Deskripsi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas
persembahan umat gereja wilayah yang diserahkan kepada Bendahara II dari Bendahara III. Tanda terima ini ada pada Lampiran 1.
b. Buku Kas Harian Bendahara Dewan Paroki Buku kas harian ini mencatat aktivitas keuangan pemasukan dan
pengeluaran harian paroki. Buku kas harian disusun oleh Bendahara II, dan diserahkan ke Bendahara I untuk diinput dan diolah ke dalam
laporan yang berbentuk Microsoft Excel. Buku kas harian ini ada pada Lampiran 2.
c. Laporan Buku Harian Paroki Laporan buku harian paroki disusun oleh Bendahara I menggunakan
program Microsoft Excel. Laporan ini berisi catatan kas harian paroki yang sebelumnya telah dicatat secara manual oleh Bendahara II, buku
kas kecil dewan paroki, buku kas kecil gereja wilayah, buku bank aktiva bersih tidak terikat ABTT, buku bank aktiva bersih terikat
sementara ABTS dana pendidikan, buku bank pembangunan, dan buku memorial. Laporan buku harian tertera pada Lampiran 3.
d. Penerimaan Uang Persembahan Lingkungan dan Rekap Amplop Persembahan Bulanan Umat
Penerimaan uang persembahan lingkungan mencatat seluruh pemasukan uang persembahan tiap lingkungan. Uang persembahan
lingkungan ini diklasifikasi ke dalam tiga jenis, yaitu penerimaan paroki; penerimaan pendidikan; dan penerimaan NaPas Natal dan
Paskah atau pelayanan gereja, dan dicatat berdasarkan nomor dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nama anggota kepala keluarga dari lingkungan yang bersangkutan. Penerimaan uang persembahan lingkungan ada di Lampiran 4. Rekap
amplop persembahan bulanan umat mencatat ringkasan dari seluruh penerimaan dan dicatat berdasarkan nama lingkungan yang ada di
paroki Santo Antonius Padua Kendal. Rekap amplop persembahan bulanan umat ada pada Lampiran 5.
e. Nomor, Nama, dan Saldo Akun Catatan ini berisi kode rekening, rekening atau pos, dan saldo umum
dan detail dari setiap rekening yang dicatat pada laporan keuangan bulanan paroki. Nomor, nama, dan saldo akun ini terlampir pada
Lampiran 6. f. Jurnal Umum
Jurnal umum mencatat penerimaan dan beban yang ditanggung oleh paroki dalam satu bulan. Contoh jurnal umum ada pada Lampiran 7.
g. Laporan Arus Kas dan Bank Laporan arus kas dan bank berisi kas dan bank yang digunakan selama
periode tersebut; jumlah dan asal penerimaan paroki selama satu bulan bersangkutan yang meliputi jumlah penerimaan aktiva bersih tidak
terikat ABTT, jumlah penerimaan aktiva bersih terikat sementara ABTS; jumlah biaya paroki selama satu bulan, meliputi jumlah
pengeluaran ABTT, dan jumlah pengeluaran ABTS; dan perubahan saldo kas paroki dari rekening ABTT dari bulan lalu, bulan berjalan,
dan akhir bulan berjalan. Laporan arus kas dan bank terlampir pada Lampiran 8.
h. Lampiran Laporan Keuangan Lampiran laporan keuangan berisi penjelasan lebih rinci mengenai kas,
bank, deposito ABTT, deposito ABTS, dan dana pembangunan paroki pada bulan bersangkutan. Lampiran laporan keuangan disusun oleh
Bendahara I, dan terlampir pada Lampiran 9. i. Berita Pengiriman Uang
Berita pengiriman uang mencatat uang yang telah ditransfer atau dikirim ke Keuskupan Agung Semarang pada bulan bersangkutan,
meliputi dana solidaritas paroki DSP, kolekte pelayan-pelayan gereja KPG, kolekte khusus, dan angsuran pinjamanbeban paroki. Berita
pengiriman uang terlampir pada Lampiran 10. j. Neraca dan Neraca Rinci
Neraca berisi posisi keuangan paroki pada bulan bersangkutan yang meliputi jumlah aktiva dan jumlah kewajiban serta aktiva bersih.
Neraca rinci berisi penjelasan lebih rinci mengenai aktiva lancar; kas dan bank; kas yang terdiri dari kas dewan paroki, kas kecil sekretariat
dan kas kecil gereja wilayah; bank tidak terikat yang meliputi bank ABTT 1 dan bank ABTT 2; bank terikat sementara yang meliputi bank
pendidikan, tabungan ABTS 2, dan tabungan ABTS 3; dan bank dana pembangunan yang terdiri dari bank pembangunan dan tabungan bank
pembangunan bank 2 beserta perubahannya dari bulan sebelumnya, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bulan berjalan, dan akhir bulan bersangkutan. Neraca dan neraca rinci diolah menggunakan Microsoft Excel dan disusun oleh Bendahara I,
terlampir pada Lampiran 11. k. Laporan Aktivitas dan Laporan Aktivitas Rinci
Laporan aktivitas mencatat penerimaan yang meliputi penerimaan aktiva bersih tidak terikat ABTT, penerimaan aktiva bersih terikat
sementara ABTS, biaya ABTT-program, biaya ABTT-rutin, beban ABTS, kenaikan penurunan ABTT, kenaikan penurunan ABTS,
dan kenaikan penurunan aktiva bersih dan perubahannya dari bulan sebelumnya, bulan berjalan, dan akhir bulan bersangkutan. Laporan
aktivitas rinci berisi penjelasan lebih rinci mengenai sub-sub rekening yang ada pada laporan aktivitas. Laporan aktivitas dan laporan
aktivitas rinci disusun oleh Bendahara I, dan terlampir pada Lampiran 12.
l. Laporan Saldo Dana Aktiva Bersih Terikat Sementara ABTS Laporan ini berisi perubahan saldo awal bulan, penerimaan,
pengeluaran, dan saldo akhir bulan dari beberapa dana ABTS yang meliputi Dana Papa Miskin DANPAMIS, Dana Pendidikan, Dana
Kesehatan, Dana Seminari, Dana Aksi Puasa Pembangunan APP, dan Dana Untuk Maksud Tertentu. Laporan ini disusun oleh
Bendahara I, dan terlampir pada Lampiran 13. m.Laporan Penerimaan dan Biaya
Laporan penerimaan dan biaya mencatat total penerimaan aktiva bersih tidak terikat ABTT, total penerimaan aktiva bersih terikat sementara
ABTS, jumlah penerimaan ABTS dan ABTT, jumlah biaya ABTT Program, ABTT Rutin, total pengeluaran ABTS, dan total penerimaan
dan pengeluaran sehingga diketahui keuangan paroki pada bulan bersangkutan mengalami surplus atau defisit. Laporan penerimaan dan
biaya disusun oleh Bendahara I, dan terlampir pada Lampiran 14. 3. Dokumen yang Terkait dengan Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas
a. Bukti Kas Masuk BKM Bukti kas masuk digunakan sebagai bukti internal untuk mencatat
semua penerimaan uang oleh kasir dalam rangka memudahkan pengelompokan dan penginputan transaksi ke dalam program aplikasi
akuntansi PTKAP, 2008. Bukti kas masuk dapat dilihat pada Lampiran 15.
b. Bukti Kas Keluar BKK Bukti kas keluar digunakan sebagai bukti internal untuk mencatat
semua pengeluaran uang oleh Bendahara Dewan Paroki dalam rangka memudahkan pengelompokan dan penginputan transaksi ke dalam
program aplikasi akuntansi PTKAP, 2008. Bukti kas keluar dapat dilihat pada Lampiran 16.
c. Bukti Bank Masuk BBM Bukti bank masuk digunakan sebagai bukti internal untuk mencatat
semua penerimaan uang melalui bank oleh Bendahara Dewan Paroki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam rangka memudahkan pengelompokan dan penginputan transaksi ke dalam program aplikasi akuntansi PTKAP, 2008. Bukti
bank masuk dapat dilihat pada Lampiran 17. d. Bukti Bank Keluar BBK
Bukti bank keluar digunakan sebagai bukti internal untuk mencatat semua pengeluaran uang melalui bank oleh Bendahara Dewan Paroki
dalam rangka memudahkan pengelompokan dan penginputan transaksi ke dalam program aplikasi akuntansi PTKAP, 2008. Bukti
bank keluar dapat dilihat pada Lampiran 18. e. Bukti Memorial BMM
Bukti memorial digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang bukan merupakan transaksi kas dan atau bank. Contohnya ialah
transaksi pembebanan kewajiban khusus paroki yang belum dibayar pada akhir periode akuntansi PTKAP, 2008. Bukti memorial dapat
dilihat pada Lampiran 19. f. Tanda Bayar
Tanda bayar berfungsi sebagai: Media otorisasitanda persetujuan Pastor Paroki dan Bendahara
Dewan paroki atas pengeluaran uang yang akan dilakukan. Bukti eksternal. Dalam bukti ini terdapat nomor urut bukti yang
tercetak sebagai bentuk pengendalian internal PTKAP, 2008. Tanda bayar dapat dilihat pada Lampiran 20.
g. Tanda Terima PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tanda terima berfungsi sebagai bukti penerimaan sumbangan dan penerimaan lain-lain secara tunaiweselCekBG PTKAP, 2008.
Tanda terima dapat dilihat pada Lampiran 21. h. Bon Sementara
Bon sementara merupakan bukti pengeluaran uang yang bersifat sementara,
sehingga belum
dicatatdibebankan sebagai
bebanbiayapengeluaran lainnya dalam Buku Kas Dewan Paroki PTKAP, 2008. Bon sementara dapat dilihat pada Lampiran 22.
i. Catatan Bon Sementara CTBS
CTBS dibuat oleh Bendahara Dewan Paroki untuk mencatat pengeluaran Bon Sementara dan Bon Sementara yang sudah
dipertanggungjawabkan PTKAP, 2008. CTBS dapat dilihat pada Lampiran 23.
j. Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte BAPK
BAPK digunakan sebagai bukti atas penghitungan kolekte mingguan, berisi rincian uang kertas dan uang logam sesuai nominal yang
diterima dari kotak kolekte. Kolekte dihitung oleh dua orang, yang salah satunya merupakan Bendahara II Dewan Paroki dan
ditandatangani oleh keduanya, kemudian BAPK dibawa oleh Bendahara II beserta uangnya. BAPK dapat dilihat pada Lampiran 24.
k. Laporan Keuangan Kas Kecil Sekretariat Laporan ini disusun oleh Kasir Sekretariat Gereja yang berisi
penghitungan penerimaan dan pengeluaran kas kecil selama satu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bulan. Laporan keuangan kas kecil sekretariat dapat dilihat pada Lampiran 25.
4. Prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas a. Prosedur pencatatan penerimaan hasil kolekte
Penerimaan hasil kolekte gereja wilayah 1. Petugas atau Tim Penghitung Kolekte setelah selesai missa,
melakukan penghitungan kolekte di tempat yang telah ditentukan
dan setelah
selesai wajib
mengisi dan
menandatangani Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte BAPK.
2. Petugas atau Tim Penghitung Kolekte selanjutnya menyerahkan BAPK beserta uang hasil kolekte kepada Bendahara wilayah.
3. Bendahara wilayah kemudian mencocokkan jumlah uang dengan yang tertulis pada BAPK, kemudian menandatangani
BAPK. 4. Bendahara wilayah selanjutnya menyerahkan BAPK beserta
uang hasil kolekte kepada Bendahara III. 5. Bendahara III menerima uang dan BAPK dari Bendahara
wilayah, mencocokkan jumlah uang dengan yang tertulis pada BAPK dan menandatanganinya.
6. Kemudian, Bendahara III menyerahkan BAPK, Buku Tanda Terima pengeluaran, dan uang hasil kolekte kepada Bendahara
II setelah sebelumnya mencatat terlebih dahulu ke dalam Buku Tanda Terima pengeluaran.
7. Bendahara II mencocokkan jumlah uang yang diterima dengan BAPK dan catatan Buku Tanda Terima pengeluaran kemudian
menandatanganinya. Penerimaan hasil kolekte gereja paroki
1. Bendahara II atau Tim Penghitung Kolekte setelah selesai missa, melakukan penghitungan kolekte di tempat yang
ditentukan dan
setelah selesai
wajib mengisi
dan menandatangani Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan
Kolekte BAPK. 2. BAPK dibuat masing-masing untuk Kolekte pertama dan
Kolekte kedua. 3. Bendahara II atau Tim Penghitung Kolekte selanjutnya
mencocokkan jumlah uang dengan yang tertulis pada BAPK, kemudian menandatanganinya.
4. Bendahara II kemudian menyerahkan BAPK kepada Bendahara I, lalu Bendahara I mencocokkan jumlah uang dengan yang
tertera pada BAPK. 5. Berdasarkan BAPK, Bendahara I membuat Bukti Kas Masuk
dan menandatanganinya, lalu mencatat penerimaan kas pada Buku Kas Harian Bendahara Dewan Paroki BKHBDP.
6. Selanjutnya, Bendahara I membuat dan menandatangani Bukti Kas Keluar BKK untuk menyetorkan uang ke bank dan
mencatat pengeluaran kas pada BKHBDP. 7. Berdasarkan bukti setoran bank, Bendahara I membuat dan
menandatangani Bukti Bank Masuk BBM dan mencatat pada Buku Bank Tidak Terikat BBTT.
8. Berdasarkan BKM, BKK, dan BBM yang telah ditandatangani Pastor Paroki dan bukti-bukti pendukungnya, Bendahara I yang
juga bertindak sebagai operator memasukkanentry data ke komputer dengan menggunakan program akuntansi yang telah
disediakan, dan menyimpan BKM, BKK, dan BBM beserta bukti-bukti pendukungnya.
b. Prosedur pencatatan penerimaan persembahan bulanan umat Penerimaan persembahan bulanan umat diterima dan dikordinir oleh
pengurus lingkungan, maka prosedur pencatatannya adalah sebagai berikut.
1. Pengurus lingkungan yang menerima APBU dari umat, mencocokkan jumlah uang dengan yang tertulis pada APBU,
kemudian menandatangani APBU pada kolom penerima, mengisi Catatan Penerimaan Amplop Persembahan Bulanan Umat CPAP,
terlampir pada Lampiran 26 dan selanjutnya mengembalikan APBU kepada umat.
2. Pengurus lingkungan menyerahkan uang dan CPAP kepada Kasir. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Kasir mencocokkan jumlah uang dengan yang tertulis pada CPAP, kemudian menandatangani CPAP. Berdasarkan uang yang
diterima, kasir membuat Tanda Terima dan menyerahkan tindasan Tanda Terima dan CPAP kepada pengurus lingkungan.
4. Kasir mencatat penerimaan uang pada Catatan Penerimaan Lain- lain CPLL, terlampir pada Lampiran 27 pada kolom yang
disediakan. 5. Berdasarkan Tanda Terima, Kasir membuat BKM dan
menyerahkan uang persembahan, BKM, Tanda Terima, dan CPLL kepada Bendahara II.
6. Bendahara II mencocokkan jumlah uang dengan yang tertulis pada Tanda Terima, CPLL, dan BKM.
7. Kemudian Bendahara II menandatangani CPLL dan menyerahkan CPLL kepada Kasir.
8. Kemudian Bendahara II membuat rekap amplop persembahan dan menandatanganinya.
9. Selanjutnya Bendahara II menandatangani BKM dan mencatat penerimaan kas pada BKHBDP.
10. Selanjutnya Bendahara II membuat dan menandatangani BKK, menyetorkan uang persembahan ke bank dan mencatat
pengeluaran kas pada BKHBDP. 11. Berdasarkan bukti setoran bank, Bendahara II membuat dan
menandatangani BBM dan mencatat pada BBTT. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. BKM, BKK dan BBM kemudian diserahkan kepada Bendahara I untuk diinput ke komputer.
13. Berdasarkan BKM, BKK, dan BBM yang telah ditandatangani Pastor Paroki dan bukti-bukti pendukungnya, Bendahara I yang
juga bertindak sebagai Operator Akuntansi Paroki memasukkan atau entry data ke komputer dengan menggunakan program
akuntansi pada yang telah disediakan, dan menyimpan BKM, BKK, dan BBM beserta bukti-bukti pendukungnya.
c. Prosedur pencatatan penerimaan devosionalia Penerimaan devosionalia meliputi penerimaan hasil penjualan barang-
barang rohani, madah bakti, dan buku-buku bacaan rohani. Prosedur pencatatannya adalah sebagai berikut.
1. Kasir menerima uang hasil penjualan barang-barang rohani, dan menyimpan notabukti penerimaan penjualan.
2. Berdasarkan bukti penerimaan penjualan, Kasir mencatatnya ke dalam Tanda Penerimaan Kas Kasir TPKK, terlampir pada
Lampiran 28 dan menandatanganinya. 3. Kemudian, Kasir memberikan TPKK dan uang hasil penjualan
devosionalia kepada Bendahara II. 4. Bendahara II mencocokkan uang dengan yang tertera pada TPKK,
kemudian menandatangani TPKK. 5. Berdasarkan TPKK, Bendahara II membuat dan menandatangani
BKM lalu menyerahkannya kepada Bendahara I. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Kemudian, Bendahara I mencatat penerimaan kas pada BKHBDP. 7. Selanjutnya, Bendahara I menyetorkan uang penerimaan
devosionalia ke bank, membuat dan menandatangani BKK dan mencatat pengeluaran kas pada BKHBDP.
8. Berdasarkan bukti setoran bank, Bendahara I membuat dan menandatangani BBM.
9. Selanjutnya, berdasarkan BBM, BKM, dan BKK yang telah ditandatangani Pastor Paroki dan bukti-bukti pendukungnya,
Bendahara I memasukkan atau entry data ke komputer menggunakan program akuntansi yang telah disediakan dan
menyimpan TPKK, BKM, BBM, BKK, dan bukti-bukti pendukungnya.
d. Prosedur pencatatan penerimaan lain-lain Penerimaan lain-lain meliputi penerimaan sumbangan umat,
sumbangan teks missa, dan hasil kebun. 1. Prosedur penerimaan sumbangan umat.
Kasir menerima uang sumbangan umat dan menyimpan notabukti penerimaan sumbangan umat.
Berdasarkan bukti penerimaan sumbangan umat, Kasir mencatatnya ke dalam Tanda Penerimaan Kas Kasir TPKK
dan menandatanganinya. Kemudian, Kasir memberikan TPKK dan uang sumbangan
umat kepada Bendahara I. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bendahara I mencocokkan uang dengan yang tertera pada TPKK, kemudian menandatangani TPKK.
Selanjutnya, Bendahara I membuat dan menandatangani BKM dan mencatat penerimaan kas pada BKHBDP.
Selanjutnya, Bendahara I menyetorkan uang penerimaan devosionalia ke bank, membuat dan menandatangani BKK dan
mencatat pengeluaran kas pada BKHBDP. Berdasarkan bukti setoran bank, Bendahara I membuat dan
menandatangani BBM dan mencatat pada BBTT. Berdasarkan BBM, TPKK, dan BBM yang telah
ditandatangani Pastor
Paroki beserta
bukti-bukti pendukungnya, Bendahara I, yang juga bertindak sebagai
Operator Akuntansi Paroki, kemudian memasukkan atau entry data ke komputer dengan menggunakan program akuntansi
yang telah disediakan dan menyimpan TPKK, BKM, dan bukti-bukti pendukungnya.
2. Prosedur penerimaan sumbangan teks missa. Kasir menerima uang sumbangan umat dan menyimpan
notabukti penerimaan sumbangan teks missa. Berdasarkan bukti penerimaan sumbangan teks missa, Kasir
mencatatnya ke dalam Tanda Penerimaan Kas Kasir TPKK dan menandatanganinya.
Kemudian, Kasir memberikan TPKK dan uang sumbangan teks missa kepada Bendahara I.
Bendahara I mencocokkan uang dengan yang tertera pada TPKK, kemudian menandatangani TPKK.
Selanjutnya, Bendahara I membuat dan menandatangani BKM dan mencatat penerimaan kas pada BKHBDP.
Selanjutnya, Bendahara I menyetorkan uang penerimaan devosionalia ke bank, membuat dan menandatangani BKK dan
mencatat pengeluaran kas pada BKHBDP. Berdasarkan bukti setoran bank, Bendahara I membuat dan
menandatangani BBM. Berdasarkan BBM, BKK, dan BKM yang telah ditandatangani
Pastor Paroki beserta bukti-bukti pendukungnya, Bendahara I, yang juga bertindak sebagai Operator Akuntansi Paroki,
kemudian memasukkan atau entry data ke komputer dengan menggunakan program akuntansi yang telah disediakan dan
menyimpan TPKK, BKM, BKK, BBM, dan bukti-bukti pendukungnya.
3. Prosedur penerimaan hasil kebun. Kasir menerima uang hasil kebun dan menyimpan notabukti
penerimaan hasil kebun. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan bukti penerimaan hasil kebun, Kasir mencatatnya ke dalam Tanda Penerimaan Kas Kasir TPKK dan
menandatanganinya. Kemudian, Kasir memberikan TPKK dan uang hasil kebun
kepada Bendahara I. Bendahara I mencocokkan uang dengan yang tertera pada
TPKK, kemudian menandatangani TPKK. Selanjutnya, Bendahara I membuat dan menandatangani BKM
dan mencatat penerimaan kas pada BKHBDP. Selanjutnya, Bendahara I menyetorkan uang penerimaan
devosionalia ke bank, membuat dan menandatangani BKK dan mencatat pengeluaran kas pada BKHBDP.
Berdasarkan bukti setoran bank, Bendahara I membuat dan menandatangani BBM.
Berdasarkan BKM, BBM, dan BKK yang telah ditandatangani Pastor Paroki beserta bukti-bukti pendukungnya, Bendahara I,
yang juga bertindak sebagai Operator Akuntansi Paroki, kemudian memasukkan atau entry data ke komputer dengan
menggunakan program akuntansi yang telah disediakan dan menyimpan TPKK, BKK, BKM, BBM, dan bukti-bukti
pendukungnya. e. Prosedur pencatatan pengeluaran gereja
1. Prosedur pencatatan pengeluaran biaya tim kerja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a Tim Kerja wajib membuat proposal kegiatan sebelum
meminta uang dari Bendahara I. b
Proposal kegiatan minimal mencakup: 1 Tujuan kegiatan
2 Targetsasaran peserta yang mencakup kelompok peserta yang dituju dan jumlah peserta yang diharapkan
3 Penanggung jawab 4 Pelaksana kegiatan
5 Waktulama penyelenggaraan 6 Tempat kegiatan
7 Teknis pelaksanaan, contoh; dengan mengundang pembicara dari luar paroki dalam hal ini harus disebutkan
nama pembicaranya 8 Rancangan Anggaran Penerimaan dan Biaya Kegiatan.
Rancangan harus dibuat cukup rinci supaya tidak terlalu banyak penjelasan lisan.
9 Ditandatangani oleh Koordinator Tim Kerja dan Ketua Bidang.
c Proposal dibuat rangkap 2 dua dan diserahkan kepada
Bendahara I paling lambat 14 empat belas hari sebelum kegiatan dilaksanakan serta disimpan sebagai arsip.
d Proposal kegiatan harus mendapatkan persetujuan tertulis
dari Ketua dan Bendahara I Dewan Paroki. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e Bendahara I memeriksa apakah kegiatan yang akan
dilaksanakan terdapat dalam program kegiatan yang telah disahkan dalam rapat Dewan Paroki Pleno.
f Ketua dan Bendahara I Dewan Paroki dapat langsung
memberikan persetujuan proposal kegiatan, apabila: 1 Proposal kegiatan tersebut tercantum dalam program kerja
yang telah disahkan, dan 2 anggaran biaya dalam proposal kegiatan sama atau lebih
kecil dari RAPB Paroki. g
Ketua dan Bendahara I Dewan Paroki dapat memberikan persetujuan proposal kegiatan setelah melalui rapat Dewan
Paroki Harian, apabila: 1 proposal kegiatan tersebut tidak tercantum dalam program
kerja yang telah disahkan, atau 2 anggaran biaya dalam proposal kegiatan lebih besar dari
RAPB Paroki. h
Setelah proposal kegiatan disetujui, pelaksana kegiatan dapat menerima uang yang diperlukan secara bertahap sesuai
dengan kebutuhan. i
Untuk menerima uang, pelaksana kegiatan mengajukan permintaan dengan mengisi Bon Sementara rangkap 2 dua.
j Bendahara I menyerahkan uang dan tindasan bon sementara
kepada pelaksana kegiatan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
k Berdasarkan Bon Sementara asli, Bendahara I mencatat pada
Catatan Bon Sementara. l
Bon Sementara harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana kegiatan paling lambat 7 tujuh hari setelah kegiatan tersebut
selesai dilakukan. m Setelah kegiatan selesai dilakukan, pelaksana kegiatan wajib
membuat laporan pertanggungjawaban yang mencakup laporan pelaksanaan kegiatan dan laporan anggaran
penerimaan dan biaya kegiatan yang disertai dengan bukti- bukti.
n Berdasarkan
laporan pertanggungjawaban
tersebut, Bendahara I:
1 Membuat dan menandatangani BKK untuk semua biaya
yang dikeluarkan, 2
Membuat dan menandatangani BKM untuk semua penerimaan yang diperoleh dari kegiatan tersebut,
contoh; kontribusi peserta, sumbangan dari umat. 3
Membukukanmencatat transaksi
tersebut dalam
BKHBDP. 4
Mengembalikan Bon Sementara asli kepada pelaksana kegiatan dan mencatat realisasi pada Catatan Bon
Sementara. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
o Berdasarkan BKK dan BKM yang telah ditandatangani oleh
Pastor Paroki, Bendahara I yang juga bertindak sebagai Operator Akuntansi Paroki memasukkanentry data ke
komputer dengan menggunakan aplikasi akuntansi yang telah disediakan.
p Bendahara I menyimpan BKK dan BKM beserta bukti-bukti
pendukungnya. 2. Prosedur pencatatan pengeluaran biaya kepanitiaan
a. Panitia, yang dibentuk oleh Dewan Paroki wajib membuat proposal kegiatan kepanitiaan sebelum meminta uang dari
Bendahara I. b. Proposal kegiatan minimal mencakup:
1 Tujuan kegiatan 2 Targetsasaran peserta yang mencakup kelompok peserta
yang dituju dan jumlah peserta yang diharapkan 3 Susunan panitia
4 Waktulama penyelenggaraan 5 Tempat kegiatan
6 Teknis pelaksanaan,
contoh; dengan
mengundang pembicara dari luar paroki dalam hal ini harus disebutkan
nama pembicaranya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 Rancangan Anggaran Penerimaan dan Biaya Kegiatan. Rancangan harus dibuat cukup rinci supaya tidak terlalu
banyak penjelasan lisan. 8 Ditandatangani oleh Ketua dan Bendahara Panitia.
c. Proposal kegiatan kepanitiaan dibuat rangkap 2 dua dan diserahkan kepada Bendahara I paling lambat 14 empat belas
hari sebelum kegiatan dilaksanakan serta disimpan sebagai arsip.
d. Proposal kegiatan kepanitiaan harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Ketua dan Bendahara I Dewan Paroki.
e. Bendahara I memeriksa apakah kegiatan yang akan dilaksanakan terdapat dalam program kegiatan yang telah
disahkan dalam rapat Dewan Paroki Pleno. f. Ketua dan Bendahara I Dewan Paroki dapat langsung
memberikan persetujuan proposal kegiatan, apabila: 1
proposal kegiatan kepanitiaan tersebut tercantum dalam program kerja yang telah disahkan, dan
2 anggaran biaya dalam proposal kegiatan kepanitiaan sama
atau lebih kecil dari RAPB Paroki. g. Ketua dan Bendahara I Dewan Paroki dapat memberikan
persetujuan proposal kegiatan kepanitiaan setelah melalui rapat Dewan Paroki Harian, apabila:
1 proposal kegiatan kepanitiaan tersebut tidak tercantum
dalam program kerja yang telah disahkan, atau 2
anggaran biaya dalam proposal kegiatan kepanitiaan lebih besar dari RAPB Paroki.
h. Setelah proposal kegiatan kepanitiaan disetujui, bendahara panitia dapat menerima uang yang diperlukan secara bertahap
sesuai dengan kebutuhan. i. Untuk menerima uang,
bendahara panitia mengajukan permintaan dengan mengisi Bon Sementara rangkap 2 dua.
j. Bendahara I menyerahkan uang dan tindasan bon sementara kepada bendahara panitia.
k. Berdasarkan Bon Sementara asli, Bendahara I mencatat pada Catatan Bon Sementara.
l. Bon Sementara harus dipertanggungjawabkan oleh bendahara panitia paling lambat 7 tujuh hari setelah kegiatan tersebut
selesai dilakukan. m. Setelah kegiatan selesai dilakukan, Ketua Panitia wajib
membuat laporan pertanggungjawaban yang mencakup laporan pelaksanaan kegiatan dan laporan anggaran penerimaan dan
biaya kegiatan yang disertai dengan bukti-bukti pendukung dengan batas waktu sesuai dengan yang ditetapkan dan
diserahkan kepada Dewan Paroki. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
n. Laporan pertanggungjawaban panitia dibahas secara khusus dalam rapat yang dihadiri oleh Dewan Paroki Harian dan
Panitia untuk memutuskan penerimaan atau penolakan atas laporan pertanggungjawaban panitia.
o. Kepanitiaan dibubarkan setelah laporan pertanggungjawaban kegiatan diterima oleh Dewan Paroki.
p. Berdasarkan laporan pertanggungjawaban tersebut, Bendahara I:
1 Membuat dan menandatangani BKK untuk semua biaya yang dikeluarkan,
2 Membuat dan menandatangani BKM untuk semua penerimaan yang diperoleh dari kegiatan tersebut, contoh;
kontribusi peserta, sumbangan dari umat. 3 Membukukanmencatat transaksi tersebut dalam BKHBDP.
4 Mengembalikan Bon Sementara asli kepada pelaksana kegiatan dan mencatat realisasi pada Catatan Bon
Sementara. q. Berdasarkan BKK dan BKM yang telah ditandatangani oleh
Pastor Paroki, Bendahara I yang juga bertindak sebagai Operator Akuntansi Paroki memasukkanentry data ke
komputer dengan menggunakan aplikasi akuntansi yang telah disediakan.
r. Bendahara I menyimpan BKK dan BKM beserta bukti-bukti pendukungnya.
5. Gambar sistem penerimaan dan pengeluaran kas Paroki Santo Antonius Padua Kendal menggunakan bagan alir flowchart.
Pemaparan untuk menjelaskan alur dokumen, catatan dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas Paroki Santo Antonius Padua Kendal
akan dijabarkan dalam bagan alirflowchart berikut ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.1 Flowchart Prosedur Pencatatan Penerimaan Hasil Kolekte Gereja
Wilayah
Sumber: Paroki Santo Antonius Padua Kendal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.2 Flowchart Prosedur Pencatatan Penerimaan Hasil Kolekte Gereja
Paroki
Sumber: Paroki Santo Antonius Padua Kendal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.3 Flowchart Prosedur Pencatatan Penerimaan Hasil Kolekte Gereja
Paroki Lanjutan
Sumber: Paroki Santo Antonius Padua Kendal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.4 Flowchart Prosedur Pencatatan Penerimaan Persembahan Bulanan
Umat
Sumber: Paroki Santo Antonius Padua Kendal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.5 Flowchart Prosedur Pencatatan Penerimaan Persembahan Bulanan
Umat Lanjutan
Sumber: Paroki Santo Antonius Padua Kendal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.6 Flowchart Prosedur Pencatatan Penerimaan Persembahan Bulanan Umat
Lanjutan Sumber: Paroki Santo Antonius Padua Kendal
Gambar 5.7 Flowchart Pencatatan Penerimaan Devosionalia
Sumber: Paroki Santo Antonius Padua Kendal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.8 Flowchart Prosedur Pencatatan Penerimaan Devosionalia Lanjutan
Sumber: Paroki Santo Antonius Padua Kendal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.9 Flowchart Prosedur Pencatatan Penerimaan Sumbangan Umat
Sumber: Paroki Santo Antonius Padua Kendal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.10 Flowchart Prosedur Pencatatan Penerimaan Sumbangan Umat Lanjutan
Sumber: Paroki Santo Antonius Padua Kendal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.11 Flowchart Prosedur Pencatatan Penerimaan Sumbangan Teks Missa
Sumber: Paroki Santo Antonius Padua Kendal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.12 Flowchart Prosedur Pencatatan Penerimaan Sumbangan Teks Missa Lanjutan
Sumber: Paroki Santo Antonius Padua Kendal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.13 Flowchart Prosedur Pencatatan Penerimaan Hasil Kebun
Sumber: Paroki Santo Antonius Padua Kendal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.14 Flowchart Prosedur Pencatatan Penerimaan Hasil Kebun Lanjutan
Sumber: Paroki Santo Antonius Padua Kendal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.15 Flowchart Prosedur Pencatatan Pengeluaran Biaya Tim Kerja
Sumber: Paroki Santo Antonius Padua Kendal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.16 Flowchart Prosedur Pencatatan Pengeluaran Biaya Tim Kerja Lanjutan
Sumber: Paroki Santo Antonius Padua Kendal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.17 Flowchart Prosedur Pencatatan Pengeluaran Biaya Tim Kerja Lanjutan
Sumber: Paroki Santo Antonius Padua Kendal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.18 Flowchart Prosedur Pencatatan Pengeluaran Biaya Kepanitiaan
Sumber: Paroki Santo Antonius Padua Kendal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.19 Flowchart Prosedur Pencatatan Pengeluaran Biaya Kepanitiaan Lanjutan
Sumber: Paroki Santo Antonius Padua Kendal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.20 Flowchart Prosedur Pencatatan Pengeluaran Biaya Kepanitiaan Lanjutan
Sumber: Paroki Santo Antonius Padua Kendal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Perbandingan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Paroki Santo Antonius Padua Kendal
dengan Teori
1. Perbandingan kesesuaian antara pengendalian internal dalam sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Paroki
Santo Antonius Padua Kendal dengan lima komponen pengendalian internal menurut COSO yang sudah disesuaikan dengan PTKAP KAS.
Pengendalian internal sangat penting untuk diterapkan pada sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas Paroki Santo
Antonius Padua Kendal guna meminimalkan terjadinya penyimpangan dan kecurangan fraud. Dengan kuatnya pengendalian internal yang ada, akan
memaksimalkan fungsi-fungsi yang telah berjalan sehingga uang kas yang ada dapat digunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan sasaran dan
tujuan Dewan Paroki. Pada penelitian ini, peneliti membandingkan antara implementasi pengendalian internal dalam sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dengan teori pengendalian internal menurut COSO yang meliputi komponen Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Informasi
dan Komunikasi, Aktivitas Pengendalian, dan Pemantauan yang akan dipaparkan lebih rinci ke dalam Tabel 5.1, Tabel 5.2, Tabel 5.3, Tabel 5.4,
dan Tabel 5.5 berikut ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Tabel 5.1 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Paroki Santo Antonius Padua Kendal Berdasarkan PI COSO disesuaikan dengan PTKAP KAS pada Komponen Lingkungan Pengendalian
Elemen Komponen Pengendalian
Lingkungan Penyesuaian PI menurut
COSO dan PTKAP KAS
Praktik Pengendalian yang dilaksanakan Paroki Santo
Antonius Padua Kendal Sesuai atau Tidak
Sesuai Keterangan
Struktur Organisasi Struktur
organisasi memberikan
rerangka untuk
perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan
pemantauan aktivitas
entitas. Struktur
organisasi paroki harus dipaparkan dengan jelas
sehingga terlihat
pembagian tugas setiap pengurus dengan jelas.
Paroki Santo Antonius Padua Kendal
memiliki struktur
organisasi yang jelas dalam bentuk uraian.
Sesuai -
Nilai integritas dan etika Pimpinan organisasi harus
menciptakan lingkungan organisasi
yang menjunjung tinggi nilai
integritas dan nilai etika agar tercipta iklim kerja
yang kondusif. a. Antar koordinator tim kerja
memberitahukan kepada
Pastor Paroki apabila ada kesalahan,
baik yang
dilakukan oleh pengurus inti maupun anggota tim
kerja.
b. Dewan Paroki mengadakan rekoleksi dua kali dalam
setahun. Sesuai
Sesuai -
- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Tabel 5.1 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Paroki Santo Antonius Padua Kendal Berdasarkan Pengendalian Internal COSO disesuaikan dengan PTKAP KAS pada Komponen Lingkungan
Pengendalian lanjutan
Elemen Komponen Pengendalian
Lingkungan Penyesuaian PI menurut
COSO dan PTKAP KAS
Praktik Pengendalian yang dilaksanakan Paroki Santo
Antonius Padua Kendal Sesuai atau Tidak
Sesuai Keterangan
Komitmen terhadap
kompetensi Untuk mencapai tujuan
entitas, termasuk tujuan paroki, setiap personil di
setiap tingkat organisasi harus
memiliki pengetahuan
dan keterampilan
yang diperlukan
untuk melaksanakan
tugasnya secara efektif.
Ketua Dewan Paroki memilih awam dengan kompetensi
tertentu untuk
menduduki jabatan dalam kepengurusan
Dewan Paroki sesuai dengan ilmunya, misalnya Bendahara
I, Bendahara II dan Bendahara II diisi oleh Sarjana Ekonomi
Akuntansi. Sesuai
-
Pembagian wewenang
dan pembebanan
tanggung jawab Dengan
pembagian wewenang yang jelas,
organisasi dapat
mengalokasikan berbagai sumber
daya yang
dimilikinya untuk
mencapai tujuan
organisasi. Dewan Paroki Santo Antonius
Padua Kendal memiliki job desc yang jelas dan terperinci.
Sesuai -
163
Tabel 5.1 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Paroki Santo Antonius Padua Kendal Berdasarkan PI COSO disesuaikan dengan PTKAP KAS pada Komponen Lingkungan Pengendalian
Lanjutan
Elemen Komponen Pengendalian
Lingkungan Penyesuaian PI menurut
COSO dan PTKAP KAS Praktik Pengendalian yang
dilaksanakan Paroki Santo
Antonius Padua Kendal Sesuai atau
Tidak Sesuai Keterangan
Kebijakan dan
praktik sumber daya manusia
Setiap organisasi, termasuk gereja, seharusnya memiliki
kriteria karyawan
yang kompeten dan jujur sehingga
unsur pengendalian internal yang lain dapat dikurangi
sampai batas minimum, dan perusahaan
tetap mampu
menghasilkan pertanggungjawaban
keuangan yang
dapat diandalkan. Karyawan yang
dipilih sebaiknya memiliki kriteria
khusus seperti
pendidikan terakhir,
dan pengalaman kerja.
a. Ketua Dewan
Paroki selalu melakukan evaluasi
bagi seluruh pengurus Dewan Paroki melalui
pertemuan khusus setiap akhir bulan.
b. Ketua Dewan
Paroki selalu
berusaha membantu
pengurus dalam
menangani masalahnya
dengan berkonsultasi
kepada beliau saat beliau bisa
ditemui di tempat. c. Tidak ada hukuman bagi
pengurus Dewan Paroki yang
melanggar peraturan.
d. Tidak ada kriteria khusus dalam memilih karyawan.
Sesuai
Sesuai
Tidak Sesuai
Tidak Sesuai -
-
Memungkinkan terjadi kesalahan
yang sama di kemudian hari.
Berpengaruh ke hasil kerja.
Sumber: COSO Framework, 2013; PTKAP KAS, 2008; dan Mulyadi, 2002; data diolah, 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Tabel 5.2Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Paroki Santo Antonius Padua Kendal Berdasarkan Pengendalian Internal COSO disesuaikan dengan PTKAP KAS pada Komponen Penilaian Risiko
Elemen Komponen Penilaian Risiko
Penyesuaian PI menurut COSO dan PTKAP KAS
Praktik Pengendalian yang dilaksanakan Paroki Santo
Antonius Padua Kendal Sesuai atau Tidak
Sesuai Keterangan
Bencana alam
atau kerusuhan politik
Setiap organisasi
harus memiliki arsip data untuk
mengurangi risiko
data hilang atau rusak akibat
bencana alam
atau kerusuhan politik seperti
banjir, gempa
bumi, kebakaran,
perang, atau
kerusuhan masa. Bendahara Dewan Paroki
selalu membuat back-up data secara teratur dalam bentuk
print out yang disimpan di Sekretariat Paroki.
Sesuai -
Produk dan aktivitas baru Pembaruan
produk atau
pembaruan aktivitas harus disosialisasikan
agar dimengerti
oleh seluruh
pengurus sehingga tidak
mengganggu aktivitas
organisasi yang
sedang berlangsung.
Ketika ada
pengajuan program kerja baru atau
pengajuan ijin penelitian, Ketua Dewan Paroki selalu
membicarakannya
dalam rapat harian Dewan Paroki.
Sesuai -
165
Tabel 5.2Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Paroki Santo Antonius Padua Kendal Berdasarkan Pengendalian Internal COSO disesuaikan dengan PTKAP KAS pada Komponen Penilaian Risiko
lanjutan
Elemen Komponen Penilaian Risiko
Penyesuaian PI menurut COSO dan PTKAP KAS
Praktik Pengendalian yang dilaksanakan Paroki Santo
Antonius Padua Kendal Sesuai atau Tidak
Sesuai Keterangan
Sistem informasi
dan teknologi baru
Pembaruan sistem informasi dan
teknologi baru
mempengaruhi aktivitas
organisasi dan transaksi
yang sedang berjalan. Ketika ada pembaruan sistem
informasi dan
teknologi, Ketua
Dewan Paroki
menghadirkan ekonom dari Keuskupan Agung Semarang
untuk memberikan pelatihan bagi
Bendahara Dewan
Paroki dan Kasir. Sesuai
-
Personil baru Personil yang baru perlu
menguasai teknik dan teori yang diterapkan sehingga
perannya dapat membantu manajemen atau pimpinan
dalam mencapai tujuannya. Ketika
terjadi pergantian
posisi Kasir atau Koster gereja, Ketua Dewan Paroki
melatih dan memberitahu tugas-tugas dari Kasir dan
Koster. Sesuai
-
Sumber: COSO Framework, 2013; Diana Anastasia dan Lilis Setiawati, 2011; data diolah, 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166 Tabel 5.3 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Paroki Santo Antonius
Padua Kendal Berdasarkan PI COSO disesuaikan dengan PTKAP KAS pada Kompone
n Informasi dan Komunikasi
Elemen Komponen Informasi dan
Komunikasi Penyesuaian PI menurut
COSO dan PTKAP KAS Praktik Pengendalian
yang dilaksanakan Paroki Santo Antonius
Padua Kendal Sesuai atau Tidak
Sesuai Keterangan
Mengidentifikasi dan
mencatat semua transaksi yang valid
Organisasi harus
mencatat semua transaksi yang valid,
yaitu mencatat seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran kas
dalam satu periode. Apabila transaksi
penerimaan dan
pengeluaran kas dalam satu periode tersebut tidak tercatat,
akan mengakibatkan kerancuan antara kas yang dicatat pada
catatan akuntansi entitas dengan jumlah kas yang sesungguhnya.
Kasir dan
seluruh Bendahara Dewan Paroki
mencatat transaksi-
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas pada
dokumen dan
catatan akuntansi yang berkaitan.
Pada penerimaan kas, penerimaan
sumbangan umat, sumbangan teks
misa, hasil
kebun, devosionalia, kolekte dan
APBU didokumentasikan pada BKM, BBM dan
diakui
sebagai penerimaan kas paroki,
sedangkan pada
pengeluaran kas,
pembayaran gaji
karyawan, kas kecil, dan pencairan
dana untuk
kegiatan tim kerja dan Sesuai
- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167 Tabel 5.3 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Paroki Santo Antonius
Padua Kendal Berdasarkan Pengendalian Internal COSO disesuaikan dengan PTKAP KAS pada Kompone
n Informasi dan Komunikasi lanjutan
Elemen Komponen Informasi dan
Komunikasi Penyesuaian PI menurut
COSO dan PTKAP KAS Praktik Pengendalian
yang dilaksanakan Paroki Santo Antonius
Padua Kendal Sesuai atau Tidak
Sesuai Keterangan
Mengidentifikasi dan
mencatat semua transaksi yang valid lanjutan
kepanitiaan didokumentasikan
pada BKK dan BBK serta
diakui sebagai
pengeluaran kas paroki. Mengklasifikasi
transaksi seperti yang seharusnya
Keuangan organisasi
harus mengklasifikasikan
transaksi seperti yang seharusnya agar
pencatatan tepat, misalnya utang diklasifikasikan
sebagai penerimaan, maka penerimaan
kas akan dicatat terlalu berlebih. Seluruh penerimaan dan
pengeluaran kas dicatat pada pos rekeningnya
masing-masing. Penerimaan kas dicatat
pada penerimaan kas, dan pengeluaran kas dicatat
pada pengeluaran
kas paroki.
Sesuai -
Mencatat transaksi pada periode akuntansi yang tepat
Organisasi, termasuk Bendahara Dewan Paroki, harus mencatat
transaksi pada periode yang tepat agar tidak menyesatkan
pengguna
laporan keuangan
Ketua Dewan Paroki. Pencatatan transaksi pada
BKM, BKK, BBM, BBK, dan BMM dicatat hanya
pada waktu transaksi. Sesuai
- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168 Tabel 5.3 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Paroki Santo Antonius
Padua Kendal Berdasarkan Pengendalian Internal COSO disesuaikan dengan PTKAP KAS pada Kompone
n Informasi dan Komunikasi lanjutan
Elemen Komponen Informasi dan
Komunikasi Penyesuaian PI menurut
COSO dan PTKAP KAS Praktik Pengendalian
yang dilaksanakan Paroki Santo Antonius
Padua Kendal Sesuai atau Tidak
Sesuai Keterangan
Menyajikan transaksi dan pengungkapan terkait dalam
laporan keuangan dengan tepat
Bendahara Dewan Paroki harus menyajikan
transaksi dan
pengungkapan dalam laporan keuangan yang terkait agar
laporan keuangan
dapat dipertanggungjawabkan.
Penerimaan kas setelah dikurangi
dengan pengeluaran kas
akan dicatat pada akun kas
dalam laporan keuangan Paroki Santo Antonius
Padua Kendal. Sesuai
-
Sumber: COSO Framework, 2013; James Hall, 2007; PTKAP KAS, 2008; data diolah, 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Tabel 5.4 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Paroki Santo Antonius Padua Kendal Berdasarkan Pengendalian Internal COSO disesuaikan dengan PTKAP KAS pada Komponen
Aktivitas Pengendalian
Elemen Komponen Aktivitas Pengendalian
Penyesuaian PI menurut COSO dan PTKAP KAS
Praktik Pengendalian yang Dilaksanakan Paroki Santo
Antonius Padua Kendal Sesuai atau
Tidak Sesuai Keterangan
Desain dokumen yang baik Desain dokumen yang baik
adalah desain
dokumen yang
sederhana, jelas,
dicetak rangkap dan ada pembedaan
warna, pengarsipan dokumen yang
salah tulis atau rusak,dan mudah
dipahami oleh
pengguna sehingga
meminimalkan terjadinya
kecurangan. Dokumen yang baik juga harus memuat
tempat tanda tangan bagi yang
berwenang, dan
bernomor urut
tercetak untuk menghindari adanya
penyelewengan dokumen
transaksi. a. BKM, BKK, BBM, BBK,
dan BMM didesain dengan sederhana
dan mudah
digunakan serta terdapat
pembedaan warna. b.BKM, BKK, BBM, BBK,
dan BMM terdapat tempat tanda tangan.
c. BKM, BKK, BBM, BBK, dan BMM tidak bernomor
urut tercetak. d.Dokumen
tidak ditulis
rangkap. e. Jika
terdapat kesalahan
penulisan atau kerusakan, dokumen yang rusak tidak
disimpan atau diarsipkan. Sesuai
Sesuai
Tidak Sesuai
Tidak Sesuai Tidak Sesuai
-
-
Ada peluang pemalsuan bukti
transaksi. Hanya satu rangkap
saja. Kerusakan dokumen
yang dibuang tidak cukup berpengaruh
karena tidak bernomor urut
tercetak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Tabel 5.4 Hasil Analisis Inplementasi Pengendalian Internal dalam Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Paroki Santo Antonius Padua Kendal berdasarkan Pengendalian Internal menurut COSO disesuaikan dengan PTKAP KAS pada
Komponen Aktivitas Pengendalian Lanjutan
Elemen Komponen Aktivitas Pengendalian
Penyesuaian PI menurut COSO dan PTKAP KAS
Praktik Pengendalian yang Dilaksanakan Paroki Santo
Antonius Padua Kendal Sesuai atau
Tidak Sesuai Keterangan
Pemisahan tugas Setiap organisasi, termasuk
gereja, harus memisahkan tugas
antara karyawan
keuangan yang satu dengan yang
lainnya untuk
meminimalkan terjadinya
kecurangan, pencurian, dan pemalsuan
dokumen transaksi.
Terdapat pemisahan tugas yang jelas antara Bendahara
I, Bendahara
II, dan
Bendahara III. Penerimaan sumbangan umat, sumbangan
teks misa,
hasil kebun
ditangani oleh Bendahara I, penerimaan
kolekte dan
APBU gereja
paroki ditangani oleh Bendahara II,
dan penerimaan
kolekte gereja wilayah ditangani oleh
Bendahara III. Pengeluaran dana kegiatan tim kerja,
kepanitiaan, pembayaran gaji karyawan, pengiriman dana
ke KAS ditangani oleh Bendahara I, pengisian dana
kas kecil gereja paroki oleh Bendahara II, dan kas kecil
gereja
wilayah oleh
Bendahara III yang dananya Sesuai
- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Tabel 5.4 Hasil Analisis Inplementasi Pengendalian Internal dalam Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Paroki Santo Antonius Padua Kendal berdasarkan Pengendalian Internal menurut COSO disesuaikan dengan PTKAP KAS pada
Komponen Aktivitas Pengendalian Lanjutan
Elemen Komponen Aktivitas Pengendalian
Penyesuaian PI menurut COSO dan PTKAP KAS
Praktik Pengendalian yang Dilaksanakan Paroki Santo
Antonius Padua Kendal Sesuai atau
Tidak Sesuai Keterangan
Pemisahan tugas lanjutan sebelumnya
telah dikeluarkan
oleh Bendahara II.
Pengamanan harta
dan catatan perusahaan
Yang dapat
dilakukan untuk mengamankan harta
dan informasi
tersebut, antara lain meliputi:
a. Membatasi akses fisik terhadap harta seperti
pengamanan kotak
brankas, dan lain-lain b. Menjaga catatan dan
dokumen dengan
menyimpan catatan dan dokumen
dalam lemariyang
terkunci, serta dengan membuat
back-up yang memadai. c. Pembatasan
akses terhadap
ruang komputer dan terhadap
a. Hanya Bendahara II seijin Pastor Paroki dan Pastor
Paroki saja yang berhak mengakses
kas operasional dan kas pada
Bank. b. Kas operasional dan kas
kecil diletakkan
pada brankas yang terkunci dan
diletakkan di Ruang Romo yang juga selalu terkunci
ketika ditinggalkan.
c. Bendahara I
harus menyimpan catatan dan
dokumen transaksi
di tempat yang aman.
d. Laporan keuangan hanya diolah, disusun, dan
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai -
-
-
- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Tabel 5.4 Hasil Analisis Inplementasi Pengendalian Internal dalam Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Paroki Santo Antonius Padua Kendal berdasarkan Pengendalian Internal menurut COSO disesuaikan dengan PTKAP KAS pada
Komponen Aktivitas Pengendalian Lanjutan
Elemen Komponen Aktivitas Pengendalian
Penyesuaian PI menurut COSO dan PTKAP KAS
Praktik Pengendalian yang Dilaksanakan Paroki Santo
Antonius Padua Kendal Sesuai atau
Tidak Sesuai Keterangan
Pengamanan harta
dan catatan
perusahaan lanjutan
file perusahaan. disimpan oleh Bendahara
I.
Review atas kinerja Beragam aktivitas untuk
pemeriksaan independen
antara lain meliputi: a. Membandingkan
catatan dengan aktual fisik.
Misalnya, perusahaan
dapat membandingkan antara
catatan persediaan
dengan saldo
persediaan yang benar- benar ada.
b. Prinsip double entry bookkeeping.
Prinsip bahwa total debet akan
sama dengan
total kredit merupakan salah
satu sarana a. Bendahara
I membuat
rekap dan
melakukan perbandingan antara kas
yang dimiliki
dengan catatan kas pada laporan.
b. Paroki Santo
Antonius Padua
Kendal menggunakan double entry
bookkeeping dalam
pencatatannya. c. Setiap rapat harian Dewan
Paroki, Ketua
Dewan Paroki selalu memeriksa
laporan keuangan yang disusun oleh Bendahara I
dalam setiap kurun waktu tertentu
diaudit oleh
auditor dari Keuskupan Sesuai
Sesuai
Sesuai -
-
- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Tabel 5.4 Hasil Analisis Inplementasi Pengendalian Internal dalam Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Paroki Santo Antonius Padua Kendal berdasarkan Pengendalian Internal menurut COSO disesuaikan dengan PTKAP KAS pada
Komponen Aktivitas Pengendalian Lanjutan
Elemen Komponen Aktivitas Pengendalian
Penyesuaian PI menurut COSO dan PTKAP KAS
Praktik Pengendalian yang Dilaksanakan Paroki Santo
Antonius Padua Kendal Sesuai atau
Tidak Sesuai Keterangan
Review atas kinerja lanjutan
pengecekan. d. Menciptakan
adanya review
atau pemeriksaan
independen. Contoh:
laporan keuangan
diaudit oleh auditor independen.
Agung Semarang.
Pelaporan keuangan tepat waktu
Kondisi keuangan
organisasi harus dilaporkan sesuai
periodenya agar
informasinya relevan
dengan kondisi dan situasi yang
bersangkutan sehingga mampu sebagai
sarana pengambian
keputusan yang tepat. Laporan keuangan dilaporkan
ke KAS setiap tanggal 10 setiap bulan, dan selalu
dilaporkan
dalam rapat
pengurus harian. Sesuai
- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Tabel 5.4 Hasil Analisis Inplementasi Pengendalian Internal dalam Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Paroki Santo Antonius Padua Kendal berdasarkan Pengendalian Internal menurut COSO disesuaikan dengan PTKAP KAS pada
Komponen Aktivitas Pengendalian Lanjutan
Elemen Komponen Aktivitas Pengendalian
Penyesuaian PI menurut COSO dan PTKAP KAS
Praktik Pengendalian yang Dilaksanakan Paroki Santo
Antonius Padua Kendal Sesuai atau
Tidak Sesuai Keterangan
Dasar anggaran Setiap organisasi harus
memiliki dasar yang jelas dalam membuat anggaran
tahunan, termasuk gereja. Ada RAPB dan RAI yang
disusun berdasarkan visi, misi, dan fokus pastoral.
RAPB dan RAI disusun berdasarkan visi, misi, dan
fokus pastoral.
Penyusunannya sebagai
berikut. a. Tim kerja, ketua bidang
dan bendahara menyusun kegiatan sesuai dengan
sasaran strategis
dan rincian anggarannya.
b. Bendahara dan Dewan Harian
memeriksa anggaran yang diajukan
apakah sesuai atau tidak. c. RAPB dan RAI disahkan
melalui Rapat Pleno. Sesuai
-
Pembagian tugas Tugas yang sama dengan
pengurus atau karyawan yang lebih dari satu harus
dibagi agar lebih fokus. Pembagian
tugas antara
bendahara dan kasir masih belum
seimbang. Fungsi
Kasir juga belum maksimal. Tidak Sesuai
Bendahara I menjadi tidak
fokus, fungsi Kasir tidak maksimal.
Sumber: COSO Framework, 2013; Mulyadi, 2012; Diana Anastasia dan Lilis Setiawati, 2011; PTKAP KAS, 2008; data diolah, 2016
175
Tabel 5.5 Hasil Analsis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Paroki Santo Antonius Padua Kendal Berdasarkan Pengendalian Internal COSO disesuaikan dengan PTKAP KAS pada Komponen Pemantauan
Elemen Komponen Pemantauan
Penyesuaian PI menurut COSO dan PTKAP KAS
Pengendalian Internal yang dilaksanakan Paroki Santo
Antonius Padua Kendal Sesuai atau
Tidak Sesuai Keterangan
Supervisi yang efektif Supervisi
yang efektif
meliputi monitor kinerja karyawan
serta mengamankan harta dengan
mengawasi karyawan yang memiliki
akses terhadap harta organisasi. Supervisi
sangat penting, terutama di organisasi kecil yang tidak
memiliki pemisahan tugas yang cukup memadai.
a. Ketua Dewan Paroki harus selalu mengawasi Kasir
yang memiliki
akses terhadap kas.
b. Ketua Dewan
Paroki mengkoreksi
kesalahan yang
dilakukan oleh
semua Bendahara Dewan Paroki.
Sesuai
Sesuai -
-
Pengauditan internal Pengauditan
internal meliputi:
a. Evaluasi kepatuhan
karyawan terhadap
kebijakan dan prosedur manajemen,
dan terhadap
aturan atau regulasi yang berlaku.
b. Evaluasi efektivitas dan efisiensi manajemen.
a. Ketua Dewan
Paroki memeriksa
laporan keuangan yang disusun
oleh Bendahara I setiap bulan.
b. Secara berkala, kinerja seluruh pengurus Dewan
Paroki dievaluasi
oleh Ketua Dewan Paroki dan
Ketua Tim Kerja masing- masing.
Sesuai
Sesuai -
-
Sumber: COSO Framework, 2013; James Hall, 2007; dan PTKAP KAS, 2008; data diolah, 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Deskripsi kesesuaian antara pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan Paroki Santo
Antonius Padua Kendal dengan komponen pengendalian internal menurut COSO yang sudah disesuaikan dengan pengendalian internal menurut
PTKAP KAS. a. Lingkungan Pengendalian
Berdasarkan Tabel 5.1 tentang hasil analisis implementasi pengendalian internal Paroki Santo Antonius Padua Kendal dengan
teori, Paroki Santo Antonius Padua Kendal belum sepenuhnya melaksanakan
pengendalian internal
komponen Lingkungan
Pengendalian. Dewan Paroki tidak menetapkan hukuman bagi pengurus yang melanggar peraturan. Hal yang mendasari tidak
ditetapkannya hukuman bagi pelanggar peraturan ialah rasa kekeluargaan dan kepercayaan yang melandasinya. Namun, hal ini
berdampak negatif bagi kinerja Pengurus Dewan Paroki ke depannya. Dengan tidak diberlakukannya hukuman bagi pelanggar aturan,
pengurus akan merasa bahwa segala hal yang dia lakukan benar. Selain itu, tidak ditetapkannya hukuman bagi pelanggar memicu
terjadinya pelanggaran yang sama di kemudian hari sehingga tidak ada efek jera bagi yang melanggar peraturan.
b. Penilaian Risiko Menurut tabel 5.2, semua implementasi pengendalian internal
sudah sesuai dengan teori pengendalian internal elemen penilaian risiko.
c. Informasi dan Komunikasi Menurut tabel 5.3, semua implementasi pengendalian internal
sudah sesuai dengan teori pengendalian internal menurut COSO yang telah disesuaikan dengan pengendalian internal menurut PTKAP KAS
elemen Informasi dan Komunikasi yang sudah disesuaikan dengan pengendalian internal PTKAP KAS.
d. Aktivitas Pengendalian Berdasarkan tabel 5.4, Paroki Santo Antonius Padua Kendal
belum sepenuhnya melaksanakan pengendalian internal elemen aktivitas pengendalian. Desain bukti-bukti transaksi seperti BKM,
BKK, BBM, BBK, dan BMM tidak bernomor urut tercetak dan hanya melakukan penomoran secara manual, penulisan bukti transaksi yang
tidak rangkap, dan jika terdapat kesalahan penulisan atau kerusakan bukti transaksi, bukti transaksi tidak disimpan atau diarsipkan. Bukti
transaksi yang tidak bernomor urut tercetak ini merupakan kelemahan yang cukup fatal, karena berisiko memungkinkan terjadinya
pemalsuan dan atau penggelapan bukti transaksi oleh pihak yang berwenang. Bukti transaksi yang tidak bernomor urut tercetak juga
dapat memicu terjadinya mark up pada proses pengklaiman anggaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Apabila bukti transaksi bernomor urut tercetak, akan meminimalkan terjadinya kecurangan tersebut. Hal ini juga dapat membantu
Bendahara Dewan Paroki untuk mengurutkan bukti transaksi dengan tepatdan sebagai acuan dalam pengurutan bukti transaksi apabila
terdapat bukti transaksi dengan tanggal yang sama. Pada elemen pembagian tugas, praktik pengendalian internal
yang diterapkan Paroki Santo Antonius Padua Kendal dan teori pengendalian internal menurut COSO yang sudah disesuaikan dengan
pengendalian internal menurut PTKAP KAS belum sesuai. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dan Ketua
Dewan Paroki Santo Antonius Padua Kendal, Kasir berfungsi sebagai penerima pertama penerimaan-penerimaan gereja yang meliputi
penerimaan kolekte, penerimaan APBU, dan penerimaan lain-lain. Menurut PTKAP
2008, selain fungsi di atas, kasir juga
bertugasBukti Kas Masuk sebagai bukti penerimaan untuk selanjutnya diteruskan ke Bendahara dan ditandatangani. Dalam praktiknya di
Paroki Santo Antonius Padua Kendal terutama pada penerimaan kolekte, Kasir tidak menerima uang kolekte beserta BAPK Berita
Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte dan karena tidak menerima uang kolekte dan BAPK, Kasir juga tidak membuat BKM
atas penerimaan kolekte tersebut. Uang kolekte dikoordinir secara langsung oleh Bendahara II, diteruskan ke Bendahara I untuk
kemudian Bendahara I membuat BKM atas uang kolekte tersebut. Hal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ini dapat menyulitkan Ketua Dewan Paroki ketika mengadakan pengecakan fisik secara langsung dan membuat kerja Bendahara I
menjadi terlalu banyak. e. Pemantauan
Menurut tabel 5.5, semua implementasi pengendalian internal sudah sesuai dengan teori pengendalian internal menurut COSO yang
sudah disesuaikan dengan pengendalian internal menurut PTKAP KAS elemen pemantauan.
3. Deskripsi hasil komparasi antara teori pengendalian internal menurut COSO yang disesuaikan dengan pengendalian internal menurut PTKAP
dan pengendalian internal yang diterapkan Paroki Santo Antonius Padua Kendal secara keseluruhan.
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis menunjukkan bahwa implementasi pengendalian internal dalam sistem informasi
penerimaan dan pengeluaran kas pada Paroki Santo Antonius Padua Kendal belum seluruhnya sesuai dengan teori pengendalian internal
menurut COSO yang sudah disesuaikan dengan pengendalian internal menurut PTKAP KAS. Ada beberapa komponen yang tidak sesuai dengan
implementasi di lapangan, yaitu komponen Lingkungan Pengendalian dan komponen Aktivitas Pengendalian. Implementasi yang tidak sesuai dengan
komponen Lingkungan Pengendalian ialah tidak adanya hukuman bagi karyawan dan pengurus yang melanggar peraturan. Sementara dari
komponen Aktivitas Pengendalian adalah bukti transaksi yang tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bernomor urut tercetak, penulisan bukti transaksi yang tidak rangkap, dan jika terdapat kesalahan penulisan atau kerusakan bukti transaksi, bukti
transaksi tidak disimpan atau diarsipkan. Kemudian ketidaksesuaian yang lain yaitu pembagian tugas antar
Bendahara Dewan Paroki dan fungsi Kasir yang tidak maksimal. Sebaiknya dilakukan pembagian tugas antara yang membuat bukti
transaksi atas suatu kejadian ekonomi dengan yang mencatat transaksi tersebut dalam catatan akuntansi. Bendahara I juga bertindak sebagai
Operator Akuntansi Paroki yang menginput data keuangan ke komputer yang berpengaruh terhadap terbukanya peluang Bendahara I untuk
melakukan kecurangan dan manipulasi data laporan karena tidak ada bendahara lain yang mengawasi.
Ketidaksesuaian berikutnya adalah tidak adanya kriteria khusus dalam memilih karyawan. Paroki Santo Antonius Padua Kendal dalam
memilih karyawannya tidak memiliki kriteria khusus, seperti latar belakang keluarga, pendidikan terakhir, pengalaman kerja, dan lain-lain
yang akan mempengaruhi kinerja karyawan tersebut.
C. Pengujian Efektivitas Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas dengan Uji Kepatuhan
Hasil dari perbandingan teori pengendalian internal menurut COSO yang sudah disesuaikan dengan PTKAP KAS praktek pengendalian internal
menurut Paroki Santo Antonius Padua Kendal menunjukkan bahwa ada kelemahan pada item desain dokumen yang baik. Kelemahan terjadi pada
sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas. Pada penerimaan kas, kelemahan terjadi pada:
a Tidak adanya nomor urut tercetak pada dokumen penerimaan kas, yaitu pada Bukti Kas Masuk, Bukti Bank Masuk, Bukti Memorial, dan Tanda
Terima; b Tidak dilakukannya penulisan rangkap terhadap Bukti Kas Masuk, Bukti
Bank Masuk, Bukti Memorial, dan Tanda Terima; c Bukti Kas Masuk, Bukti Bank Masuk, Bukti Memorial, dan Tanda Terima
yang mengalami kerusakan atau salah penulisan tidak disimpan. Implikasi dari kelemahan tersebut adalah:
1 Menyulitkan Bendahara Dewan Paroki dalam melakukan pengurutan pengarsipan dokumen,
2 Ketika akan dilakukan pengecekan kembali oleh Ketua Dewan Paroki akan mengalami kesulitan,
3 Rawan terjadi penyalahgunaan, kecurangan atau pencurian uang kas paroki,
4 Menyulitkan Bendahara Dewan Paroki dalam menyesuaikan antara nominal pada dokumen transaksi dan nominal pada catatan akuntansi,
5 Laporan keuangan menjadi tidak andal dan tidak dapat dipercaya lagi karena adanya peluang kecurangan yang cukup besar dalam sistem
penerimaan kas paroki. Kelemahan pada dokumen pengeluaran kas ialah:
a Tidak adanya nomor urut tercetak pada dokumen pengeluaran kas, yaitu pada Bukti Kas Keluar, Bukti Bank Keluar, Bukti Memorial, dan Tanda
Bayar; b Tidak dilakukannya penulisan rangkap terhadap Bukti Kas Keluar, Bukti
Bank Keluar, Bukti Memorial, dan Tanda Bayar; c Bukti Kas Keluar, Bukti Bank Keluar, Bukti Memorial, dan Tanda Terima
yang mengalami kerusakan atau salah penulisan tidak disimpan. Implikasi dari kelemahan pada pengeluaran kas ialah:
1 Rawan terjadi kecurangan atau pencurian uang, 2 Penulisan dokumen yang tidak secara rangkap menyulitkan proses
pemeriksaan, penyesuaian dan pengecekan kembali, baik oleh Bendahara Dewan Paroki maupun oleh Ketua Dewan Paroki,
3 Tidak adanya nomor urut tercetak akan menyulitkan proses pengarsipan dokumen transaksi dan menyulitkan pelacakan kembali,
4 Laporan keuangan akan diragukan keandalannya karena terdapat peluang terjadi kecurangan yang cukup besar dalam sistem pengeluaran kas paroki.
Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal pada Paroki Santo Antonius Padua Kendal masih lemah, sehingga pengujian
efektivitas pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas tidak dapat dilakukan.
Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut, sebaiknya paroki memperbaiki desain dokumen penerimaan dan pengeluaran kas sehingga memperkecil risiko
terjadinya kecurangan dengan melakukan: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a Pemberian nomor urut tercetak pada dokumen penerimaan dan pengeluaran kas sehingga memudahkan pengarsipan dan proses pelacakan kembali,
b Penulisan dokumen transaksi secara rangkap, untuk membantu memudahkan konfirmasi antar data,
c Penyimpanan dokumen yang mengalami kesalahan penulisan atau kerusakan sebagai bukti bahwa dokumen tersebut ada, hanya tidak digunakan karena
rusak sehingga meminimalkan timbulnya persepsi negatif dari auditor. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184