Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Yogyakarta merupakan salah satu propinsi dimana tingkat permintaan konsumen akan perawatan kulit dan rambut cukup tinggi. Hal ini dikarenakan
sebagian besar penduduk Yogyakarta merupakan pelajar yang pasti akan selalu berhubungan dengan perawatan kulit dan rambut. Kenaikan permintaan akan
perawatan kulit dan rambut akan merangsang ataupun mendorong para pengusaha Skin Care and Hair Treatment untuk saling bersaing dalam
menyediakan berbagai jenis pelayanan, alat-alat, obat-obatan, tangan-tangan ahli seperti dokter, dan fasilitas pendukung lainnya yang disesuaikan dengan
pertumbuhan pasar maupun permintaan konsumen. Seperti yang terlihat sekarang, di Yogyakarta sudah semakin banyak bermunculan para pengusaha
Skin Care and Hair Treatment baru yang berlomba- lomba untuk merebut
pangsa pasar perawatan kulit dan rambut.
Persaingan yang mulai ketat dalam bisnis baru di Yogyakarta ini menuntut para pengusaha Skin Care and Hair Treatment untuk meninjau
sistem penjualan yang selama ini dilakukan. Perubahan ini dilakukan agar dapat menarik dan mempertahankan serta memenuhi kepuasan bagi konsumennya.
Para pengusaha Skin Care and Hair Treatment tidak bisa hanya menyediakan kelengkapan dari alat-alat, obat-obatan dan hal lainnya yang berhubungan
dengan proses perawatan kulit dan rambut itu sendiri tetapi juga memenuhi harapan yang diinginkan konsumen. Namun dari kenyataan yang ada kepuasan
konsumen sekarang ini tidak hanya didapatkan berdasarkan produk ataupun jasa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang telah mereka gunakan, tetapi juga mengharapkan kepuasan lain yaitu wibawa, kebanggaan, aspirasi, gaya hidup, kesenangan, kemudahan, sensasi,
dan lain- lain. Hal ini dikarenakan perubahan tingkah laku konsumen yang mengarah pada hubungan emosional, seperti apa yang dikemukakan oleh Kafi
Kurnia :
“Konsumen lambat laun memihak produk tertentu tak lagi karena alasan ekonomi atau sesuatu yang fungsional, seperti harga dan kualitas
melainkan karena sesuatu yang emosional” Kafi Kurnia, 2002.
Dari pernyataan tersebut nyata bahwa para pengusaha Skin Care and Hair Treatment
harus mampu memberikan ikatan emosional ikatan batin bagi para konsumennya sehingga mampu membentuk interaksi, bukan hanya
memberikan dan menawarkan produk atau jasa yang berupa fungsional benefit manfaat fungsional saja. Ikatan emosional inilah yang nantinya akan
membentuk suatu pengalaman experience yang tak terlupakan bagi para konsumen. Akibat terbentuknya interaksi yang kuat antara pengusaha Skin Care
and Hair Treatment dengan konsumennya inilah, maka pengusaha Skin Care
and Hair Treatment bisa mengerti harapan-harapan yang diinginkan konsumen,
sehingga akan membentuk suatu ingatan atau pengalaman yang baik serta ikatan emosional yang kuat.
Dengan tercapainya harapan konsumen maka diharapkan konsumen akan merasa puas dan nantinya akan membentuk loyalitas konsumen. J. Paul
peter dan Jerry C. Olson dalam bukunya Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran mendefinisikan loyalitas merk sebagai keinginan melakukan dan
perilaku pembelian ulang J. Paul peter dan Jerry C. Olson, 1999: 162. Dari pengertian tersebut maka dapat diperoleh pengertian bahwa loyalitas konsumen
adalah konsumen akan memiliki perilaku atau keinginan melakukan pembelian ulang produk di tempat tertentu. Sehingga diharapkan para konsumen
pengguna produk Skin Care and Hair Treatment ini mempunyai pemikiran, keinginan dan keputusan pembelian produk yang ada walaupun mereka
dihadapkan pada pilihan yang ditawarkan pengusaha Skin Care and Hair Treatment
lainnya dan juga pembelian tak terduga. Perilaku atau keinginan pembelian juga akan meningkatkan volume penjualan sehingga pengusaha Skin
Care and Hair Treatment akan dapat menjual lebih banyak produk atau jasa
yang ia tawarkan. Keuntungan lain yang diperoleh adalah pengusaha Skin Care and Hair Treatment
akan memperoleh keuntungan lebih karena konsumen yang loyal tidak terlalu memperhatikan harga yang ditawarkan dan juga memberikan
promosi secara tidak langsung kepada konsumen lain.
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka
penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “ Analisis Hubungan Antara Tingkat Experience Konsumen Dengan Tingkat
Loyalitas Konsumen” Studi kasus pada Larissa Skin Care and Hair
Treatment di Yogyakarta.