perseorangan maupun tujuan organisasi. Dengan gaya kepemimpinan atau teknik memotivasi yang tidak tepat tujuan organisasi akan terbengkalai dan karyawan dapat
merasa kesal, gelisah berontak dan tidak puas.Supardi, 2002. Sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya adalah makna lain dari
kepuasan kerja. Seseorang yang memiliki kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap positif terhadap pekerjaan, orang yang memiliki kepuasan kerja yang rendah
menunjukkan sikap negatif terhadap pekerjaan. Robin, 2001. Dengan demikian memperhatikan kepuasan karyawan merupakan tanggungjawab pimpinan agar
tercipta suasana kerja yang kondusif dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi.
5.2 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Memprakarsai Struktur Terhadap Kinerja Karyawan di RSUD Rokan Hulu
Gaya kepemimpinan memprakarsai struktur adalah perilaku kepemimpinan yang berhubungan dengan tugas, indikatornya mengatur dan mengarahkan,
mengawasi dan suasana formal. Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan
memprakarsai struktur mempunyai pengaruh B= 0,594 taraf signifikan 0,000. Artinya jika gaya kepemimpinan memprakarsai struktur terjadi peningkatan sebesar
satu satuan maka kinerja akan meningkat sebesar 0,594. Hasil penelitian ini sejalan dengan Studi Ohio dan Michigan Yukl, 2005
yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang tinggi gaya kepemimpinan memprakarsai struktur dan pertimbangan cenderung lebih sering mencapai kinerja
karyawan yang tinggi, demikian juga sebaliknya jika gaya kepemimpinan gaya kepemimpinan memprakarsai struktur dan pertimbangan rendah kinerja karyawan
karyawan rendah. Demikian juga dengan penelitian Dolok Saribu 2006, di mana hasil uji regresi menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang tinggi akan
mengakibatkan kinerja karyawan baik, sebaliknya gaya kepemimpinan rendah akan mengakibatkan kinerja buruk.
Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Nursiah 2004, bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, di
mana gaya kepemimpinan berorientasi karyawan yang tinggi menghasilkan kinerja yang tinggi.
Dari pengamatan dilapangan ditemukan perbedaan kinerja petugas berdasarkan tingkat gaya kepemimpinan memprakarsai struktur yang diterapkan
dimana kinerja yang baik ditemukan bila pimpinan sering mengatur dan mengarahkan, mengawasi serta meminta pertanggung jawaban petugas, sedangkan
pimpinan yang jarang menerapakan gaya kepemimpinan memprakarsai struktur kinerjanya cenderung buruk. Sedangkan pimpinan yang jarang menerapkan gaya
kepemimpinan memprakarsai struktur kinerjanya buruk. Hal ini disebabkan pemimpin yang gaya kepemimpinan memprakarsai
struktur tinggi selalu mengatur dan mengarahkan karyawan, mengawasi pekerjaan karyawan, dan meminta pertanggung jawaban karyawan atas pekerjaanya, sehingga
karyawan akan lebih mudah dalam menjalankan pekerjaannya. Pemimpin yang gaya kepemimpinan memprakarsai struktur rendah hampir tidak pernah mengatur dan
mengarahkan, mengawasi karyawan, serta meminta pertanggung jawaban dari karyawan sehingga karyawan bekerja semaunya.
5.3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Pertimbangan Terhadap Kinerja karyawan di RSUD Rokan Hulu