Asap Cair Liquid Smoke
7
Sedangkan senyawa-senyawa hasil pirolisis lignin meliputi: fenol, cresol, guaiacol, 4-methylguaiacol, 4-ethylguaiacol, 4-propylguaiacol, pyrocatechol,
vanillin, 4-2-propiovanillone, 4-1-propiovanillone, asetovanillone, 2,4,5-tri methylbenzaldehyde, 4-hydroxyacetophenone, eugenol, isoeugenol, syringol, 4-
methylsyringol, 4-ethylsyringol,
4-propylsyringol, 4-acetosyringol,
syringaldehyde Anonim, 2006 e. Asap cair sudah umum digunakan untuk menggantikan pengasapan
tradisional dan sudah diproduksi secara komersial. Komponen asap terutama berfungsi untuk memberi cita rasa dan warna yang diinginkan pada produk
asapan, dan berperan dalam pengawetan dengan bertindak sebagai antibakteri dan antioksidan. Asap telah diketahui memiliki sifat antioksidan dan antimikroba
disamping sifat-sifat lain misalnya merubah tekstur pada produk olahan daging, ikan dan merubah kualitas nutrisi pada produk olahan. Antioksidan dan
antimikroba terutama diperoleh dari senyawa-senyawa fenol yang merupakan salah satu komponen aktif dalam asap selain keton, aldehida, asam karboksilat,
alkohol, dan furan Setiadji, 2006. Antioksidan adalah zat yang dapat menunda atau memperlambat
kecepatan oksidasi terhadap zat-zat yang dapat mengalami autooksidasi. Fenol juga memiliki sifat sebagai pembentuk cita rasa pada produk pengasapan.
Senyawa golongan fenol yang terdapat pada asap merupakan hasil peruraian termal dari komponen lignin dalam kayu Buell dan Girard, 1992.
Asap cair telah banyak diaplikasikan pada pengolahan, diantaranya pada daging dan hasil ternak, daging olahan, keju, dan keju oles. Aplikasi baru asap
cair adalah untuk menambah cita rasa pada makanan. Pada aplikasi tersebut perlu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
diperhatikan warna produk yang dihasilkan, karena ada beberapa produk yang menghendaki warna coklat, sementara beberapa produk lainnya tidak
menghendaki terbentuknya warna coklat. Selain memiliki segi-segi keuntungan, proses pengasapan dapat menyebabkan bahan pangan mengandung zat-zat yang
bersifat karsinogen yang tidak dikehendaki, dan telah banyak dilakukan usaha untuk mengeliminasi kandungan senyawa tersebut dalam produk pengasapan
Setiadji, 2006. Menurut Setiadji 2006 asap cair memiliki banyak manfaat dan telah
digunakan pada berbagai industri, antara lain : 1.
Industri pangan Asap cair ini mempunyai kegunaan yang sangat besar sebagai
pemberi rasa dan aroma yang spesifik, juga sebagai pengawet karena sifat antimikroba dan antioksidannya. Dengan tersedianya asap cair maka proses
pengasapan tradisional dengan menggunakan asap secara langsung yang mengandung banyak kelemahan seperti pencemaran lingkungan, proses tidak
dapat dikendalikan, kualitas yang tidak konsisten serta timbulnya bahaya kebakaran, yang semuanya tersebut dapat dihindari. Juga digunakan untuk
food processing seperti tahu, mie basah, bakso dan lain-lain. 2.
Industri perkebunan Asap cair dapat digunakan sebagai koagulan lateks. Dengan sifat
fungsional asap cair seperti antijamur, antibakteri dan antioksidan dapat memperbaiki kualitas produk karet yang dihasilkan.
9
3. Industri kayu
Kayu yang diolesi dengan asap cair mempunyai ketahanan terhadap serangan rayap daripada kayu yang tanpa diolesi asap cair.