Pasar Bebas dan Pasar Indie label

Indie merupakan cap simbolik yang beasal dari kata independent yang berarti merdeka, yaitu kemerdekaan dalam berkreatifitas tanpa sudi di kendalikan pihak manapun, terutama institusi pasar. Triyono Lukmantoro, Kompas, Februari 2007 Musik dalam budaya pop menjadi sebuah keseragaman, yaitu jenis-jenis aliran musik yang berpeluang banyak diadopsi oleh studio-studio rekaman adalah jenis atau aliran musik yang dominan digemari oleh masyarakat banyak, sehingga memiliki peluang keuntungan profitable yang jelas dalam pasar. Musik Indie dapat diartikan sebagai ruang kebebasan untuk berekspresi dan berkreasi dengan tujuan sebagai ajang promosi kreatif, bebas, tidak terstandarisasikan dan ditujukan pada masyarakat umum serta produser musik. admin, Rockisnotdead Berdasarkan tujuan diatas sangat jelas bahwa komunitas musik yang bernaung pada bendera “Indie Label” lebih menitikberatkan keberhasilannya pada kebebasan untuk berkarya, sesuai dengan kemauan mereka tanpa harus mempedulikan entah produksi yang mereka hasilkan setara dengan jumlah pengorbanan yang selama ini mereka keluarkan atau malah tanpa hasil apa- apa.

C. Pasar Bebas dan Pasar Indie label

Pasar dalam konteks ekonomi umum memiliki pengertian sebagai mata rantai yang menghubungkan antara produsen dan konsumen, ajang pertemuan penjual dan pembeli, antara dunia usaha dan masyarakat konsumen. Pasar akan tercipta jika ada suatu pertemuan antara orang yang mau menjual dan orang yang mau membeli suatu barang atau jasa tertentu dengan harga tertentu. Berdasarkan pada pengertian pasar secara umum maka dapat didefinisikan bahwa pasar bebas diera yang modern ini merupakan suatu wadah yang lebih luas meliputi adanya proses transaksi yang menghubungkan antara produsen dan konsumen, penjual dan pembeli, antara dunia usaha dan masyarakat konsumen tanpa harus dipatok pada satu tempat atau lokasi, melainkan sebuah kebebasan dalam melakukan kegiatan ekonomi transaksi sesuai dengan harga atau kesep akatan tertentu. Martin Khor, 1993 Hal ini didukung oleh keberadaan tehnologi yang serba canggih, tanpa harus beranjak kemana- mana setiap orang berkesempatan menjadi salah satu pengguna pasar bebas, seperti layanan internet yang mampu mengakses berbagai macam informasi, hiburan, pendidikan, ekonomi, pemasaran, bahkan hingga keperihal transaksi jual beli. Mengutip asumsi Syahrani selaku musisi Jazz di Indonesia pada salah satu surat kabar harian, ia menyatakan bahwa : “dalam pengembangan usahanya komunitas indie membentuk pasarnya sendiri, yaitu dengan memanfaatkan berbagai media baik itu media cetak maupun media elektronik yang semakin menglobal akibat modernisasi massa”. Kompas, 11 Mei 2007 Semangat independent yang dimiliki komunitas “indie”, membawa asumsi bahwa segala bentuk usaha yang dilakukan oleh komunitas tersebut tidak mau dikekang oleh institusi- institusi yang ada baik itu dalam hal berkarya ataupun dalam konteks pasar. Adapun media- media yang ssering dilibatkan sebagai bentuk pemasaran dari komunitas “indie” agar dikenal oleh masyarakat secara umum adalah berupa media cetak yang berupa majalah-majalah, atau tabloid yang banyak dijumpai dimana- mana, ataupun media elektronik yaitu sarana internet, website, ataupun stasiun radio-radio lokal yang mampu memberikan informasi secara cepat kemasyarakat publik.

D. Prinsip Dasar Pengelolaan Usaha