 6.2. menurut jenis kelamin di Puskesmas Pancur Batu dapat dilihat bahwa tersangka penderita Rabies tertinggi terdapat pada laki-laki sebanyak 55 orang
54,5 dan pada perempuan sebanyak 46 orang 45,5. Menurut penelitian Hartati 2006 di Kabupaten Simalungun pada tahun 2006
di mana kasus pada laki-laki lebih tinggi yaitu 181 kasus 59,0 yang disebabkan karena laki-laki lebih banyak berinteraksi dengan anjing mengganggu anjing dari
pada perempuan.
27
Universitas Sumatera Utara
6.1.3. Tipe Exsposure Oleh Hewan Penular Rabies Gambar 6.3. Diagram Pie Distribusi Proporsi Tersangka Penderita Rabies
Berdasarkan Tipe Exsposure Oleh Hewan Penular Rabies di Puskesmas Pancur Batu Tahun 2007
Tipe Exsposure
99,0 1,0
Di gigit Di cakar
Gambar 6.3. menurut tipe exsposure oleh hewan penular Rabies di Puskesmas Pancur Batu dapat dilihat bahwa akibat gigitan lebih tinggi yaitu sebanyak 100 orang
99,0 dan terendah pada cakaran yaitu sebanyak 1 orang 1,0. Menurut penelitian Suwandi 2003, di kota Medan dimana kasus tersangka
Rabies berdasarkan tipe eksposure yang tertinggi adalah akibat gigitan yaitu sebanyak 339 kasus 99,71.
28
Menurut penelitian Muchsis 2002 di Kabupaten Solok Propinsi Sumatera Barat dimana tipe exsposure yang tertinggi adalah kasus gigitan
207 kasus 79,65.
29
Universitas Sumatera Utara
6.1.4. Letak Luka Oleh Hewan Penular Rabies Gambar 6.4. Diagram Pie Distribusi Proporsi Tersangka Penderita Rabies
Berdasarkan Letak Luka Oleh Hewan Penular Rabies di Puskesmas Pancur Batu Tahun 2007
Letak Luka
2,0 4,0
33,7 60,3
Kaki Tangan
Badan Kepala
Gambar 6.4. menurut letak luka oleh hewan penular Rabies di Puskesmas Pancur Batu dapat dilihat bahwa letak luka tertinggi yaitu terdapat pada bagian kaki
sebanyak 61 orang 60,3, kemudian tangan sebanyak 34 orang 33,7, pada badan sebanyak 4 orang 4,0 dan pada bagian kepala sebanyak 2 orang 2,0.
Tingginya kasus tersangka penderita Rabies dengan letak luka pada bagian kaki disebabkan karena lebih mudah dijangkau oleh anjing sewaktu mengejar
penderita. Menurut penelitian Hartati 2007, letak luka pada bagian kaki adalah kasus tertinggi yaitu sebanyak 204 kasus 66,4.
27
Menurut Subronto 2006, bagian tubuh manusia yang digigit meliputi kaki 57, tangan 28, kepala 5 dan lain-lain 10
14
Universitas Sumatera Utara
6.1.5. Status Vaksin Anti Rabies VAR Gambar 6.5. Diagram Pie Distribusi Proporsi Tersangka Penderita Rabies
Berdasarkan Status VAR di Puskesmas Pancur Batu Tahun 2007
Status VAR
69,3 30,7
M endapat Tidak M endap at
Gambar 6.5. menurut status Vaksin Anti Rabies VAR di Puskesmas Pancur Batu dapat dilihat tersangka penderita Rabies yang mendapat merupakan tertinggi
yaitu sebanyak 70 orang 69,3 dan yang tidak mendapat adalah sebanyak 31 orang 30,7.
Tingginya pemberian VAR pada tersangka penderita Rabies di Puskesmas Pancur Batu hal ini disebabkan hewan yang menggigit dicurigai positif Rabies karena
beberapa hewan yang diobservasi pada hewan tersangka penderita Rabies mati dan beberapa hewan dibunuh tanpa diobservasi.
Menurut Soedarto 2003, di daerah endemik kontak dengan hewan-hewan liar sedapatnya dihindari, setiap luka gigitan hewan liar harus dibersihkan dan
didesinfeksi dengan segera. Pemberian imunoglobulin yang spesifik segera diberikan sesudah terjadi gigitan oleh hewan.
4
Menurut Tri 2007, kasus gigitan anjing pada manusia diobati dengan pemberian VAR dan dalam pertimbangan tertentu diberikan
serum anti rabies SAR.
7
Universitas Sumatera Utara
6.1.6. Keadaan Akhir Tersangka Penderita Rabies Gambar 6.6. Diagram Pie Distribusi Proporsi Tersangka Penderita Rabies
Berdasarkan Keadaan Akhir Tersangka Penderita Rabies di Puskesmas Pancur Batu Tahun 2007
Keadaan Akhir Ters angka Penderita Rabie s
99,0 1,0
Hidup Meninggal
Gambar 6.6. menunjukkan bahwa dalam keadaan akhir tersangka penderita Rabies di Puskesmas Pancur Batu dapat dilihat bahwa dalam keadaan hidup memiliki
angka tertinggi yaitu sebanyak 100 orang 99,0 dan dalam keadaan meninggal sebanyak 1 orang 1,0.
Menurut laporan dari Puskesmas Pancur Batu kasus yang meninggal bernama Rika Septiana br Ginting berumur 10 tahun dengan jenis kelamin perempuan
bertempat tinggal di Desa Namo Riam. Rika digigit oleh anjing peliharaannya sendiri pada bagian kaki, dimana sebelumnya anjing peliharaannya berkelahi dengan anjing
liar yang datang ke lokasi tempat tinggal Rika. Rika dibawa kerumah sakit dengan kondisi demam tinggi, sakit kepala, nyeri dan kejang-kejang Penderita juga tidak
mendapatkan Vaksin Anti Rabies.
Universitas Sumatera Utara
Menurut penelitian Muchsis 2002 di kabupaten Solok Propinsi Sumatera Barat, dimana penderita yang meninggal 1 kasus 0,29 karena tidak mendapatkan
Vaksin Anti Rabies setelah digigit anjing.
29
Menurut penelitian Hartati 2006 di Kabupaten Simalungun dimana yang meninggal sebanyak 1 kasus 0,3 yang
terjadi pada anak umur 6 tahun dan tidak mendapatkan Vaksin Anti Rabies.
27
6.2. Karakteristik Menurut Reservoir