Bahan Tambahan Makanan PENELAAHAN PUSTAKA

16 dalam bahan pangan atau ada di dalam bahan pangan sebagai akibat dari perlakuan pra-pengolahan atau penyimpanan. Untuk penyesuaian dengan penggunaannya dalam pengolahan secara baik, penggunaan bahan-bahan pengawet ini seharusnya tidak menimbulkan penipuan, menurunkan nilai gizi dari bahan pangan, dan tidak memungkinkan pertumbuhan organisme- organisme yang menimbulkan keracunan bahan pangan. National Health and Medical Research Council menyebutkan bahwa bahan-bahan pengawet kimia yang digunakan dalam makanan antara lain: asam benzoat, sulfit, metabisulfit, nisin, asam askorbat, propionat atau garam-garamnya dan setiap peroksida Buckle et al., 1987.

D. Isolasi Formaldehida

Isolasi formaldehida dalam asap cair dilakukan dengan cara destilasi. Destilasi adalah proses penguapan kemudian pengembunan dari suatu cairan pada titik didihnya. Proses pemanasan akan menyebabkan senyawa kimia menguap. Uap terbentuk akan bergerak melalui condenser sehingga akan terjadi pengembunan dimana uap akan berubah menjadi bentuk cairan Solomon, 1987. Destilasi bertujuan untuk memisahkan suatu cairan dari suatu senyawa padat atau cairan lain yang didasari atas perbedaan titik didihnya Kaushik dan Yadav, 1994. Untuk memisahkan suatu cairan dalam suatu campuran, langkah pertama adalah menempatkan campuran ke dalam bejana atau labu alas bulat, kemudian dipanaskan sampai mencapai titik didih terendah dari cairan dalam campuran. Pemanasan dapat dilakukan dengan heating mantle sehingga panas akan terdistribusi merata pada bejana atau labu alas bulat. Kemudian cairan tadi 17 akan menguap dan uapnya akan mengalir melalui tabung pendingin dan akan berubah menjadi cairan Hendrickson, Cram, dan Hammond, 1970.

E. Identifikasi Kualitatif Formaldehida

Identifikasi kualitatif formaldehida bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya kandungan formaldehida dalam suatu bahan, terutama dalam bahan makanan. Bila terdapat kandungan formaldehida, bahan tersebut akan bereaksi positif terhadap salah satu uji berikut ini: 1. Uji dengan asam kromotropat Uji kualitatif formaldehida dalam makanan melibatkan reaksi dengan asam kromotropat. Formaldehida dengan adanya asam kromotropat dipanaskan dengan asam sulfat pekat, maka dalam beberapa menit akan terjadi pewarnaan violet atau ungu. Reaksi yang terjadi: HO 3 S SO 3 H OH O H H C H O H 2 SO 4 ASAM KR OM O TRO PA T OH O HO 3 S SO 3 H C H HO SO 3 H SO 3 H + 2 FOR M ALD EHIDA SU A TU M ESO M ER B ERW A RN A U N G U Gambar 4. Reaksi pembentukan warna dari asam kromotropat dengan formaldehida Schunack, Mayer, dan Haake, 1990. Reaksi asam kromotropat mengikuti prinsip kondensasi senyawa fenol dengan formaldehida membentuk senyawa berwarna Dibenzo[C,H]Xanten. Pewarnaan disebabkan terbentuknya ion karbonium-oksonium yang stabil karena mesomeri Schunack, Mayer, dan Haake, 1990. Asam kromotropat dikenal juga sebagai asam 1,8- dihidroksinaftalena-3,6-disulfonat; chromotropic acid. Rumus molekul: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 C 16 H 8 O 8 S 2 ; berat molekul: 296,26; terdiri dari unsur C: 37,5; H: 2,52; O: 39,96; S: 20,02. OH OH HO 3 S S 3 H O Gambar 5. Rumus bangun 1,8-dihidroksinaftalena-3,6-disulfonat Sediaan yang biasa digunakan merupakan garam natrium dihidrat: C 10 H 6 Na 2 O 8 S 2 .2H 2 O, berbentuk jarum atau daun dan berwarna putih kecoklatan, sangat larut dalam air dan digunakan sebagai pereaksi Budavari et al., 1989. OH OH NaO 3 S SO 3 Na H 2 O . 2 Gambar 6. Rumus bangun 1,8-dihidroksinaftalena-3,6-dinatrium sulfonat dihidrat Asam kromotropat digunakan untuk mendeterminasi dan mendeteksi berbagai ion logam seperti B, Fe, Th, Ti, U, Zr dan senyawa organik. Asam kromotropat membentuk komplek warna jingga dengan Ti yang dapat dideterminasi absorbansinya pada 460-470 nm. Asam kromotropat juga dapat bereaksi dengan formaldehida membentuk senyawa ungu-kemerahan dari reaksi kondensasi dengan asam sulfat. Oleh karena itu, asam kromotropat dapat digunakan untuk mendeterminasi senyawa aldehida seperti gliserolaldehida, furfural dan alkohol direaksikan dengan mangan peroksida. Sebagai contoh: metanol, arabinosa, dan glukosa dapat dideterminasi menggunakan mangan peroksida Anonim, 2006 c.